TEMPO.CO, Jakarta - Dokter asal Amerika, dr. Josh Axe mengatakan, radon adalah salah satu penyebab utama kanker paru-paru, bersama dengan merokok dan asap rokok. Radon adalah gas radioaktif alami yang berasal dari peluruhan alami uranium yang ditemukan di hampir semua tanah dan batu.
Namun, Anda tidak dapat melihat, rasa atau bau radon, sehingga pengujian rumah dan tempat kerja Anda adalah satu-satunya cara untuk memastikan tingkat paparan. "Paparan radon bertanggung jawab untuk sekitar 21.000 kematian akibat kanker paru-paru setiap tahun, dan sekitar 2.900 dari kasus itu terjadi kepada orang-orang yang tidak pernah merokok," kata dokter Axe dalam laman pribadinya Draxe.com. (Baca :70 Persen Pasien Kanker Paru Stadium Lanjut, Ini Sebabnya )
Axe menjelaskan, untuk perokok, risiko kanker paru-paru secara signifikan lebih tinggi karena efek sinergis dari radon dan merokok. "Tidak merokok memiliki 2 dari 1.000 peluang kematian kanker paru-paru, sedangkan perokok peluangnya 20 dari 1.000," ujarnya.
Dokter Spesialis Paru dari Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Persahabatan, dr. Jamal Zaini PhD,SpP, mengatakan gejala kanker paru tergantung dari letak dan besarnya kanker.
Jamal menjelaskan, radon adalah penyebab kedua kanker paru. "Tapi, belum ada data berapa pasien di Indonesia yang mengalami kanker paru karena radon ini," kata Jamal, kepada Tempo, Jumat, 24 Maret 2017.
Menurut Jamal, penyebab paling banyak seseorang mengalami kanker paru, karena rokok. "Sekitar 70 sampai 80 persen perokok aktif atau pasif mengalami kanker paru," ujar Jamal.
DRAXE.COM | AFRILIA SURYANIS
Baca juga :
Lilin Pelapis Buah itu Sama dengan Bahan Pembuat Oli Motor
Makan di Atas Jam 7 Malam Bikin Gemuk, Fakta atau Mitos?
Berita terkait
Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem
2 hari lalu
Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.
Baca SelengkapnyaRutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?
6 hari lalu
Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot
Baca SelengkapnyaJokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis
13 hari lalu
Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.
Baca SelengkapnyaMengapa Bayi Harus Diimunisasi?
15 hari lalu
Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.
Baca Selengkapnya6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi
15 hari lalu
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Baca SelengkapnyaKonimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda
22 hari lalu
PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik
24 hari lalu
Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.
Baca SelengkapnyaSejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
24 hari lalu
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.
Baca Selengkapnya5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes
25 hari lalu
Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.
Baca SelengkapnyaPenelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi
25 hari lalu
Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang
Baca Selengkapnya