Begini Cara Diabetes Merenggut Nyawa Husni Kamil Manik  

Jumat, 8 Juli 2016 23:00 WIB

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik memaparkan cara kerja aplikasi sistem informasi berbasis teknologi (SITUNG) untuk menampilkan hasil Pilkada secara akurat dan realtime di Jakarta, 7 Desember 2015. SITUNG merupakan aplikasi untuk memastikan prinsip dan asas transparan penyelenggaraan Pilkada dapat dijalankan dengan baik sekaligus mendorong partisipasi masyarakat dalam mengawal hasil Pilkada. ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo

TEMPO.CO, Jakarta - Peristiwa kematian mendadak Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik mengejutkan banyak pihak. Tim dokter yang merawat Husni menyatakan bahwa Husni Kamil mengalami infeksi sistemik akut yang menyebabkan kematiannya.

“Kamis siang saya bicara dengan dokter, katanya ada infeksi sistemik,” kata Komisioner KPU, rekan Husni, Hadar Gumay, ketika dihubungi Kamis malam hari, 7 Juli 2016.

Dari berbagai keterangan kerabat, diperoleh keterangan bahwa Husni Kamil Manik, 41 tahun, sempat dirawat di sebuah rumah sakit kecil di dekat rumahnya, pada Rabu, 6 Juli 2016. Dokter di sana memintanya dirawat di rumah sakit yang lebih lengkap peralatannya. Pada Kamis pagi, Husni Kamil pun dipindahkan ke Rumah Sakit Pertamina, Jakarta Selatan. Di sana, diketahui kadar gula darah Husni Kamil yang mengidap diabetes sudah mencapai 400 mg/dl. Juga diketahui ada luka pada jari kakinya.

Pada Kamis 7 Juli 2016 siang hari, kondisi Husni Kamil sempat membaik dan stabil, namun kemudian memburuk dan meninggal pada malam harinya.

Menurut Titi Anggraini, Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), almarhum Husni selama hidupnya tidak pernah mengeluh. “Beliau tidak pernah menunjukkan dirinya sedang sakit. Kami hanya mengetahui berat badannya yang terus bertambah,” kata Titi Anggraini. Menurut Titi, almarhum Husni dikenal sebagai sosok inspiratif yang sangat mendukung transparansi dan partisipasi publik dalam pelaksanaan pemilihan umum. “Kami semua kaget beliau meninggal secepat ini,” kata Titi.

Dari penjelasan kakak kandungnya, Muhammad Arfanuddin Manik, Husni diketahui sudah lama mengidap diabetes. Almarhum juga memiliki bisul, abses, yang yang baru diketahui saat pemeriksaan di rumah sakit. Peradangan inilah yang diduga menyebabkan infeksi semakin cepat menyebar melalui darah.

Dokter ahli diabetes dari Universitas Airlangga, Agung Pranoto, mengatakan ada satu kondisi yang bisa membuat komplikasi dalam penyakit diabetes, yakni ketoacidosis. Kadar gula darah yang tinggi memicu tubuh memproduksi asam keton di dalam darah. Asam ini menumpuk, terbawa peredaran darah, menyebar ke seluruh organ tubuh, hingga menyebabkan infeksi yang sistemik. Kondisi ini bisa dengan cepat memburuk, sering kali hanya kurang dari 24 jam, dan berakibat mematikan.

Penyebab timbulnya diabetes ketoasidosis ini beragam. "Pada penderita diabetes tipe 2, ada faktor pemicu seperti infeksi, serangan jantung, atau stroke," kata Agung saat dihubungi Tempo, 8 Juli 2016. Secara spesifik, Agung tidak menyimpulkan bahwa Husni mengalami ketoacidosis. "Tanyakan dokter yang merawat, saya tidak boleh berkomentar," kata Agung.

Diabetes ketoacidosis ditandai dengan gejala kadar gula di atas 250 mg/dl, keasaman darah PH di bawah 7, nafas cepat dan dalam. "Kadang-kadang kesadaran menurun, kejang juga," ucap Agung. Pengurus Besar Persatuan Diabetes Indonesia itu mengatakan penyakit ini bisa dialami oleh siapapun tanpa mengenal gender dan usia.

MARDIYAH CHAMIM | MAYA AYU PUSPITASARI

Berita terkait

Tim Hukum PDIP Beberkan Persiapan Sidang Perdana Lawan KPU di PTUN Besok

16 jam lalu

Tim Hukum PDIP Beberkan Persiapan Sidang Perdana Lawan KPU di PTUN Besok

PDIP menggugat KPU RI ke PTUN. Menyoal perubahan PKPU tanpa melalui proses di DPR.

Baca Selengkapnya

Respons PAN hingga Nasdem Soal Jatah Menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran

17 jam lalu

Respons PAN hingga Nasdem Soal Jatah Menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Zulhas mengatakan masyarakat tak perlu mengkhawatirkan soal jatah menteri dari partai koalisi dalam kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

PKB Ajukan Gugatan Sengketa Pileg karena Kehilangan Satu Suara di Halmahera Utara, Ini Alasannya

1 hari lalu

PKB Ajukan Gugatan Sengketa Pileg karena Kehilangan Satu Suara di Halmahera Utara, Ini Alasannya

Dalam sidang sengketa Pileg, PKB meminta KPU mengembalikan suara partainya yang telah dihilangkan.

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

Prabowo-Gibran diminta memperhatikan komposisi kalangan profesional dan partai politik dalam menyusun kabinetnya.

Baca Selengkapnya

PPP Minta Dukungan PKB di Sidang Sengketa Pileg, Muhaimin Siapkan Ini

1 hari lalu

PPP Minta Dukungan PKB di Sidang Sengketa Pileg, Muhaimin Siapkan Ini

PPP menyatakan gugatan sengketa Pileg 2024 dilayangkan karena menilai ada kesalahan pencatatan suara di KPU.

Baca Selengkapnya

Gerindra Tuding KPU Gelembungkan Suara NasDem di 53 Kecamatan Jawa Barat

1 hari lalu

Gerindra Tuding KPU Gelembungkan Suara NasDem di 53 Kecamatan Jawa Barat

Partai Gerindra menuding KPU menggelembungkan suara Partai NasDem di 53 kecamatan di Majalengka dan Subang, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Mardiono Sebut Gugatan PPP ke MK karena KPU Salah Catat Jumlah Suara

2 hari lalu

Mardiono Sebut Gugatan PPP ke MK karena KPU Salah Catat Jumlah Suara

PPP menilai terdapat perbedaan perhitungan suara versi PPP dengan KPU.

Baca Selengkapnya

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Calegnya di Papua Tengah Pindah ke PDIP

2 hari lalu

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Calegnya di Papua Tengah Pindah ke PDIP

PPP meminta MK agar memerintahkan KPU untuk melakukan penghitungan suara ulang atau PSU di Kabupaten Paniai.

Baca Selengkapnya

Safari Politik Prabowo Usai KPU Menetapkan sebagai Presiden Terpilih

2 hari lalu

Safari Politik Prabowo Usai KPU Menetapkan sebagai Presiden Terpilih

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan safari politik setelah ditetapkan KPU sebagai presiden terpilih Pilpres 2024. Ke mana saja?

Baca Selengkapnya

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Setelah putusan MK yang menolak keputusan kubu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, akankah mereka kemudian gabung di kabinet Prabowo-Gibran?

Baca Selengkapnya