Full Time Traveller, Mungkinkah Jadi Job Menjanjikan?

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Rabu, 10 Februari 2016 23:01 WIB

Dalam akun twitternya, Panji Hilmansyah mendeskripsikan dirinya sebagai `Indonesian, A Proud Father, Traveller, Aircraft Engineer, Pilot, Rider everything with 2 wheels, Tattoo Addict, Let the good times roll.` facebook.com

TEMPO.CO, Jakarta - Siapa yang tidak suka jalan-jalan? Berkunjung ke tempat-tempat indah, dan bertemu dengan orang-orang baru?


Berwisata akan membantu menjernihkan pikiran dari kesibukan aktivitas sehari-hari. Apalagi jika kegiatan jalan-jalan bisa menghasilkan uang.


Travel blogger. Profesi tersebut sedang menjadi tren akhir-akhir ini. Konsepnya sederhana. Mengunjungi tempat-tempat tertentu kemudian menuliskan ceritanya dalam blog. Ada yang menitikberatkan pada tulisan, tidak sedikit juga yang fokus memamerkan gambar. Namun, benarkah aktivitas ini mencukupi untuk dijadikan sandaran hidup?


Di Indonesia sendiri saat ini banyak bertebaran travel blogger ternama. Salah satunya adalah Wira Nurmansyah.


Pria berusia 26 tahun ini dikenal lewat karya landscape fotografinya yang mengundang decak kagum. Melalui blognya www.wiranurmansyah.com, mata kita akan dimanjakan oleh hasil jepretan dari berbagai tempat menarik.


Advertising
Advertising

Wira menuturkan, kegiatan travel blogging di Indonesia mulai ramai sejak 2012. Saat itu kesadaran masyarakat untuk melakukan perjalanan juga semakin tinggi. Apalagi penggunaan blog sebagai media alternatif juga kian marak.


Wira sendiri sudah mulai melakukan aktivitas ini sejak 2007 saat masih menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Telkom, Bandung.


Saat ini boleh dibilang Wira merupakan seorang full time traveler. Sebelumnya, dia sempat menjadi teknisi di sebuah perusahaan handphone asal China.


“Sebenarnya saya dapat gaji besar saat itu, tetapi pekerjaannya membosankan,” katanya.


Wira pun akhirnya meninggalkan pekerjaannya tersebut dan menjadi seorang travel blogger penuh waktu.


Lantas bagaimana Wira memenuhi kebutuhannya sehari-hari?


Dia menceritakan, jika dikerjakan secara serius kegiatan ini sebenarnya bisa menjadi penopang hidup. Memang tidak besar tetapi cukup untuk hidup dengan layak.


Wira menjelaskan, seorang travel blogger memiliki beberapa sumber pendapatan melalui blog-nya. Model bisnis yang paling jamak adalah dengan menyajikan advertorial dari brand tertentu. Artikel ini biasanya berbentuk review atau tips-tips tertentu. Wira misalnya, beberapa kali diminta me-review produk kamera, hotel dan resor, atau handphone.


“Baru-baru ini saya menerima advertorial dari pengembang apartemen,” tambahnya.


Selain membuat artikel dan mempublikasikan di blog, travel blogger biasanya juga menjalankan bisnis sebagai buzzer melalui media sosial seperti twitter dan instagram. Namun, hal ini hanya bisa dilakukan jika pengikut travel blogger di media sosial tersebut lumayan banyak.


Perjalanan


Selain monetisasi konten blog, seorang travel blogger juga bisa mengantongi rupiah dari ajakan perjalanan dari beberapa pihak. Tahun lalu misalnya, Wira diundang oleh sebuah vendor otomotif untuk mengikuti ekspedisi di Pulau Kalimantan selama 3 minggu. Di lain waktu, dia juga terlibat dalam ekspedisi kapsul waktu yang dilakukan oleh pemerintah.


“Selain menanggung transportasi dan akomodasi, kami biasanya juga diberikan uang saku,” katanya.


Selain perusahaan tertentu, ajakan jalan juga biasanya datang dari dinas pariwisata setempat. Tidak hanya di dalam negeri, beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Thailand, dan Jepang sering mengundang blogger ke negara mereka.


Apalagi Indonesia dianggap salah satu negara potensial penghasil turis mancanegara. Perjalanan terakhir yang dilakukan Wira adalah saat berkunjung ke Sepul atas undangan Korean Tourism Board.


Dengan demikian, boleh dibilang aktivitas Wira saat ini adalah dibayar untuk jalan-jalan. Anda tertarik mengikuti jejaknya?


Pengunjung


Menurut Wira, modal utama travel blogger adalah trafik. Semakin banyak pengunjung yang datang ke blog tersebut, kesempatan untuk menghasilkan pundi-pundi semakin besar. Dia menuturkan, agar bisa dilirik vendor tertentu biasanya sebuah blog harus memiliki rata-rata 1.000 pengunjung per hari.


Pertanyaan selanjutnya, bagaimana cara menghasilkan konten yang bagus agar diminati netizen?


Wira memberi sederhana. Saat melakukan travelling berlakulah seperti wartawan. Seorang travel blogger harus mencari cerita dalam perjalanannya. Tidak jarang Wira mewawancarai orang-orang lokal yang ditemui dan mencatat hal-hal penting yang didapatkan.


Nah, jika sudah bisa mendapatkan cerita saat travelling, segera tuliskan hal tersebut di blog Anda.


“Kalau sudah ada 50 konten travelling di blog baru bisa dianggap sebagai travel blogger,” tambahnya.


Jadi, mau kah Anda dibayar untuk jalan-jalan?



BISNIS

Berita terkait

Gandeng FewCents, Tempo Segera Luncurkan Fitur Artikel Berbayar di Indonesiana

29 September 2021

Gandeng FewCents, Tempo Segera Luncurkan Fitur Artikel Berbayar di Indonesiana

Indonesiana, kanal blog publik yang dikelola Tempo.co, segera meluncurkan fitur baru, yaitu artikel berbayar dan kolom donasi pada artikel gratis.

Baca Selengkapnya

Halaman Blog Donald Trump Dihapus dari Situs Webnya

3 Juni 2021

Halaman Blog Donald Trump Dihapus dari Situs Webnya

Halaman blog eks Presiden AS Donald Trump, yang diluncurkan bulan lalu setelah platform media sosial melarangnya, telah dihapus dari situs webnya.

Baca Selengkapnya

LinkedIn Akui Data Pengguna Beredar di Dark Web, 500 Juta Profil?

10 April 2021

LinkedIn Akui Data Pengguna Beredar di Dark Web, 500 Juta Profil?

LinkedIn sangkal korban peretasan.

Baca Selengkapnya

Telegram Tambah Fitur Admin Anonim, Saluran Komentar, dan Filter Pencarian

2 Oktober 2020

Telegram Tambah Fitur Admin Anonim, Saluran Komentar, dan Filter Pencarian

Telegram menjelaskan fitur baru admin anonim dihadirkan untuk membuat platform berkirim pesan itu lebih aman untuk semua orang.

Baca Selengkapnya

Keluh Kesah Naik Angkot di Masa Pandemi

6 September 2020

Keluh Kesah Naik Angkot di Masa Pandemi

Dibandingkan angkutan umum, tentu lebih aman menggunakan transportasi pribadi karena risiko tertular Covid-19 lebih sedikit.

Baca Selengkapnya

Mitsubishi Xpander MY 20, Mobil Berkelas yang Cocok Menemani Aktivitas Kerja di Masa New Normal

6 September 2020

Mitsubishi Xpander MY 20, Mobil Berkelas yang Cocok Menemani Aktivitas Kerja di Masa New Normal

Jika ingin memiliki mobil baru demi menunjang produktivitas bekerja, sekarang saat yang tepat membeli Mitsubishi Xpander MY 20.

Baca Selengkapnya

Lalui New Normal Seharian Bersama Mitsubishi Xpander MY 20

4 September 2020

Lalui New Normal Seharian Bersama Mitsubishi Xpander MY 20

Melakukan aktivitas jalan-jalan atau bepergian dengan Mitsubishi Xpande MY 20 menjadi bagian dari pengalaman berkendara yang berharga di masa new normal.

Baca Selengkapnya

Tips Adventure di Masa Pandemi Bersama Xpander MY20

4 September 2020

Tips Adventure di Masa Pandemi Bersama Xpander MY20

Ikuti lima tips yang bermanfaat saat berpetualang dengan keluarga di tengah pandemi bersama Mitsubishi Xpander MY20.

Baca Selengkapnya

Facebook, Twitter, Google Bergabung Lawan Hoaks Virus Corona

18 Maret 2020

Facebook, Twitter, Google Bergabung Lawan Hoaks Virus Corona

Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus bulan lalu mengatakan bahwa disinformasi sama berbahayanya dengan virus corona COVID-19.

Baca Selengkapnya

Isyana Sarasvati Dorong Rayhan Maditra Bikin Blog

31 Desember 2019

Isyana Sarasvati Dorong Rayhan Maditra Bikin Blog

Salah satu dorongan yang diberikan Isyana Sarasvati kepada calon suaminya, Rayhan Maditra adalah membuat blog.

Baca Selengkapnya