Mengapa Teh Hijau Begitu Super? Ini Kata Peneliti dari Cina  

Reporter

Editor

Susandijani

Minggu, 5 Februari 2017 09:56 WIB

Ilustrasi teh hijau. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta -Teh hijau, semakin hari semakin populer. Selain memang menyegarkan, teh yang satu ini punya manfaat besar untuk kesehatan. Misalnya untuk mengurangi risiko berbagai penyakit, dari infeksi bakteri atau virus, sampai kondisi degeneratif kronis termasuk penyakit jantung, stroke, kanker, diabetes mellitus, rematik, osteoporosis, dan penyakit periodontal.

Sebagai salah satu jenis diet, teh hijau juga diklaim sebagai minuman yang bisa menurunkan berat badan peminumnya. Para peneliti di Jepang telah menemukan bahwa lima cangkir teh hijau sehari dapat membakar hingga 70-80 kalori per hari, atau sekitar 3,2 kilogram per tahun. Dan para peneliti di Universitas Cina di Hong Kong menemukan manfaat lainnya. Yaitu, bisa membantu melindungi peminumnya dari penyakit umum pada mata seperti glaukoma.

Baca juga: Sering Lupa dan Tak Fokus? Makan Saja Ini

Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry, disebutkan Chi Pang Pui dan koleganya melakukan penelitian di laboratorium dengan tikus percobaan. Tikus-tikus tersebut, diberi ekstrak teh hijau dan kemudian menganalisis jaringan mata mereka. Para peneliti menemukan bahwa bagian-bagian yang berbeda dari mata menyerap sejumlah catechin, antioksidan, yang diyakini bisa mencegah kerusakan yang disebabkan oleh oksidasi.

Jumlah penyerapannya sangat bervariasi. Pada retina, bagian dari mata yang bertanggung jawab untuk mensensor cahaya, mengandung antioksidan dengan konsentrasi tertinggi. Sementara yang paling sedikit jumlah ditemukan di kornea, dan lapisan luar mata tampak bersih dari konsentrasi tersebut.

Aktivitas antioksidan berlangsung hingga 20 jam setelah konsumsi ekstrak teh hijau. Para peneliti kemudian menyimpulkan bahwa hasilnya menunjukkan kalau konsumsi teh hijau dapat menguntungkan mata terhadap stres oksidatif. Stres oksidatif menyebabkan penyakit retina seperti glaukoma dan degenerasi makula (AMD) yang berkaitan dengan usia..

Teh hijau ini dibuat dari daun teh yang baru dipanen kemudian diproses (diuapkan) dalam waktu singkat. Sehingga produknya menjadi lembut dan lentur dan tidak terjadi proses fermentasi atau perubahan warna. Setelah proses tersebut, daunnya digulung, kemudian disebarkan dan dikeringkan dengan udara panas atau digoreng dalam wajan sampai renyah atau garing. Karena teh hijau dibuat dengan proses pengolahan yang minimal, maka dibanding teh jenis lainnya, teh hijau ini mengandung lebih banyak catechin, terutama epigallocatechin-3-gallate (EGCG), dan berperan besar untuk menjaga kesehatan yang meminumnya. (Baca:Trik Sehat di Cuaca Ekstrim )

Bagaimana proses sehingga teh hijau yang diminum ini bisa membuat mata lebih sehat? Sampai sekarang masih belum bisa dijelaskan. Mungkin perlu ada lagi penelitian yang bisa mengkonfirmasi efek perlindungan tersebut pada mata manusia.

Menambahkan teh hijau pada menu sehari-hari tak sulit dan tidak mahal. Bahkan bisa menjadi menu alternatif yang menyehatkan. Paling tidak, dua cangkir teh hijau setiap hari, maka Anda pun akan stop mengeluh soal mata. Begitu kata Chi Pang Pui.

SUSAN

Baca juga :
Ini Makanan yang Bakal Jadi Tren di 2017. Sayonara Daging Asli





Berita terkait

Istirahat Tak Sekadar Bersantai, Apa Itu Rest Day?

8 jam lalu

Istirahat Tak Sekadar Bersantai, Apa Itu Rest Day?

Kebugaran dan kesehatan tubuh tak hanya soal olahraga rutin, tapi juga istirahat yang tepat

Baca Selengkapnya

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

2 hari lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

7 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

13 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

15 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

16 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

23 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

24 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

24 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

25 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya