Kelapa dan Biji-bijian Kuno jadi Makanan Primadona Tahun Ini

Reporter

Minggu, 5 Februari 2017 17:12 WIB

Fenugreek atau klabet. Foto: dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta -Tahun Ayam Api ini diprediksikan ada makanan sehat yang akan menjamur dan disukai. Tahun lalu yang menjadi primadona adalah air, minyak kelapa serta arang aktif yang dihasilkan bahan yang mengandung karbon tinggi, seperti tempurung kelapa dan kayu. Nah, tahun ini makanan yang jadi primadona adalah:

1. Serba Kelapa
Selain air kelapa dalam kemasan, kita mengenal santan dan minyak kelapa, termasuk minyak kelapa murni (VCO) dan ekstra murni (EVCO), sebagai turunan kelapa. Daging kelapa rasanya enak dan mengandung asam laurat yang meningkatkan imunitas, kalium, seng, serat, semakin banyak variasi turunan kelapa. Ada tepung kelapa bebas gluten dan lebih mudah dicerna dibanding tepung terigu, sehingga akan muncul berbagai produk olahannya seperti keripik dan tortilla. Selain itu ada mentega kelapa dan gula kelapa, pilihan yang lebih baik dibanding gula pasir. Gula kelapa mengandung inulin atau serat larut dan fruktosanya jauh lebih sedikit dibanding gula pasir.

2. Adaptogen
Adaptogen adalah sekelompok tanaman herbal, termasuk beberapa jenis jamur, yang berkhasiat meredakan stres, meningkatkan sistem imunitas, dan membantu fokus. Kata adaptogen berasal dari kemampuan herba ini beradaptasi dengan kebutuhan tubuh. Adaptogen digunakan dalam pengobatan Tiongkok dan India kuno, juga pengobatan tradisional kita, seperti ginseng, akar manis, pasak bumi, jamur shitake dan maitake, serta beberapa bumbu dapur yang familier seperti jahe, kayu manis, kunyit, pala, dan jintan. Adaptogen diprediksi akan meningkat penggunaannya tahun ini, khususnya kunyit.

Kunyit termasuk superfood, mengandung kurkumin, zat antioksidan yang memerangi radikal bebas dan karsinogen. Selain itu mencegah penuaan, memperbaiki sirkulasi darah, melindungi liver dan usus besar juga antiradang. Sebagai adaptogen, kunyit dinilai lebih baik daripada obat untuk memerangi depresi. Bertambah banyak cara menikmati kunyit, termasuk dalam bentuk minuman golden latte yang mulai populer sejak liburan akhir tahun lalu. Minuman ini terbuat dari kunyit, minyak kelapa, jahe, lada hitam, kayu manis, madu, dan susu berbasis tumbuhan yang tidak manis, seperti susu almon, susu kedelai, atau susu beras.

3. Sayuran ungu
Tidak hanya terung dan kol ungu, kita akan melihat kembang kol ungu, wortel ungu, asparagus ungu, kentang ungu, bahkan brokoli ungu. Kesemuanya tidak hanya cantik difoto untuk Instagram, tapi juga tinggi antosianin, antioksidan yang menurunkan risiko penyakit jantung dan kanker. Makanan ungu ini juga meningkatkan fungsi otak dan imunitas.

4. Kembang kol putih dalam berbagai bentuk
Kembang kol berkalori dan berkarbohidrat rendah dan sebaliknya mengandung serat, vitamin C, asam folat, dan kalium tinggi. Juga mengandung senyawa glukosinolat yang berperan sebagai antikanker. Lewat kompetisi memasak di televisi, kita mungkin sudah pernah tahu soal nasi kembang kol yang selintas mirip beras couscous khas Maroko. Seratus gram kembang kol ini hanya mengandung 25 kalori, bandingkan dengan nasi dengan 140 kalori. Sebagai pengganti nasi, parut atau cemplungkan kembang kol ke dalam food processor, kemudian tumis dengan garam dan bawang atau lada hitam. Bisa juga ditumbuk sebagai pengganti kentang tumbuk, dengan mengukusnya terlebih dulu.

5. Biji-bijian kuno
Biji-bijian bebas gluten dan makanan pokok Etiopia, protein dengan serat yang lebih tinggi. Teff dipercaya kalsiumnya paling tinggi dibanding biji-bijian lainnya. Rasanya perpaduan antara quinoa dan flaxseed. Biji-bijian lain yang akan naik pamor adalah sorgum dan kamut, nama populer gandum Khorasan.Sorgum yang biasa dikonsumsi di Afrika mengandung banyak serat, protein, kalsium, zat besi, fosfor, dan vitamin B. Sementara kamut – yang ditemukan di dekat makam Raja Tutankhamun dari masa 1300 SM pada 1922 – unggul dengan kandungan seng, magnesium, selenium, protein, dan serat. Biji-bijian ini dapat digunakan dalam berbagai resep termasuk bubur, salad, smoothie bowl, sup, dan pop corn dari sorgum.

TABLOIDBINTANG.COM

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

19 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

3 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

5 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

8 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

9 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

9 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

10 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

10 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya