TEMPO.CO, Jakarta -Tak hanya sosok pribadi Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud yang jadi perbincangan dan menarik perhatian. Soal busana yang dikenakan juga menjadi ibahan percakapan. Amy Atmanto, desainer yang juga pemilik butik Royal Kaftan, menjelaskan ada alasan khusus mengapa Raja Arab senang memakai warna putih dan hitam,.

Baca juga: Mengapa Berita Raja Salman Menarik Perhatian? Simak Analisis Pakar

Ami menuturkan, warna hitam dan putih, merupakan dua warna yang paling dominan yang biasa dikenakan untuk busana masyarakat yang bermukim di Arab Saudi. Secara tradisional, pria-pria Arab Saudi biasa mengenakan Thoub yakni sebangsa gamis berwarna putih dengan kerah model kemeja dan berlengan panjang dengan manset.

"Untuk pemakaian ini biasanya dilengkapi dengan penutup kepala yaitu semacam kerudung segi empat, berwarna putih yang disebut Ghutrah. Ada juga yang berwarna merah-putih disebut Syam'agh. Untuk pemakaiannya dilipat membentuk segi tiga dan pada bagian puncak kepala diletakkan sebuah lingkaran berwarna hitam disebut Igaal," cerita Amy pada Selasa, 8 Maret 2017.

Baca juga: Sukmawati: Raja Salman Berkawan Baik dengan Bung Karno

"Fungsi Igaal sebagai penahan agar penutup kepala tidak jatuh. Biasanya sebelum memakai penutup kepala, dipakai dahulu topi putih Taqiyah atau dikita dikenal sebagai songkok atau topi pak haji."

Dan pemakaian gamis supaya tidak tembus pandang kata Amy maka dikenakaan singlet, lalu celana panjang putih sebagai paduan perlengakapan pakaian dalamnya.

"Dari yang saya perhatikan untuk baju maupun kerudung pemilihan bahannya meski dari katun berkualitas harus bagus dan halus. Sehingga tampak selalu licin, bersih dan tidak tembus pandang. Untuk perlengkapan lain biasanya dengan seuntai tasbih dan sendal, lalu wewangian," kata Amy.

Dengan busana ini menjadi ciri khas yang dikenakan pihak kerajaan Arab Saudi. "Hal itu tampak dari Raja Salman beserta rombongannya."

HADRIANI P.