Kapal Pesiar Pribadi Terbesar di Dunia Ini Mulai Melaut

Reporter

Editor

Febriyan

Senin, 17 Oktober 2016 03:11 WIB

Superyacth Azzam tercepat di dunia ini memiliki mesin 94000 tenaga kuda mampu melaju dengan kecepatan lebih dari 30 knots. Superyachtnews.com/Klauss Jordan

TEMPO.CO, Jakarta - Yacht atau kapal pesiar pribadi terbesar di dunia mulai diujicobakan melaut untuk pertama kalinya di laut Stande, dekat Kiel, Jerman Utara, Ahad, 16 Oktober 2016. Kapal itu dimiliki oleh miliarder asal Rusia, Andrey Melnichenko.

Laman Daily Mail menuliskan bahwa kapal yang diberi nama Sailing Yacht A itu memiliki panjang 142,5 meter atau lebih panjang 22,5 meter dari lapangan bola. Tak hanya panjang, tingginya pun luar biasa, mencapai 100 meter atau hanya 32 meter lebih pendek dari tinggi monumen nasional (monas).

Kapal yang memiliki 8 tingkat geladak itu memiliki 3 tiang layar yang terbuat serat karbon. Ketiga tiang layar itu disebut sebagai bangunan bebas terkuat di dunia. Hebatnya lagi, untuk mengembangkan layar di ketiga tiang itu awak kapal cukup menggerakan jarinya karena kapal itu dilengkapi dengan sistem kontrol layar sentuh. Awak kapal juga bisa menaik turunkan jangkar melalui layar sentuh itu.

Seluruh bagian lambung kapal itu terbuat dari baja tebal dan terdapat kaca yang tahan terhadap serangan bomb. Dilengkapi dengan mesin diesel hibrid, Kapal ini mampu berlayar hingga kecepatan 23 knot dengan jarak tempuh hingga 6.500 mil laut.

Soal fasilitas belum ada keterangan lengkap soal kemewahan kapal dengan harga Rp 5,25 triliun ini. Yang pasti, berdasarkan foto udara, kapal ini dilengkapi dengan sebuah helipad dan kolam renang besar di bagian dek depan.

Fasilitas super mewah seperti lambung kapal yang terbuat dari kaca tebal juga terdapat di bagian bawah. Kaca tebal melengkung seluas 193 meter itu sangat unik karena dibuat tanpa sambungan dan merupakan kaca melengkung tanpa sambungan terluas di dunia. Penumpang bisa merasakan sensasi keindahan bawah laut seperti sedang berada di dalam kapal selam.

Menurut Daily Mail, kapal ini memiliki menampung 20 orang penumpang saja karena hanya memiliki 10 kabin. Entah seberapa luas kabin-kabin itu. Untuk menjalankan kapal ini diperlukan 54 kru.

Kapal ini juga dikabarkan akan menggantikan kapal pesiar super mewah Motor Yacht A miliki Melnichenko. Motor Yacht A memiliki tiga kolam spa air panas, serta ruangan kabin yang besarnya lebih luas dari apartemen mana pun di London. Di dalam kabin, terdapat perabotan terbuat dari kayu yang sebagian permukaannya ditutupi kulit serta sebuah tempat tidur yang dapat berputar.

Namun Motor Yacht A hanya mampu menampung 14 penumpang karena hanya terdapat 7 kabin di dalamnya. Sedangkan kru yang dibutuhkan untuk menjalankan kapal ini mencapai 42 orang.

Saling Yacht A dibuat khusus untuk Melnichenko oleh perusahaan Blohm+Voss di Hamburg, Jerman. Desainer kapal pesiar, Philippe Starck, diserahkan tugas khusus untuk merancang kapal yang secara bentuk mirip kapal perang itu.

Melnichenko merupakan pengusaha Rusia yang gemar bergaya hidup mewah. Bisnisnya tersebar di berbagai bidang, mulai dari perusahaan batu bara Suek, pabrik pupuk EuroChem, pembangkit listrik, hingga perbankan.

DAILY MAIL|EGI ADYATAMA

Berita terkait

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

19 jam lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

21 jam lalu

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

6 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

7 hari lalu

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b

Baca Selengkapnya

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

7 hari lalu

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.

Baca Selengkapnya

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

13 hari lalu

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

Menteri Sosial, Tri Rismaharini, mendapat sambutan hangat saat memberikan kuliah umum di Asien-Afrika Institut, Universitt Hamburg, Jerman.

Baca Selengkapnya

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

13 hari lalu

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.

Baca Selengkapnya

Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

14 hari lalu

Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

Bernd Holzenbein menjadi bagian dari generasi emas sepak bola Jerman yang menjadi juara Piala Dunia 1974.

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

15 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Jerman Berikan Rp 433 M ke Korban Holocaust, Trauma Serangan Hamas

19 hari lalu

Jerman Berikan Rp 433 M ke Korban Holocaust, Trauma Serangan Hamas

Korban Holocaust mengaku trauma atas serangan Hamas ke Israel pada Oktober lalu, Jerman memberikan kompensasi ke mereka.

Baca Selengkapnya