Anthrax Mengancam Lagi? Begini Pencegahannya

Reporter

Editor

Susandijani

Minggu, 22 Januari 2017 16:13 WIB

Ilustrasi menjenguk orang sakit. Hopkinsmedicine.org

TEMPO.CO, Jakarta -Anthrax adalah penyakit yang disebabkab oleh infeksi bakteri Bacillus anthracis. Bakteri ini mampu membentuk endospora yang tahan hingga puluhan tahun di dalam tanah sehingga menjadi sumber infeksi (daerah endemis) dan berakibat sulitnya penyakti ini dimusnahkan.

Anthrax merupakan penyakit yang terutama menyerang hewan pemakan rumput di sebagian besar di dunia ini, termasuk ternak seperti sapi, kambing dan kuda, kadang–kadang babi. Anthrax dapat menular ke manusia melalui tiga jalan yaitu melalui kulit, mulut atau udara.

Baca juga:Trik Berdamai dengan Udara Ekstrim

Seperti disebutkan dalam sebuah tulisan mengenai Anthrax di situs HealthNSW Sekitar 95 persen kejadian Anthrax, adalah berasal dari infeksi melalui kulit atau luka terbuka yang bisa mengakibatkan Anthrax kulit, dan sumbernya misalnya bangkai binatang yang terkena. Selanjutnya adalah karena kuman Anthrax yang masuk ke tubuh melalui daging binatang yang terkena dan kurang matang. Atau Anthrax yang terjadi karena ditularkan melalui udara dan kumannya menginfeksi paru-paru.

Diungkapkan juga bahwa orang yang terkenal Anthrax kulit, biasanya terdapat memar berwarna gelap tanpa rasa sakit dalam 1 atau 2 minggu setelah terkena. Memar ini bisa ada kaitannya dengan pembengkakan sel-sel di sekitarnya. Walaupun tidak diobati, 4 dari 5 penderita bisa sembuh. Bila diobati semestinya kebanyakan penderita Anthrax kulit akan sembuh dengan baik.

Orang yang terkena Anthrax di usus mengalami sakit perut serta demam, dan biasanya kematian segera menyusul.

Orang yang ketularan Anthrax dari udara, awalnya mungkin mengeluhkan gejala mirip selesma, namun sesudah beberapa hari penyakit ini bisa beranjak ke kesulitan bernapas. Angka kematian penularan melalui udara ini adalah 6-9 dari 10 orang penderitanya. Masa inkubasinya sekitar 1-6 hari, tetapi bisa juga sampai selama 60 hari.

Untuk pencegahan, dokter keluarga dari Klinik Puri Mutiara, CIlandak Jakarta Selatan M Saptadji menyarankan, terutama mereka yang suka produk hewani agar tidak asal mengkonsumsinya di sembarang tempat “Pilihlah tempat resmi dan sudah bisa dipercaya kualitas bahan bakunya,” ujar sosok yang akrab disebut dr Aji ini.

Segera ke dokter, jika tanda-tanda gejala yang disebut di atas muncul atau dirasakan, terutama bagi mereka yang rentan terpapar. Aji juga menyebutkan bahwa risiko tertular bisa saja, apalagi Indonesia memang termasuk negara yang belum bebas penyakit anthrax.

Tak perlu khawatir untuk mendapat perawatan, menurut Aji semua rumah sakit di Jakarta bisa menangani masalah ini. “Dan kita sudah punya rumah sakit rujukan infeksi nasional di RS Infeksi Sulianti Saroso di Jakarta Utara,” katanya.

SUSANDIJANI

Baca juga:
3 Masalah ini Akan Muncul Jika Minum Sambil Makan
8 Jenis Makanan yang Tak Boleh Diabaikan Kaum Pria



Berita terkait

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

44 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.

Baca Selengkapnya

Wabah Antraks Gunungkidul, Apa Penyebabnya?

45 hari lalu

Wabah Antraks Gunungkidul, Apa Penyebabnya?

Wabah Antraks melanda Gunungkidul dan Sleman, Yogyakarta. Apa Penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Apa Saja Gejala Antraks yang Diduga Serang Belasan Warga Sleman?

49 hari lalu

Apa Saja Gejala Antraks yang Diduga Serang Belasan Warga Sleman?

Belasan warga menunjukkan gejala antraks setelah mengkonsumsi daging sapi. Daging sapi tersebut diduga terkontaminasi antraks.

Baca Selengkapnya

18 Terduga Kasus Hepatitis Akut Tersebar di Sumatera, Jawa Timur, dan Kalimantan

16 Mei 2022

18 Terduga Kasus Hepatitis Akut Tersebar di Sumatera, Jawa Timur, dan Kalimantan

Tujuh dari 18 pasien yang diduga mengalami hepatitis akut ini meninggal.

Baca Selengkapnya

Geger Puluhan Sapi Mati Dikira Diguna-guna, Ternyata Anthrax

4 Juni 2021

Geger Puluhan Sapi Mati Dikira Diguna-guna, Ternyata Anthrax

Dinas Peternakan turun ke lokasi setelah rumor berkembang kalau pembedahan organ dalam ternak sapi yang mati menemukan benda bukan pakan.

Baca Selengkapnya

Pasien di RS Sulianti Saroso Alami Gejala Terinfeksi Virus Corona

24 Januari 2020

Pasien di RS Sulianti Saroso Alami Gejala Terinfeksi Virus Corona

Pasien yang sekarang berada di RSPI Sulianti Saroso mengalami gejala seperti terinfeksi virus corona.

Baca Selengkapnya

Pasien Diduga Terinfeksi Virus Corona Bukan Warga Jakarta Utara

24 Januari 2020

Pasien Diduga Terinfeksi Virus Corona Bukan Warga Jakarta Utara

Wali Kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko menyebut pasien diduga terinfeksi virus Corona di RSPI Sulianti Saroso bukan warga Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya

15 Kamar Kos di Pejaten Kebakaran, Diduga Korsleting Listrik

14 Oktober 2018

15 Kamar Kos di Pejaten Kebakaran, Diduga Korsleting Listrik

Sebanyak 15 kamar indekos di Jalan Lebak RT8 RW8 Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu pagi ludes akibat kebakaran.

Baca Selengkapnya

Cerita 3 Panti Pijat di Tebet Masih Beroperasi Setelah Digerebek

12 Agustus 2018

Cerita 3 Panti Pijat di Tebet Masih Beroperasi Setelah Digerebek

Tiga panti pijat yang telah digerebek pemerintah DKI ternyata masih beroperasi, yakni griya-griya pijat di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Menjelang Idul Adha 2018, Bojonegoro Antisipasi Anthrax

31 Juli 2018

Menjelang Idul Adha 2018, Bojonegoro Antisipasi Anthrax

Menjelang Idul Adha, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur mengantisipasi menyebarnya penyakit anthrax.

Baca Selengkapnya