TEMPO.CO, Jakarta - Memiliki benda seni menjadi kebangaan tersendiri, terlebih bila merupakan karya seniman-seniman ternama. Kini, bahkan muncul kecenderungan bahwa memiliki benda seni merupakan kebutuhan.

Baca juga: Yang Muda yang Berburu Karya Seni

"Masa booming seni rupa Indonesia memang sudah lewat, (tapi) yang menarik seni sudah menjadi kebutuhan primer bukan embel-embel," kata konsultan seni Vivi Yip, Selasa, 18/4.

Pemilik galeri Vivi Yip Art Room itu mengaku senang dengan kondisi tersebut karena mulai banyak orang yang menyadari pentingnya seni. Ketika orang punya rumah, kata dia, tidak mungkin tanpa karya seni di dalam rumahnya.

"Mereka pasti akan menghadirkan benda-benda seni, entah itu dalam bentuk seni visual maupun seni-seni lainnya," ujar dia.

Oleh sebab itu, Vivi berharap pendidikan seni dapat ditingkatkan kembali terutama di sekolah-sekolah agar tingkat apresiasi terhadap seni tumbuh.Selain itu, menurutnya, pendidikan seni penting sekali, selain untuk menyeimbangkan antara otak kiri dan kanan.

Menurut Vivi, di kawasan ASEAN, Indonesia memiliki potensi besar di bidang seni rupa. Indonesia banyak menghasilkan seniman-seniman. Seniman-seniman baruterus bermunculan tiap tahun. Tak jarang mereka kemudian unjuk gigi di level internasional.

Dia melihat pemerintah juga sudah mulai menyadari hal tersebut ditandai dengan adanya Badan Ekonomi Kreatif untuk memfasilitasi potensi itu. Vivi pun berharap ke depan semakin banyak seniman Indonesia yang memiliki nama di level internasional.

BISNIS.COM