Netralkan 'Racun' di Kantor dengan 5 Strategi Ini  

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Selasa, 18 April 2017 12:00 WIB

Ilustrasi pekerja yang dijauhi teman-temannya. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian besar pekerja pasti pernah menghadapi permasalahan di tempat kerja. Mulai dari perselisihan atau persaingan antarpegawai, masalah politik kantor, dan lain sebagainya. Namun, jika Anda membiarkan pikiran dan lingkungan kerja dikelilingi hal negatif, itu akan memberi dampak buruk bagaikan ‘racun’ dalam kehidupan Anda.

‘Racun’ di lingkungan kerja tentunya tidak sehat dan bisa mempengaruhi kestabilan emosional dan mental seseorang. Untuk terhindar dari ‘racun’ di tempat kerja, ada lima langkah yang bisa Anda lakukan:

1. Sebar Energi Positif dengan Berhenti Mengeluh


Campus and Institutional Event Executive JobStreet Indonesia Satya Sultanudin mengatakan mengeluh sebenarnya hal yang manusiawi. Tetapi jika terlalu sering dilakukan hal itu dapat menebar energi negatif di tempat kerja.

“Lebih parah lagi, energi negatif akan menyebar dengan mudah dan cepat. Apakah rekan kerja Anda banyak mengeluh tetapi tidak melaukan sesuatu untuk memecahkan masalah? Apakah Anda akan melakukan hal yang sama hanya supaya ‘diterima’?” tuturnya.

Satya menjelaskan saat suatu permasalahan di tempat kerja muncul, seringkali para pekerja saling tunjuk dan mencari sesuatu yang bisa disalahkan. Hal itu adalah budaya menyebarkan ‘racun’ di tempat kerja yang harus dijauhi.

Selain tidak produktif, mengeluh dan mencari-cari kesalahan tidak akan mendorong semangat dan akuntabilitas tim. Padahal, kedua unsur tersebut merupakan nilai penting dari seorang pekerja.

Ketika seseorang terpapar energi negatif terus menerus, sulit baginya untuk tidak terpengaruh. “Jika Anda merasa pesimistis dan mengkritik pekerjaan dan orang-orang yang bekerja dengan Anda, ada kemungkinan Anda tidak berada di lingkungan yang kondusif.”


2. Jadilah Penyemangat dalam Tim


Idealnya, Anda bekerja bersama rekan sejawat untuk mencapai tujuan bersama. Namun, Anda harus menyadari apabila ternyata ada rekan kerja yang mempunyai agenda atau kepentingan pribadi yang merugikan tim.

“Jika menusuk dari belakang adalah sesuatu yang biasa terjadi di tempat kerja Anda, mugkin tidak ada kepercayaan diantara kolega dan atasan. Akibatnya, semangat karyawan pun menurun sehingga berdampak buruk bagi kinerja perusahaan dan pekerja,” kata Satya.

Oleh karena itu, belajarlah untuk menjadi penyemangat di dalam tim dan tumbuh lebih baik sebagai sebuah komunitas ketimbang berada di dalam keterasingan.


3. Membenahi Manajemen

“Apakah atasan Anda percaya penilaian Anda dan mendukung Anda untuk bekerja secara mandiri? Atau, apakah atasan Anda selalu mengawasi di setiap tahap pekerjaan Anda? Jika jawabannya adalah yang kedua, Anda sedang dalam masalah,” kata Satya.

Bekerja di lingkungan yang selalu dikontrol dan terkekang akan meninggalkan keragu-raguan terhadap diri sendiri dan lama-kelamaan mengikis rasa percaya seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, harus ada budaya keterbukaan dan saling percaya dalam manajemen.

4. Bangun Persahabatan

Sebagai manusia, tentunya kita semua butuh untuk saling terhubung dengan orang lain. Itulah mengapa kita perlu membangun dan menikmati hubungan sosial yang bermakna, terutama dengan rekan kerja.

Untuk terhindar dari suasana ‘beracun’ di dalam kantor, cobalah introspeksi dan tanyakan pada diri sendiri, "Sudahkah Anda memiliki hubungan yang baik dengan teman-teman sejawat dan atasan."

Baca: Usir Penat sambil Berelaksasi di Kafe Teh

Para pekerja rata-rata menghabiskan waktu 8 jam per hari, selama 5 hari dalam sepekan bersama rekan sejawat. Kedekatan dengan kolega meningkatkan produktivitas dan menjaga kita tetap termotivasi. Jika Anda punya masalah pergaulan dengan rekan kerja, Anda tidak akan menikmati waktu di kantor.


5. Berikan Penghargaan


Advertising
Advertising

Penghargaan adalah salah satu ciri-ciri lingkungan kerja yang sehat. Kepemimpinan yang gagal untuk menginspirasi penghargaan pasti akan gagal mempertahankan bakat-bakat emas di perusahaannya.

Sebaliknya, kurangnya penghargaan diantara rekan kerja akan menimbulkan konflik dan kebencian. Semua itu pada akhirnya berkontribusi kepada ‘racun’ di tempat kerja yang membuat suasana tidak kondusif.

“Jadi, sudahkah Anda menghargai orang-orang yang bekerja dengan Anda dan sebaliknya? Jika tidak, mungkin itu bukanlah tempat kerja yang nyaman,” jelas Satya.


Memang, sangat sulit untuk menemukan kantor yang sempurna di mana semua awaknya memiliki perspektif dan kesepahaman yang seragam. Bagaimanapun, keberagaman itu justru menjadi karakteristik sebuah perusahaan yang maju. Dengan demikian, meminimalkan drama dan hal negatif seharusnya menjadi fokus dan budaya perusahaan.

Baca: Jangan Terburu-buru, Pahami 10 Masalah Ini sebelum Bercerai

“Jika Anda sudah mengungkapkan keprihatinan, tetapi belum ada peningkatan yang berarti dan hal tersebut memengaruhi mental dan emosi Anda; mungkin ini saatnya untuk pindah," kata Satya. Ia menuturkan, tidaklah penting untuk bertahan di tempat yang menambah stress yang tidak ada gunanya dalam kehidupan Anda. "Sebab, hidup sudah cukup penuh dengan tantangan.”



BISNIS.COM

Berita terkait

Kolaborasi BPJS Ketenagakerjaan dan Perumnas Penuhi Kebutuhan Rumah Bagi Pekerja

1 hari lalu

Kolaborasi BPJS Ketenagakerjaan dan Perumnas Penuhi Kebutuhan Rumah Bagi Pekerja

BPJS Ketenagakerjaan bersama Perum Perumnas menjalin sinergi dalam penyediaan hunian yang layak bagi pekerja.

Baca Selengkapnya

PNM Apresiasi Karyawan dan Unit Kerja Terbaik

5 hari lalu

PNM Apresiasi Karyawan dan Unit Kerja Terbaik

PNM Excellence Award 2024 merupakan ajang tahunan untuk pemberian penghargaan atas capaian karyawan dan unit kerja PNM.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

7 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

10 hari lalu

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk membentuk tim ihwal penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.

Baca Selengkapnya

Karyawan Alami Burnout, Ini yang Perlu Dilakukan Atasan

18 hari lalu

Karyawan Alami Burnout, Ini yang Perlu Dilakukan Atasan

Jika karyawan mengalami burnout, bukan hanya ia sendiri yang harus mencari solusi mengatasinya. Atasan juga perlu memperhatikan hal ini.

Baca Selengkapnya

Sinyal Bos Jatuh Hati pada Karyawan, Tak Cuma Bahas Pekerjaan

20 hari lalu

Sinyal Bos Jatuh Hati pada Karyawan, Tak Cuma Bahas Pekerjaan

Bos jatuh hati pada bawahannya namun tak menunjukkannya dengan terang-terangan dengan alasan profesionalisme. Cek tanda berikut.

Baca Selengkapnya

4 Program Kesehatan yang Bisa Dorong Produktivitas Karyawan

22 hari lalu

4 Program Kesehatan yang Bisa Dorong Produktivitas Karyawan

Produktivitas karyawan yang tinggi harus dibarengi dengan perhatian dan dukungan yang memadai dari perusahaan. Apa saja benefit yang bisa ditawarkan?

Baca Selengkapnya

7 Hal yang Tak Boleh Dilakukan Karyawan Baru pada Minggu Pertama

23 hari lalu

7 Hal yang Tak Boleh Dilakukan Karyawan Baru pada Minggu Pertama

Meski sudah lolos wawancara kerja dan tercatat sebagai karyawan baru, evaluasi pada Anda tak lantas berakhir. Berikut hal yang tak boleh dilakukan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

25 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Cara Menghitung THR Karyawan PKWTT dan PKWT 2024

34 hari lalu

Cara Menghitung THR Karyawan PKWTT dan PKWT 2024

Begini cara menghitung tunjangan hari raya (THR) untuk karyawan PKWTT dan PKWT.

Baca Selengkapnya