Itang Yunasz merilis koleksi terbarunya yang bertajuk "Indonesia Selalu". tabloidbintang.com
TEMPO.CO, Jakarta -Musik adalah bahasa universal. Seseorang penyuka musik akan lebih peka dan terasah perasaannya. "Saya suka musik. Karena musik membuat seseorang bisa meningkatkan kreativitasnya," kata Itang Yunasz pada Kamis, 9 Maret 2017 usai acara peragaan busana Kamilaa di Pusat Grosir Blok B Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Perancang busana muslim ini meyakini musik bisa jadi pemicu semangat untuk menghasilkan aktivitas atau karya yang lebih baik. "Saya suka musik, dulu tahuan 80an selain perancang saya juga berkarir di bidang musik. Asyiklah, kalau sekarang cukup menjadi penikmat saja bukan pelaku," ujar Itang.
Pria kelahiran Jakarta, 31 Desember 1958 ini mengakui dengan musik bikin adrenalin berkarya lebih mengalir.
Pada tahun 80-an, Itang pernah sukses merintis karier di jalur musik dengan lagu-lagu hits dan terpopuler di masa itu seperti Heidy, Klak Klik Kluk, Selamat Malam Selamat Bobo dan Aku Cinta Padamu. (Baca :Mau Nikmati Keseruan Fun Festival,Ayo ke Situs Belanja Online Ini
"Dulu iya menyanyi, sekarang fokus dan tanggung jawab saya merancang busana saja," katanya sambil tersenyum.
Pria yang kini rambutnya mulai memutih memulai karier pada tahun 1981, setelah meraih juara kedua dalam Lomba Perancang Mode Femina. Kemudian di tahun 1986, dia mendirikan PT Yunasz Astabrata yang memproduksi busana dengan merek Itang Yunasz atau berlogo SZ. Prestasi Itang yang membanggakan pernah mendapat penghargaan dari Presiden Fidel Ramos bertajuk Asian Women Foundation.
Kiprahnya di bidang perancang terus pesat dan kini namanya dikenal sebagai salah satu perancang yang serius dan banyak menggarap busana muslim dan muslimah. Label miliknya selain Itang Yunasz, Preview, label busana muslim khusus pria dan baju koko yang menggarap pasar menengah ke atas, lalu label Kamilaa.
