Model membawakan busana rancangan Lindy Ann yang terinspirasi dari karya-karya Ramli dalam Tribute To Ramli di FolkNVogue di Balai Sidang Jakarta, 7 September 2016. Busana yang diperagakan mengangkat ciri bordir halus yang merupakan ciri khas karya perancang Ramli. TEMPO/Frannoto
TEMPO.CO, Jakarta - Perancang Indonesia dan Malaysia berbagi panggung di Jakarta Fashion Week 2017. Schmiley Mo dan Kami Idea dari Indonesia serta Aere dari Malaysia masing-masing menampilkan 16 rancangan dalam peragaan busana di JFW, Jakarta, Rabu, 26 Oktober 2016.
Schmiley Mo adalah merek dari fashion blogger Diana Rikasari dari Tanah Air yang debut di Kuala Lumpur Fashion Week 2016 pada Agustus lalu. Seperti ciri khas busana sehari-hari Diana yang penuh warna dan motif, Schmiley Mo juga berisi koleksi yang ditujukan untuk perempuan perkotaan pencinta gaya unik dan berani. Emoticon lucu, seperti makanan, minuman, dan kaktus, yang berfokus pada warna-warna pastel mendominasi sebagian besar koleksi yang menyasar kalangan urban modern tersebut. Tentu saja ada juga pom-pom berwarna-warni yang mempermanis detail-detail di sebagian busana.
Diana merancang koleksi ini agar para pembeli dapat bereksperimen dan mengekspresikan diri. Potongannya bervariasi, mulai luaran, atasan, bawahan, terusan, hingga rok.
Sementara itu, Kami Idea menyuguhkan koleksi modest wear alias pakaian santun yang mengusung kenyamanan dalam setiap kesempatan. Kami Idea membuat bahan cetak eksklusif sebagai ciri khas yang membuatnya mudah dikenali para penggemar.
Mereka terinspirasi dari orang yang mengejar impian di kota besar. Kota besar yang ramai bisa membuat orang merasa kesepian. Perasaan itu menumbuhkan sikap mandiri yang dituangkan lewat pola batu bata, lambang dinding di mana orang bermukim secara mandiri di kota besar.
Busana-busana berpotongan longgar, seperti atasan, celana pipa lebar, dan terusan, hadir di sini dengan pilihan warna putih, biru tua, krem, dan pink muda.
Sedangkan Aere menghadirkan koleksi “LOVE” yang kental dengan warna cerah dan garis-garis tebal—hasil ekspresi artistik Direktur Kreatif Aere Raja Nadia Sabrina. Koleksi itu mudah dipadupadankan yang cocok untuk berlibur tapi tetap anggun.
Semua koleksi dari tiga desainer ini nantinya dapat ditemukan di situs online Asia Tenggara Fashion Valet.
ANTARA
Berita terkait
Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga
7 menit lalu
Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga
Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.