Pedangdut Kristina ngepas kebaya wisuda rancangan Amy Atmanto, 23 November 2016.
TEMPO.CO, Jakarta - Dua orang wanita berjilbab tampak serius merapikan kebaya berwarna merah jambu yang bertaburan kristal Swarovski. Keduanya terlihat hati-hati sekali. "Kami mengerjakan memasang mote dan kristal ini dengan sangat teliti dan mengerjakan dengan hati," kata seorang ibu yang ditemui di butik perancang Amy Atmanto di kawasan Ahmad Dahlan, Jakarta Selatan, Rabu, 23 November 2016.
Kebaya itu menjadi istimewa bagi butik The Royale Heritage Palace Building. Mengapa demikian? "Ini kebaya kemanusiaan untuk Kristina," kata Amy.
Amy mengatakan kebaya yang dikenakan Kristina dibuat ibu-ibu kaum marginal yang tergabung di Rumah Kreatif Amy Atmanto. "Dibuatnya sejak dua minggu yang lalu. Hasil kerja dari ibu-ibu kaum marginal ini luar biasa dan membanggakan hingga karyanya bisa dikenakan seorang diva tersohor di negeri ini," kata Amy.
Amy yang kini aktif di Rumah Internet Atmanto menjelaskan, kisah persahabatannya dengan Kristina sudah terjalin lama, sekitar tahun 2006, saat diva dangdut itu dilamar Al Amin Nasution. "Saat lamaran dengan Pak Amin, saya yang merancang kebaya Kristina. Dan sekarang saya ingin membuatnya cantik mengenakan kebaya kemanusiaan," kata Amy yang memilih warna merah muda lengkap dengan bordir, mote, serta kristal Swarovski yang melekat di tubuh mungil Kristina. Untuk rancangannya kali ini, Amy menyesuaikan pilihan kebaya dengan pribadi Kristina yang kini berusia kepala empat.
Pelantun lagu Jatuh Bangun ini mengaku tersanjung. Kristina sudah menganggap Amy sebagai kakaknya sendiri. "Mbak Amy berhasil membuat aku tertarik dan jatuh cinta dengan kebaya yang akan aku kenakan di hari wisuda. Rasa kagum aku bertambah dengan rasa haru dan tersanjung lantaran kebaya yang aku kenakan ini merupakan hasil kerja dari para ibu kaum marginal," kata Kristina.
Kebaya hasil pengerjaan para ibu kaum marginal ini menandakan kepribadian Amy yang berjiwa sosial. Selama ini, Amy memang aktif menggiatkan dan mengajak para ibu dari kaum marginal dan ekonomi lemah untuk membantu perekonomian mereka. "Saya percaya dan penuh rasa syukur. Dan saya juga mengajak untuk selalu saling tolong-menolong dan membantu, terutama untuk pelatihan life skill yang mampu meningkatkan ekonomi keluarga mereka," ujar Amy.
Sementara Kristina mengaku sangat percaya dengan pilihan Amy. "Soal desain, tidak diragukan lagi, selalu membuat aku takjub. Sungguh ini sangat bagus sekali, pemilihan warnanya pas dengan waktu wisuda aku, yaitu pagi ke siang," kata Kristina memuji rancangan Amy.
