Hindari Hal Ini Saat Teman Curhat Ingin Bunuh Diri

Reporter

Editor

Susandijani

Senin, 20 Maret 2017 11:15 WIB

Ilustrasi gosip/pertemanan. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta -Perilaku menghilangkan nyawa sendiri alias bunuh diri biasanya selalu diawali sejumlah gejala seperti perubahan perilaku yang drastis serta begitu kerapnya membicarakan tentang kematian diri sendiri.

Seringkali jika itu terjadi pada seseorang di pergaulan kita baik di dalam maupun di luar lingkup pertemanan, banyak orang masih belum mengerti bagaimana cara yang tepat untuk menyikapi gejala-gejala ingin bunuh diri alias suicidal tendencies tersebut.

Benny Prawira, pendiri komunitas peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pencegahan bunuh diri, Into The Light, berbagai reaksi yang harus dihindari ketika kita menemui gejala ingin bunuh diri pada seseorang.

Baca juga: Perceraian Semakin Marak, Karier Menjadi Biang Kerok?

"Pertama, kita harus menahan diri untuk tidak mengatakan kata-kata yang menghakimi, memancing ataupun merendahkan," kata Benny.

"Jadi jangan sampai mengatakan misalnya 'kok begitu, kamu tidak punya teman ya? kurang berdoa ya?' atau 'ya sudah lakuin aja, kalau mau mati, mati aja ngapain caper?' atau malah mencibir 'masa kayak gitu aja mau mau mampus, masalah gue dulu lebih berat'," ujar Benny menambahkan.

Reaksi yang menghakimi, memancing maupun merendahkan, lanjut Benny, malah cenderung akan menimbulkan reaksi yang lebih buruk dari si pengidap gejala ingin bunuh diri tersebut.

Sebaliknya, yang harus dilakukan adalah menahan diri dari hal-hal tersebut dan berusaha berempati dengan cara yang paling sederhana, yaitu menjadi lawan bicara yang baik dan mau mendengarkan.

"Jadi, sebelum kita bisa berempati sama mereka, setidaknya kita bisa menahan dulu pemikiran-pemikiran negatif di kepala kita tentang orang itu," kata Benny. (Baca :Banyak Korban KDRT Pria Tak Terungkap ke Permukaan)

Selanjutnya, seseorang dianjurkan untuk mengajak orang dengan gejala ingin bunuh diri agar menggali dan mengingat-ingat lagi alasan dan tujuan hidup mereka.

Setelah itu, jika gejala ingin bunuh diri masih terlalu kuat bahkan sampai yang bersangkutan sudah merencanakan modus untuk menghilangkan nyawanya sendiri termasuk waktunya, tidak bisa tidak anda harus mengajak orang itu berkonsultasi dengan psikolog dan psikiater sembari tetap meyakinkan bahwa banyak orang yang masih bisa menjadi tempat cerita.

ANTARA

Baca juga :
Mengapa James Hewitt Diduga sebagai Ayah Pangeran Harry?

Berita terkait

Ketahui Penyakit Genetik, Pentingnya Tahu Riwayat Kesehatan Keluarga

18 Oktober 2022

Ketahui Penyakit Genetik, Pentingnya Tahu Riwayat Kesehatan Keluarga

Setengah dari gen anak berasal dari orang tua biologis. Kadang adanya mutasi gen mengindikasi kemungkinan risiko memiliki penyakit genetik. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Anak Sulit Makan Sayur dan Buah? Ikuti Tips Mudah Ini

1 Juli 2019

Anak Sulit Makan Sayur dan Buah? Ikuti Tips Mudah Ini

Apakah Anda sulit makan buah dan sayur? Lakukan berbagai tips mudah ini agar kebutuhan gizi anak Anda terpenuhi.

Baca Selengkapnya

Saran Ahli Gizi agar Anak Terhindar dari Stunting

2 November 2018

Saran Ahli Gizi agar Anak Terhindar dari Stunting

Menurut pakar gizi, pemerintah dan seluruh elemen masyarakat, perlu bekerja sama untuk menurunkan angka stunting.

Baca Selengkapnya

Rumah Sedang Direnovasi, Perhatikan Kesehatan Anak-anak

8 Mei 2018

Rumah Sedang Direnovasi, Perhatikan Kesehatan Anak-anak

Rumah yang sedang direnovasi sudah pasti kotor serta penuh debu dan zat kimia berbahaya. Lindungi anak-anak, jangan sampai kesehatan mereka terganggu.

Baca Selengkapnya

Tanda Anak Keracunan Zat Berbahaya di Rumah dan Kiat Mengatasi

4 Maret 2018

Tanda Anak Keracunan Zat Berbahaya di Rumah dan Kiat Mengatasi

Jauhkan bahan-bahan pembersih di rumah yang mengandung zat berbahaya. Kenali tanda anak keracunan zat tersebut.

Baca Selengkapnya

Alasan Anak Tak Boleh Hanya Sarapan Buah dan Sayur

4 Maret 2018

Alasan Anak Tak Boleh Hanya Sarapan Buah dan Sayur

Menurut dokter, anak tidak dianjurkan hanya sarapan buah dan sayur karena tidak mengandung karbohidrat.

Baca Selengkapnya

Anak Juga Butuh Pusat Kebugaran Khusus, Ini Saran Dokter

11 Januari 2018

Anak Juga Butuh Pusat Kebugaran Khusus, Ini Saran Dokter

Semakin banyak saja pusat kebugaran untuk anak dan menurut dokter anak memang butuh banyak beraktivitas.

Baca Selengkapnya

Manfaat Menyusui buat Ibu dan Bayi, Cegah Obesitas sampai Kanker

14 Desember 2017

Manfaat Menyusui buat Ibu dan Bayi, Cegah Obesitas sampai Kanker

Manfaat menyusui bagi kesehatan sangat besar, bukan saja untuk bayi tapi juga ibunya.

Baca Selengkapnya

Anak Lesu dan Pucat, Waspadai Gejala Anemia

23 November 2017

Anak Lesu dan Pucat, Waspadai Gejala Anemia

Perhatikan anak Anda, bila terlihat pucat, lemas, dan lesu, bisa jadi ia mengalami anemia.

Baca Selengkapnya

Kecoak dan Bulu Kucing Biang Kerok Asma? Ini Kata Dokter

26 September 2017

Kecoak dan Bulu Kucing Biang Kerok Asma? Ini Kata Dokter

Kecoa itu alergen, bahan yang menyebabkan serangan asma. Kalau kecoak mati kan berterbangan kulit-kulitnya. Lalu?

Baca Selengkapnya