Patah Setiap Batuk, Dokter Yakin Tulang Fahri Bisa Kembali Pulih

Reporter

Jumat, 14 April 2017 13:43 WIB

Petugas Puskesmas memeriksa luka bekas operasi hernia pada Muhammad Fahri Assidiq, bocah 11 tahun penderita kelainan tulang osteogenesis imperfecta ditemani ibunya Sri Astati Nursani di kediaman mereka di Jalan Raya Cipadung, Bandung, Jawa Barat, 11 April 2017. Penyakit tersebut membuat tulang-tulang penyangga tubuh Faghri mudah patah. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta -Kondisi Muhammad Fahri Assidiq, bocah 11 tahun di Bandung yang terkena penyakit genetis osteogenesis imperfecta sehingga tulangnya mudah patah, bisa kembali pulih. Dokter spesialis orthopedi Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung Yoyos Dias Ismiarto mengatakan, pasien yang masih berusia anak harus segera ditangani tim dokter. “Penyakit tersebut genetis dan termasuk langka,” katanya, Kamis, 13 April 2017.

Tulang-tulang yang patah, apalagi pada pasien anak, kata Yoyos, bisa diupayakan pulih seiring masa pertumbuhan anak. “Memang harus bolak-balik ke rumah sakit dan lama pemulihannya. Hasilnya juga tidak bisa normal sempurna,” ujarnya. Ia berharap pasien seperti Fahri bisa kembali berjalan.

Fahri berasal dari keluarga bertulang rapuh. Sri Astati Nursani, 32 tahun, ibu Fahri, juga punya penyakit serupa. Menurut Nursani, nenek dan adik Fahri juga bernasib sama. Tulang-tulang mereka beberapa kali mudah patah ketika berusia sekitar 4-5 tahun, seperti saat berjalan atau terjatuh.

Fahri, kata Nursani, tulangnya bahkan bisa mudah patah ketika batuk dan tertimpa bantal. Fahri kini tidak bisa melangkah karena kaki kanannya yang patah berulang kali telah berbentuk siku. Adapun anak kedua Nursani, muncul gejala berupa gigi yang mudah patah dan lepas.

Menurut Yoyos, prevalensi atau rasio orang yang bisa terkena penyakit itu 1:20 ribu kelahiran hidup. Potensi terkena dari keluarga yang mengidap osteogenesis imperfecta berkisar 25-50 persen. Sejauh ini belum ada hasil riset yang memuaskan untuk memutus atau merekayasa kelainan gen tersebut. “Sekarang baru bisa diputus dengan mencegah perkawinan,” ujarnya.

Osteogenesis imperfecta membuat pertumbuhan tulang seseorang tidak sempurna. Tulang terbentuk menjadi keras, namun kehilangan kolagen yang membuat tulang tidak elastis sehingga mudah patah.

Penyakit itu sejak bayi bisa terdeteksi. Namun, kata Yoyos, kebanyakan bayi dengan kondisi ini terlahir meninggal. Lebih dari 50 persen bayi yang lahir hidup tergolong kategori ringan, 10 persen kategori sedang, dan selebihnya kategori berat.

“Kalau muncul di usia empat tahun tergolong ringan, tapi kalau batuk saja bisa patah itu tergolong berat,” kata Yoyos.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

6 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

8 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

8 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

8 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

9 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

9 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

12 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

16 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

17 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

24 hari lalu

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya