TEMPO.CO, Jakarta - Tahun 2016 menjadi periode di mana ketidakpastian ekonomi masih mengintai. Namun, kali ini sentimen lebih banyak datang dari sisi politik. Kaum populis secara tak terduga muncul sebagai pemenang setelah awalnya dianggap sebagai ‘kuda hitam’. Diawali oleh ledakan jumlah imigran di Eropa, Brexit, dilanjutkan oleh terpilihnya Donald Trump dan pemilih Italia menolak reformasi konstitusi.

8 Januari
Pemerintah Cina mengumumkan penurunan cadangan devisa terbesar sepanjang sejarah, yakni sebesar US$12,56 miliar pada 2015. Sebanyak 16 Sanksi ekonomi terhadap Iran dicabut oleh International Atomic Energy Agency (IAEA). Teheran dinyatakan telah membatasi pengembangan aktivitas nuklirnya.
23 Januari
Google sepakat membayar kekurangan setoran pajak yang telah terutang sejak 2005 kepada pemerintah Britania Raya sebesar US$ 185 juta. 29 Bank Sentralg (BOJ) menetapkan suku bunga negatif di level -0,1%.

2 Februari
Alphabet geser Apple sebagai perusahaan paling bernilai di AS

10 Maret
Bank Sentral Uni Eropa (ECB) memutuskan suku bunga deposito diturunkan hingga 10 basis poin menjadi -0,4%.
18 Maret
Turki mencapai kesepakatan dengan Uni Eropa untuk mengekang gelombang migran menuju Yunani.
22 Maret
Tiga bom bunuh diri di Brussels membunuh 35 orang. ISIS mengaku bertanggung jawab. Sejumlah bursa saham utama Eropa anjlok.

3 April
Dokumen Panama Papers, yang berisi 11,5 juta dokumen rahasia bocor. Dokumen tersebut mengung-kapkan upaya pengusaha dan perusahaan menyembunyikan asetnya di perusahaan cangkang. Kasus ini melibatkan 140 politikus dan 12 pemimpin negara dari 50 negara.
10 April
S&P Pangkas Peringkat Kredit Cina.
25 April
Arab Saudi mereformasi ekonominya dengan meningkatkan pendapatan nonminyak dan mengurangi gaji pegawai negeri (Visi Arab Saudi 2030).
5 Mei
The International Consortium of Investigative Journalists merilis data Panama Papers Tahap II termasuk sejumlah data di Offshore Leaks 2013.
10 Mei
Rodrigo Duterte menang dalam Pemilu Presiden Filipina dan bersumpah melakukan tindakan keras tanpa henti terhadap kejahatan

23 Juni
Masyarakat Britania Raya memilih meninggalkan Uni Eropa dalam proses referendum (Brexit). Setelah hasil referendum keluar, Perdana Menteri David Cameron mengumumkan pengunduran diri.
27 Juni
LINE Corp. tunda IPO karena Brexit.

7 Juli
Nintendo merilis permainan Pokemon Go.
12 Juli
Cina menolak putusan internasional yang mendukung Filipina atas sengketa teritorial di Laut China Selatan.
13 Juli
Theresa May diangkat menjadi Perdana Menteri Inggris pengganti David Cameron.
15 Juli
Sebuah percobaan kudeta di Turki digagalkan oleh pasukan yang setia kepada Presiden Recep Tayyip Erdogan.

30 Agustus
Apple dan Irlandia diduga Komisi Eropa melakukan rekayasa perpajakan.
31 Agustus
Presiden Brasil Dilma Rousseff yang dimakzulkan dan diberhentikan.

14 September
Wells Fargo & Co. terjerat kasus penipuan yang dilakukan karyawannya, yakni penjualan produk perbankan dan pembukaan rekening fiktif.
21 September BOJ mengubah orientasi moneter dengan meninggalkan wacana penetapan base money dan beralih mengadopsi yield curve control.
30 September
Deutsche Bank dihukum US$14 miliar oleh Pengadilan Federal AS

1 Oktober
Dana Moneter Internasional (IMF) secara resmi memasukkan yuan dalam keranjang mata uang cadangannya (SDR).
10 Oktober
Nobel Ekonomi 2016 diberikan kepada Oliver Hart dari Harvard University dan Bengt Holmström dari Massachusetts Institute of Technology.
13 Oktober
Raja Bhumibol Adulyadej dari Thailand, pemimpin monarki terlama di dunia, meninggal pada usia 88 tahun

8 November
Pengusaha properti Donald Trump, terpilih sebagau Presiden ke-45 AS dari Partai Republik.
25 November
Fidel Castro, mantan Presiden Kuba, meninggal pada usia 90

4 Desember
Perdana Menteri Italia Matteo Renzi mengumumkan pengunduran diri setelah kalah dalam proses referendum reformasi konstitusi.
8 Desember
ECB perpanjang stimulus pembelian obligasi hingga Desember 2017, dengan menurunkan nominal pembelian dari 80 miliar euro per bulan menjadi 60 miliar euro per bulan.
14 Desember
The Fed menaikkan suku bunga pertamanya pada tahun ini dari 0,25%-0,50% menjadi 0,50%-0,75% atau sebesar 25 basis poin
BISNIS