Sejumlah Langkah Jika Anak Mengalami Keterlambatan Bicara

Reporter

Selasa, 11 April 2017 07:31 WIB

Setu Babakan di Kampung Budaya Betawi, Jagakarsa, Jakarta. TEMPO/Nita Dian

TEMPO.CO, Jakarta - Benarkah anak yang bisa berjalan lebih dahulu, biasanya (kemampuan) bicaranya terlambat? Dr. Gitayanti Hadisukanto, Sp, KJ, psikiater anak dan remaja dari rumah sakit Pondok Indah Group, menyatakan HAL itu adalah mitos.


Baca: Awas Gawai Membuat Anak Lambat Bicara


Menurut Gitayantri kemampuan bicara pada anak tidak ada kaitannya dengan jenis kelamin atau kemampuan berjalan. Memang, kemampuan setiap anak pasti berbeda. Namun ada standar untuk mengetahui apakah kemampuan bicara anak Anda sudah sesuai dengan usia.


Gitayanti menjabarkan, anak berusia 1 tahun setidaknya sudah bisa menyebutkan satu kata yang merupakan pengulangan suku kata, misalnya: “mama” atau “papa”.


“Setiap bulan, kosakata anak harus bertambah setidaknya satu kata,” kata Gitayanti. Ketika menginjak usia 2 tahun, setidaknya sudah bisa mengucapkan 50 kosakata. Jika kurang dari itu, orang tua perlu mewaspadai.


Advertising
Advertising

Baca: Anak Terlambat Bicara, Jangan Langsung Divonis Autisme


Gita menguraikan bahwa gangguan berbahasa ekspresif merupakan gangguan dalam kemampuan mengekspresikan bahasa secara lisan di bawah usia mental. Namun pemahaman bahasa anak yang mengalami gangguan ini normal, bisa disertai atau tanpa gangguan artikulasi.


“Mereka memahami kata dan kalimat yang diucapkan orang lain, hanya saja tidak mampu menerjemahkan ekspresi dengan kata-kata,” urai Gitayanti.


Gangguan ini terjadi ketika anak berusia 2 tahun namun belum mampu mengucapkan sepatah atau beberapa kata. Kemudian memasuki 3 tahun, mereka belum bisa mengucapkan kata majemuk sederhana.


Mereka, kata Gita, sulit memilih kata yang tepat, suka memendekkan ucapan yang panjang, dan sering melakukan kesalahan kalimat - misalnya kehilangan awalan atau akhiran – juga salah menggunakan tata bahasa.


Apa yang mesti dilakukan jika hal itu terjadi? Dalam situs doktersehat.com diuraikan:


1. Konsultasikan anak ke dokter atau psikolog tentang tumbuh kembang anak, bicarakan pada para ahli tentang tumbuh kembang anak dan kemampuan apa saja yang sudah bisa dikuasainya.


2. Berikan anak kesempatan berinteraksi dan bermain dengan teman-teman sebayanya. Kegiatan ini bisa memotivasi anak belajar bicara karena bermain dengan anak-anak lain membutuhkan kemampuan komunikasi verbal.


3. Ibu bisa menstimulasi anak dengan mengajaknya berkomunikasi meskipun anak belum mampu berbicara dengan baik. Ibu bisa mengajak anak untuk membacakan dongeng dan bernyanyi.


4. Mengajarkan kata kepada anak dengan pengucapan yang jelas. Usahakan anak melihat gerakan bibir Anda ketika mengucapkan kata-kata tersebut. Misalnya, susu bukan cucu, minum bukan mik atu num, makan bukan maem atau mamam.



TABLOIDBINTANG.COM

Berita terkait

Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?

Baca Selengkapnya

8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.

Baca Selengkapnya

Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim

Baca Selengkapnya

Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.

Baca Selengkapnya

Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.

Baca Selengkapnya

Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.

Baca Selengkapnya

Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi

Baca Selengkapnya

Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.

Baca Selengkapnya

Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.

Baca Selengkapnya

Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.

Baca Selengkapnya