Barli Asmara Kembali dengan Batik dan Songket Jambi

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Jumat, 24 Maret 2017 20:08 WIB

Delapan desainer usai mengenalkan koleksi terbarunya dalam panggung Indonesia Fashion Week 2017 bertajuk YOUniverse Celebrations of Colors di Jakarta, 4 Februari 2017. Delapan desainer tersebut diantaranya Zaskia Sungkar, Mel Ahyar, Barli Asmara, Dian Pelangi, Ria Miranda, Norma Hauri, Kursien Karzai, dan Malik Moestaram. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta - Barli Asmara kali ini mengeluarkan koleksi dengan batik dan songket motif Jambi, dari pengrajin binaannya.

Sebelum mengeluarkan koleksi tersebut, Barli yang juga Duta Jambi 2017 ini sebelumnya melakukan pembinaan , workshop dan sosialisasi untuk pengembangan motif dan warna dari kain batik dan songket Jambi.

Koleksi tersebutlah yang ditampilkan di acara Plaza Indonesia Fashion Week 2017 .


Baca juga: Kisah Dibalik 4 Warna Paspor yang Ada di Dunia,

Adapun motif Jambi yang diangkat kali ini adalah Motif batang hari, Motif daun karet, Motif durian pecah, Motif sawit, Motif tampu manggis (motif di ambil dari museum Jambi), Motif rotan, Motif Bunga sepatu, dan Motif kelupaku

Motif tersebut, dituangkan di dalam kain sutra, semi sutra kembang ,viscose,sifon dan organdi. Dan ada pula bahan tambahan seperti satin,linen,lame plisket dan jaquard.

Adapun warna yang dominan dalam koleksinya kali ini yakni hitam,putih,abu,dan biru sebagai ciri khasnya.

Koleksi Barli Asmara mengangkat tema Kain Negriku Jambi” ini dengan menggunakan siluet berpotongan Modern Edgi seperti Blouse,Celana, Rok, Blazer,Kemeja dan Dress.

Batik dan songket merupakan warisan kebanggaan budaya bangsa yang perlu dilestarikan dan dikembangkan keberadaannya, dengan memberi pendidikan dan pengetahuan tentang batik dan songket kepada generasi muda, sehingga akan tetap menjadi budaya dan kesenian bangsa Indonesia. (Baca :Wow, Uji Kualitas Sperma Bisa Lewat Ponsel Pintar)

Walaupun Batik dan songket merupakan salah satu warisan budaya yang membanggakan tetapi pengrajin batik dan songket masih cenderung termajinalkan, permasalahan yang masih dihadapi oleh para pengrajin batik dan songket tradisional adalah mereka masih minim pengetahuan untuk memasarkan hasil karya meraka

Selain itu, pemasaran masih terbatas pada kunjungan wisatawan ke daerah mereka, atau pada masyarakat sekitar yang memerlukan batik dan songket untuk acara-acara istimewa, masyarakat khususnya kaum wanita cenderung masih enggan memakai batik dan songket karena sifat dari kain tenun itu sendiri yang cenderung sangat berat.


Baca : Ingin Bisa Menulis? Simak Pengalaman Sapardi Djoko Damono

Hal ini sangat mempengaruhi pendapatan para pengrajin tenun sehingga mereka masih tetap minim pendapatannya karena pengrajin tidak pernah tahu teknik promosi dan pemasaran, memaksimalkan pemakaian hasil batik dan songket dalam berbagai mode dan pakaian, adalah tugas pemerintah, pemerhati seni dan para profesional dibidang fesyen untuk mengangkat dan mempopulerkan batik dan songket.

BISNIS.COM

Berita terkait

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

11 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

12 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

15 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

40 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.

Baca Selengkapnya

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

42 hari lalu

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

59 hari lalu

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.

Baca Selengkapnya

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

28 Februari 2024

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).

Baca Selengkapnya

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.

Baca Selengkapnya

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

11 Februari 2024

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.

Baca Selengkapnya

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.

Baca Selengkapnya