TEMPO.CO, Jakarta - Orang tua perlu mengajarkan pentingnya menabung dan menanamkan apa arti nilai uang kepada anak. Pembelajaran menabung ini bukan perkara mudah.
Menumbuhkan kebiasaan menabung bisa dimulai dari hal yang sederhana, seperti menabung di celengan yang dilakukan setiap hari atau setiap pekannya. Setelah anak sudah cukup besar dan tabungan sudah mulai banyak, orang tua bisa membukakan tabungan di bank untuk anak mereka.
Sebelum membuka rekening tabungan anak, Anda mesti memperhatikan rambu-rambu berikut ini agar sesuai dengan kebutuhan dan tidak memberatkan:
1. Jumlah Setoran Awal Kecil Layaknya membuka tabungan pada umumnya, tabungan anak juga meminta sejumlah uang sebagai setoran awal. Pilihlah bank yang meminta setoran awal dengan jumlah terkecil supaya setoran awal itu bisa dipenuhi dengan uang tabungan anak sendiri.
2. Jumlah Saldo Minimum Biasanya bank yang memiliki ketetapan jumlah saldo minimum akan menagih biaya jika jumlah saldo ada di bawah jumlah saldo minimum yang sudah ditetapkan bank. Untuk itu, pilihlah bank yang tidak memberatkan jumlah saldo anak.
3. Persyaratan Mudah Memilih bank yang memiliki persyaratan pengajuan mudah untuk tabungan anak tujuannya untuk memudahkan orang tua. Jika proses pengajuannya mudah, jadi Anda tidak perlu repot lagi.
Biasanya persyaratan pengajuan yang diminta bank adalah KTP orang tua, akte kelahiran anak, dan umur sang anak saat itu. Akan lebih mudah jika sebelumnya orang tua memiliki rekening tabungan di bank yang sama.
4. Atas Nama Anak Buku tabungan atas nama anak akan menumbuhkan rasa bangga dalam diri anak. Hal tersebut akan mendorong anak untuk lebih aktif menabung. Namun, pastikan buku tabungan anak disimpan dengan baik oleh orang tua.
5. Biaya yang Dikenakan Biaya tabungan ini akan berdampak pada pengurangan jumlah tabungan anak dan bisa mengurangi minat anak untuk menabung. Ada beberapa biaya lain-lain yang harus diketahui dalam tabungan anak, seperti biaya penutupan rekening, biaya minimal saldo, dan biaya administrasi.
