Aturan "Belum 5 Menit" Ternyata Keliru

Reporter

Rabu, 21 September 2016 02:05 WIB

Ilustrasi makanan manis. Shutterstock.com

TEMPO.CO, New York – Sebagian besar dari kita pasti pernah mendengar istilah “belum lima menit” dalam kaitannya dengan makanan yang jatuh di lantai. Artinya, kebanyakan orang pasti akan memungut kembali makanan yang baru jatuh ke lantai dan tetap memakan. Tentunya dengan catatan lantai tersebut memang dalam keadaan bersih.

Tapi, aturan “belum lima menit” atau tepatnya “belum lima detik” ternyata keliru dan hanya mitos. Tak ada penjelasan ilmiah di balik aturan tersebut.

Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan Rutgers University di New Jersey menunjukkan bahwa bakteri berpindah ke makanan dalam waktu kurang dari sedetik.

Profesor Donald Schaffner, yang mengetuai penelitian tersebut, menjelaskan bahwa opini populer terkait istilah "belum lima menit/detik” sepenuhnya keliru. Penjelasan ini diperoleh setelah melakukan tes terhadap berbagai jenis makanan yang dijatuhkan di empat permukaan berbeda.

Profesor Schaffner menggunakan semangka, roti, roti dan mentega, dan permen karet untuk melakukan penelitiannya dan ia menjatuhkan makanan-makan itu pada baja antikarat, ubin keramik, kayu, dan karpet dalam waktu kurang dari sedetik dan terus meningkat menjadi lima detik, 30 detik, hingga akhirnya 300 detik.

Hasilnya menunjukkan masing-masing makanan yang dijatuhkan tersebut mengandung bakteri salmonella.

Para peneliti ini melakukan total 2.560 pengukuran dengan menggunakan semua makanan dan semua permukaan yang disebutkan di atas. Hasilnya, tak ada makanan yang selamat dari bakteri.

“Aturan belum lima detik adalah penyederhanaan yang berlebihan dari apa yang sebenarnya terjadi saat bakteri berpindah dari lantai ke makanan,” kata Schaffner menjelaskan.

“Bakteri bisa mencemari makanan secara instan.”


Tapi, jenis makanan dan permukaan yang berbeda menghasilkan tingkat pencemaran yang berbeda pula.

Semangka, misalnya, bakal lebih banyak dicemari bakteri daripada permen, dan karpet adalah permukaan yang paling kecil kecenderungannya mentransfer bakteri daripada ubin.

“Perpindahan bakteri dari lantai ke makanan tampaknya lebih banyak dipengaruhi oleh cairan,” kata Profesor Schaffner.

“Bakteri tak punya kaki, mereka bergerak bersama cairan, dan lebih basah makanannya, lebih tinggi risiko tercemar bakteri.”

MIRROR | A. RIJAL

Berita terkait

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

6 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

7 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

7 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

8 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

8 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

9 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

12 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

16 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

17 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

24 hari lalu

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya