TEMPO.CO, Jakarta -Pernahkah Anda merasa telah melakukan berbagai macam jenis diet, membatasi asupan makanan mati-matian sampai hampir tersiksa, namun penurunan berat badan bergerak lambat?
Celakanya, orang yang bertemu Anda bukannya mengatakan, “Kamu tampak kurusan”, malah berkata sebaliknya, “Kok terlihat lebih gemuk?” Ini artinya ada yang salah dengan pola diet yang Anda lakukan.
Patut diingat, tidak semua metode diet cocok untuk setiap orang. Setiap orang memiliki metabolisme tubuh berbeda-beda serta genetik yang berbeda pula.
Jangan pula keliru, bila tidak mengonsumsi nasi sama sekali, berarti Anda akan cepat terlihat ramping. Nanti dulu. Semua kembali kepada sistem metabolisme tubuh masing-masing.
Metabolisme tubuh, pada setiap manusia memerlukan energi untuk tetap hidup dengan cara membakar kalori, atau dikenal dengan istilah metabolisme. Proses ini berpengaruh penting terhadap kenaikan atau penurunan berat badan. Untuk membuat tubuh tetap ramping, diperlukan metabolisme yang cepat.
Menurut ahli gizi Professor Tim Crowe, dari Universitas Deakin, Australia, ada beberapa cara yang digunakan untuk meningkatkan metabolisme. Misalnya mengonsumsi pil, suplemen, dan makanan pilihan yang memiliki kemampuan meningkatkan metabolisme dan membakar lemak dengan baik. Namun meski sudah mencoba cara-cara tadi, bisa saja metabolisme tubuh tetap lambat. TABLOIDBINTANG.COM
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
7 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.