Bosan dengan Tato? Jangan Sembarangan Menghapusnya

Reporter

Kamis, 20 April 2017 14:09 WIB

Ilustrasi tato. Ibtimes.com

TEMPO.CO, Jakarta -Tato bisa melambangkan cinta, persahabatan atau hanya dibuat untuk iseng-iseng belaka. Meskipun cinta dan persahabatan lama kelamaan akan memudar, tidak demikian dengan tato. Menghapus tato tentu akan membutuhkan waktu yang panjang, biaya yang tak sedikit serta rasa sakit tak tertahankan.

Nah, kebanyakan orang yang memutuskan untuk menghapus tato merupakan mereka-mereka yang justru pernah membanggakan tatonya tersebut. “Mereka yang menyesal kebanyakan membuat tato saat masih muda atau setidaknya saat genap berusia 18 tahun.” jelas Bonnie Fissella, pemilik jasa penghapus tato di Harrisburg Pike, Amerika Serikat.

Fissella juga menambahkan, “Kebanyakan dari mereka tidak menyukai tatonya lagi karena seleranya telah berubah. Alasan lain mencakup menyesal pernah membuatnya, tidak dibuat pada tempat yang tepat serta syarat kerja.”

Baca: Minuman Beralkohol Bikin Pusing dan Mual, Bagaimana Mengatasinya?




Tiga dari sepuluh orang dewasa di Amerika Serikat terbukti memiliki tato. Empat tahun yang lalu, hanya ada dua dari sepuluh orang dewasa yang memiliki tato. Hal tersebut jelas mengalami kenaikan, meskipun tak signifikan.

Penelitian yang dilakukan oleh Harris pada tahun lalu menemukan bahwa sedikitnya setengah dari generasi millennials – generasi yang lahir pada rentang tahun 1980 hingga 2000an. Angka tersebut tentu jauh lebih besar dibandingkan dengan generasi X dan baby boomer – generasi yang lahir di atas tahun 1980.

Satu per empat dari data tersebut menyatakan bahwa mereka menyesal pernah membuat dan memiliki tato.

“Saat ini, fenomena menghapus tato tengah berkembang. Hal tersebut sebanding dengan pembuatan tato yang juga kian marak. Rasanya hampir di setiap sudut ditemukan gerai tato, jadi memang butuh tempat menghapus tato seperti ini.” ungkap Julie Kurek, yang baru saja mengapus tato miliknya di Funk – jasa hapus tato.

Fissella mengaku mulai membuka jasa hapus tato, Disappearing Ink lima tahun lalu setelah seorang temannya bertanya mengenai hapus tato. Lima tahun lalu, Fissella genap bergelut di dunia tato selama 20 tahun, termasuk sulam alis dan eyeliner.

“Saya memiliki banyak pelanggan yang datang untuk sulam alis maupun eyeliner. Kebanyakan dari mereka juga mengeluhkan tato yang pernah dibuatnya saat masih muda.” ujar Fissella.

Meskipun membuka jasa hapus tato, jasa pembuatan tato milik Fissella pun tetap berjalan hingga saat ini. Sambil menyelam minum air.

Banyak sekali alasan yang melatar belakangi orang untuk menghapus tato. Sebagian ingin menghapus nama pasangan, sebagian lagi ingin menghapusnya karena erat kaitannya dengan anggota geng. Dan tidak sedikit pula yang memutuskan untuk menghapus tato karena ingin berkarir.

Satuan Kepolisian Pennsylvania, Amerika Serikat melarang anggotanya yang kedapatan memiliki tato untuk mengenakan seragam lengan pendek. “Memang tidak didiskusikan secar langsung oleh para atasan, namun departemen tersebut memiliki kebijakan sendiri.” ungkap Todd A. Graeff, mantan kepala kepolisian.

Dahulu, tato akan dihapus dengan cara dipotong, dibekukan, diamplas atau menggunakan krim khusus. Laser menjadi pilihan paling populer untuk menghilangkan tato. setidaknya, ada 46.000 orang yang menggunakan metode laser untuk menghilangkan tato sejak 2011 lalu.

“Proses menghilangkan tato sangat rumit dan butuh kesabaran. Kerumitannya terletak pada pola dan warna tato itu sendiri.” terang Dr. Bruce Brod, profesor dermatologi di Universitas Pennsylvania. Lantas, bagaimana laser tersebut bekerja?

Laser menghapus tinta dengan memusatkan pada cahaya dari pigmen sebuah tato. Energi akan menghasilkan panas, dimana panas tersebut akan memecah partikel pigmen. Partikel-partikel kecil akan dibersihkan oleh sel Brod yang juga bertindak sebagai vacuum cleaners – penyedot debu sekaligus mampu melewati kelenjar getah bening dalam tubuh.

Targetnya merupakan si tato itu sendiri, bukan pigmen alami kulit. Proses menghapus tato akan lebih sulit dilakukan pada pasien dengan warna kulit gelap. Bagaimana rasanya? Fissella membandingkan sensasi laser dengan terkena cipratan minyak panas saat menggoreng. Di sisi lain, Kurek menggambarkan rasa sakit laser seperti terkena jepretan karet gelang. “Sakitnya hanya sesaat, setelah itu langsung diberi krim pereda.” ujar Kurek.

Untuk menghapus sebuah tato dibutuhkan enam sesi, mulai dari tempat tato dibuat, warna serta ukuran tato tersebut. Tato dengan detail rumit khas seniman tato akan membutuhkan waktu cenderung lebih lama. Setiap sesi membutuhkan 30 hingga 60 menit, dengan rentang waktu lima sampai 30 menit berada di bawah sinar laser.

Namun, tidak semua tato dapat hilang, ada beberapa yang meninggalkan bekas. Fissella mengatakan pada anak-anaknya untuk menunggu hingga usia 20an jika ingin membuat tato. Fissella juga menambahkan “Apa yang kamu sukai di usia 18 tahun, akan jauh berbeda pada saat usia 28 tahun. Dan apa yang kamu sukai saat usia 28 tahun mampu membuatmu bertanya ‘Apa yang telah aku pikirkan saat membuat tato ini?’”




LANCASTER ONLINE | ESKANISA RAMADIANI



Advertising
Advertising

Berita terkait

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

25 hari lalu

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).

Baca Selengkapnya

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.

Baca Selengkapnya

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.

Baca Selengkapnya

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan

Baca Selengkapnya

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.

Baca Selengkapnya

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.

Baca Selengkapnya

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.

Baca Selengkapnya

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?

Baca Selengkapnya

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.

Baca Selengkapnya