Pada pameran CES 2013 terdapat sebuah sikat gigi yang unik, yaitu Singing Toothbrushes. Sikat gigi ini merupakan sikat gigi bagi anak-anak dan orang dewasa yang mampu mengeluarkan lagu di saat menyikat gigi. telegraph.co.uk
TEMPO.CO, Jakarta - Menyikat gigi dua kali sehari bukan hanya perkara menjaga kebersihan mulut dan gigi, tetapi juga urusan kesehatan tubuh Anda.
Studi menunjukkan menyikat gigi berhubungan dengan berkurangnya kemungkinan seseorang terkena penyakit stroke. Mereka yang menderita penyakit gusi ringan hampir dua kali berisiko menderita stroke daripada orang yang tak memiliki penyakit gusi.
Dalam studi itu, para ahli menganalisis lebih dari 6.700 orang dewasa yang menderita penyakit gusi ringan, sedang dan berat selama lebih dari 15 tahun. Tak ada satu pun dari mereka yang sebelumnya telah mengalami stroke.
Mereka menemukan sebanyak 299 kejadian stroke terjadi selama 15 tahun periode studi. Hampir setengah kejadian stroke itu disebabkan gumpalan dalam pembuluh darah otak, 26 persen karena gumpalan darah di dalam hati dan 20 persen akibat kurangnya asupan oksigen ke otak.
Para peneliti mencatat orang-orang dengan penyakit gusi yang lebih parah lebih mungkin mengalami stroke karena adanya gumpalan darah di otak atau jantung.
Penyakit gusi adalah infeksi yan ditimbulkan bakteri (menciptakan plak) pada jaringan gigi. Pada beberapa pasien yang rentan terhadap penyakit gusi, tubuh lebih-bereaksi terhadap bakteri di sekitar gusi dan menyebabkan terlalu banyak peradangan.
Peradangan yang intens ini mempengaruhi aliran darah dan diduga merusak pembuluh darah di jantung dan otak secara perlahan selama periode waktu yang panjang. Inilah yang menyebabkan stroke, serta berbagai masalah lainnya termasuk penyakit jantung dan diabetes.(Baca :Mau Ikut Seminar? Simak Dulu kata Ahlinya)
Studi sebelumnya bahkan menemukan jumlah gigi Anda yang hilang (lepas) bisa memprediksi waktu kematian Anda. Mereka yang memiliki satu set gigi lengkap di usia 74 tahun lebih besar kemungkinannya bisa mencapai usia 100 tahun, menurut ilmuwan.
Selain itu, mereka mengatakan, jumlah gigi yang hilang (lepas) bisa menjadi indikator kunci untuk melihat seberapa baik seseorang menjaga dirinya. Demikian seperti dilansir the sun.co.uk.
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
10 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.