TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat dikejutkan kembali dengan berita bunuh diri, manager grup idola JKT48 Inao Jiro. Pria berkebangsaan Jepang ini, ditemukan tewas tergantung di kamar mandi rumahnya di Perumahan River Park, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten, Selasa , 21 Maret 2017.
Sebelum Inao Jiro, aksi nekat bunuh diri seorang pria beredar di media sosial. Mungkinkah hal itu karena pria kurang mengekspresikan atau menampakan masalahnya?
Psikolog Klinis Dewasa dari Universitas Indonesia Maharani Ardi Putri, mengatakan pada dasarnya baik pria maupun wanita memiliki kemampuan untuk mengekspresikan emosi. "Namun seringkali budaya kita bereaksi negatif ketika pria terlalu ekspresif," kata Maharani kepada Tempo, Rabu, 22 Maret 2017. (baca : Apakah Bahagia Itu? Sudahkah Anda Memilikinya? )
Menurut dosen di Universitas Pancasila ini, sejak kecil anak laki-laki sering diajarkan untuk tidak menangis. "Walaupun mereka kesakitan atau sedih," ujarnya.
Selain itu, Maharani melanjutkan, anak laki-laki juga seringkali tidak dibiasakan atau diajarkan untuk mengungkapkan perasaannya. Sehingga, ketika mereka merasakan emosi-emosi negatif, mereka cenderung tidak bercerita.
"Oleh karena itulah perempuan lebih mudah 'curhat' daripada laki-laki," kata dia. Namun demikian, laki-laki biasanya juga diajarkan untuk memecahkan masalahnya sendiri. "Jadi, bukan berarti karena laki-laki tidak cerita, maka dia tidak bisa menyelesaikan masalahnya," ujar Maharani.