Setelah Resign, Wanita Ternyata Lebih Sulit Dapat Kerja Lagi

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Rabu, 26 April 2017 17:28 WIB

Ilustrasi wanita karir yang bersemangat. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Model karir saat ini semakin berkembang sejalan dengan berkembangnya waktu. Wanita yang berhenti mengejar karir karena berbagai alasan seperti cuti hamil, mengurus keluarga, ataupun melanjutkan pendidikan semakin banyak bermunculan, dan bahkan sesuatu yang dianggap cukup lumrah.

Menurut laporan resmi terkini yang berjudul Understanding Employers’ Attitudes Towards Women Returning To Work (Memahami Sikap Perusahaan terhadap Wanita yang Kembali Bekerja) dari spesialis perusahaan perekrutan tenaga kerja profesional Robert Walters, 66 persen wanita yang disurvei di Indonesia menyatakan bahwa suatu saat mereka akan berhenti bekerja.

Sedangkan, di sisi lain, data menunjukkan 44 persen manajer perekrutan di Indonesia memilih tidak mempekerjakan wanita yang kembali bekerja beberapa tahun belakangan ini.

Dalam survei tersebut juga terungkap di Asia, 44 persen wanita yang kembali bekerja memerlukan waktu lebih dari empat bulan untuk benar-benar mendapatkan pekerjaan. Hampir 40 persen responden wanita mengatakan bahwa perusahaan perekrutan telah membantu mereka memasuki kembali dunia kerja.

Selain itu, 35 persen perusahaan di Asia menawarkan jabatan yang lebih senior atau bahkan jabatan serupa di perusahaan mereka kepada kurang dari 5 persen wanita yang kembali bekerja.

Kemudian, 64 persen manajer perekrutan berpendapat bahwa program pengenalan penting dilakukan untuk memastikan wanita yang kembali bekerja memiliki bekal untuk bergabung kembali di dunia kerja.

Profesional wanita yang kembali bekerja dengan pengalaman yang relevan bisa menjadi bagian dari solusi kurangnya 2karyawan yang dihadapi oleh 88 persen perusahaan di Asia Tenggara.

Laporan ini dibuat agar dapat membantu perusahaan dalam mengidentifikasi dan menangani kemungkinan ketidakadilan dalam perekrutan dan memastikan inklusi karyawan wanita agar tetap diberi peluang untuk dapat masuk kembali ke dalam dunia kerja setelah berhenti bekerja.

Laporan ini juga memberi rekomendasi tentang apa yang dapat dilakukan perusahaan terhadap bagaimana wanita yang kembali bekerja dipersepsikan dan diperlakukan di tempat kerja. Survei ini mengumpulkan pandangan lebih dari 2.200 klien dan profesional wanita di Tiongkok, Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam.

Kekhawatiran yang diungkapkan perusahaan saat mempertimbangkan untuk mempekerjakan wanita yang kembali bekerja termasuk bagaimana mereka kemungkinan tidak memiliki pengetahuan tentang tren industri terbaru atau tidak akan berkomitmen penuh pada pekerjaan mereka. Persepsi ini kurang lebih sejalan oleh banyak manajer perekrutan, sebesar 55 persen dari mereka di Asia setuju bahwa pengalaman dan keterampilan pekerjaan spesifik merupakan kelebihan terbesar yang dapat diberikan oleh wanita yang kembali bekerja.

Rob Bryson, Robert Walters Indonesia, mengatakan program orientasi untuk karyawan yang kembali bekerja dapat membantu mereka untuk up to date dengan tren dan kondisi terkini dari industri terkait, termasuk cara menggunakan semua teknologi, proses baru dan masih banyak lagi.

"Tujuannya adalah membedakan program pengenalan karyawan baru biasa serta menyediakan informasi serta sarana dan prasarana yang diperlukan agar mereka dengan cepat dapat terintegrasi kembali ke lingkungan kerja," ujarnya dalam siaran persnya



BISNIS.COM

Berita terkait

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

16 jam lalu

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

Polri menyoroti keselamatan buruh hingga sengketa buruh vs pengusaha, sehingga dirasa perlu pendampingan dari polisi.

Baca Selengkapnya

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

20 jam lalu

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena Wea, ditunjuk menjadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

8 hari lalu

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

Pakar Unair mewanti-wanti regulator soal bahaya AI terhadap dunia kerja. AI bisa menyulitkan angkatan kerja baru, terutama yang memiliki skill rendah.

Baca Selengkapnya

Syarat dan Cara Daftar Akun SIAPkerja Kemnaker Berkonsep SSO

12 hari lalu

Syarat dan Cara Daftar Akun SIAPkerja Kemnaker Berkonsep SSO

SIAPkerja merupakan sistem dan aplikasi pelayanan dan ketenagakerjaan digital yang dirilis Kemnaker dengan konsep SSO. Begini maksudnya.

Baca Selengkapnya

Dinantikan Tiap Jelang Hari Raya, Siapa Pertama Kali Pencetus THR?

31 hari lalu

Dinantikan Tiap Jelang Hari Raya, Siapa Pertama Kali Pencetus THR?

Konsep pemberian THR telah ada sejak awal 1950. Pencetusnya adalah Soekiman Wirjosandjojo, Perdana Menteri Indonesia dari Partai Masyumi.

Baca Selengkapnya

Pengamat Ketenagakerjaan Sebut Aplikator Wajib Beri THR Ojol

32 hari lalu

Pengamat Ketenagakerjaan Sebut Aplikator Wajib Beri THR Ojol

Payaman menilai aplikator wajib memberikan THR kepada ojol karena masuk kategori pekerja dengan jam kerja tidak tentu.

Baca Selengkapnya

3 Jurus Jokowi Pertajam Desain Ekonomi dan Ketenagakerjaan 10 Tahun ke Depan

37 hari lalu

3 Jurus Jokowi Pertajam Desain Ekonomi dan Ketenagakerjaan 10 Tahun ke Depan

Presiden Jokowi ingin mempertajam desain besar ekonomi dan ketenagakerjaan untuk 10 tahun ke depan. Apa maksudnya?

Baca Selengkapnya

Menilik Visi Misi Ketenagakerjaan Prabowo-Gibran: Meningkatkan Lapangan Kerja, Awasi TKA, hingga Serap Tenaga Lokal di Hilirisasi

40 hari lalu

Menilik Visi Misi Ketenagakerjaan Prabowo-Gibran: Meningkatkan Lapangan Kerja, Awasi TKA, hingga Serap Tenaga Lokal di Hilirisasi

Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) menang dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Ingat THR Harusnya Ingat Soekiman Wirjosandjojo, Penggagas Tunjangan Hari Raya Pertama

44 hari lalu

Ingat THR Harusnya Ingat Soekiman Wirjosandjojo, Penggagas Tunjangan Hari Raya Pertama

Pencetus THR adalah Soekiman Wirjosandjojo, Perdana Menteri Indonesia dari Partai Masyumi. Siapa dia? Bagaimana kiprahnya?

Baca Selengkapnya

Narendra Modi Bakal Prioritaskan Reformasi Ketenagakerjaan Jika Menang Pemilu India

14 Februari 2024

Narendra Modi Bakal Prioritaskan Reformasi Ketenagakerjaan Jika Menang Pemilu India

Partai Bharatiya Janata mengatakan Narendra Modi dapat memprioritaskan reformasi ketenagakerjaan jika ia menang pemilu pada Mei mendatang.

Baca Selengkapnya