Fashion show Jakarta Fashion and Food Festival, JFFF, di Kelapa Gading, Jakarta Utara. MARIA FRANSISCA
TEMPO.CO, Jakarta -Harapan dalam bahasa Sansekerta adalah asha. Perancang Irsan dalam gelaran Jakarta Fashion and Food Festival (JFFF) 2017 melalui peragaan berjudu "Asha" menampilkan koleksi busana dengan kain songket Sambas. Perancang yang lebih banyak berada di Bali ini ingin memperkenalkan pesona kain songket kepada masyarakat luas.
Irsan yang memiliki spirit dan semangat untuk lebih menyinambungkan usaha kecil menengah kain songket Sambas dengan upaya untuk membuka lapangan pekerjaan lebih luas lagi di masa mendatang. "Selain membantu memajukan para perajin, hal ini menjadi salah satu bentuk cara untuk melestarikan warisan budaya bangsa," kata Irsan di Hotel Harris Sumarecon Kelapa Gading, Jakarta Utara pada penutupan JFFF 2017 Kamis, 27 April 2017.
Pemilik House of Irsan ini berkomitmen tinggi dengan kain lokal. Dalam rancangannya ini, Irsan tetap menampilkan kearifan lokal dan akar budaya kain songket Sambas. Dia menghargai pakem-pakem yang telah dipelihara secara turun temurun.
Malam itu, Irsan menamoilkan koleksi busana sebanyak 35 baju untuk wanita dan 6 busan untuk pria.
"Saya menggunakan teknik old typical tailoring cut dengan segi potongan, pola, dan alur koleksi yang kuat tanpa mengganggu orisinalitas hasil karya tangan para perajin kain songket Sambas," kata Irsan.
Irsan yang memilki semangat ingin membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas bagi masyarakat dan pengrajin setempat ini mengakui terinspirasi dari budaya Sambas.
"Saya berharap sesuai dengan tema yang saya pilih tetang asha yang berarti harapan akan menjadi harapan indah bagi masyarakat setempat dengan tetap memelihara kain songket Sambas, mempertahankan potongan, pola dan alur kain yang disesuaikan dengan pakeman yang sudah dipelihara turun temurun, tanpa merusak motif kainnya," ungkapanya panjang lebar.
