Dua orang pemetik daun teh melakukan aktivitas di perkebunan teh Gunung Mas, Puncak, Bogor, (9/3). Kawasan tersebut merupakan salah satu tempat agrowisata yang menarik untuk dikunjungi dan dekat dengan Jakarta. TEMPO/Yosep Arkian
TEMPO.CO, Jakarta - Mengkonsumsi teh yang baik ternyata tak cukup dengan memperhatikan cara penyajian dan tempat penyeduhan yang baik. Ternyata penikmatnya perlu mengetahui bentuk teh seperti apa yang paling baik untuk dikonsumsi.
Hal ini agak sulit dilakukan terutama oleh kaum yang masih awam. Ahli teh Ratna Soemantri memberikan tip praktis agar penikmat bisa menentukan apakah teh yang akan diminum memiliki kualitas yang baik atau tidak.
Untuk mengecek teh celup, ia menyarankan agar membuka kemasan teh lalu mengeluarkan isinya. "Semua teh celup itu akan hitam dan bentuknya bubuk, tapi tidak berbentuk debu halus," katanya saat ditemui di Plaza Senayan, Jakarta, 19 Agustus 2016.
Jika teh itu ternyata berdebu, ia memastikan kualitas teh tersebut bukan kualitas terbaik. Selain bentuknya, ia mengatakan bahwa teh celup yang baik adalah teh yang tidak memiliki batang. "Jika masih ada batang, berarti itu bukan grade A," ujar Ratna.
Ia juga menyebutkan bahwa teh celup yang baik biasanya memiliki kantong yang rapat dengan jenis double chamber, yakni memiliki dua kantong sekaligus. "Kalau tidak rapat, oksidasinya hilang," katanya.
Teh celup yang baik adalah teh yang tak berbatang, tak berlaku untuk teh melati. "Biasanya teh melati ada batangnya, tapi itu pun rapi dan sedikit. Kalau yang grade bawah, biasanya batangnya banyak," kata dia.
Meski tidak memiliki oksidasi, batang teh tersebut ternyata memiliki fungsi untuk memberikan warna pada teh melati.
