Ilmuwan Dan Galperin memegang botol yang ditandai "Zika" dalam pengembangan vaksin untuk virus Zika berdasarkan produksi variasi rekombinan dari protein E dari virus Zika di Protein Sciences Inc., Meriden, 20 Juni 2016. REUTERS/Mike Segar
TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 400 perempuan hamil telah tertular virus Zika di Ekuador sejak April 2016.
"Sembilan kasus lain penularan vertikal dari ibu ke janin telah ditemukan, dan tiga bayi lahir cacat terkait virus itu," kata Menteri Kesehatan Masyarakat Veronica Espinoza pada Kamis, 4 Mei 2017.
Zika adalah virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti, yang juga pengantar demam berdarah dengue dan chikungunya. Hanya 20 persen orang dewasa yang tertular bahkan memperlihatkan gejala.
"Virus tersebut berbahaya buat perempuan hamil sebab virus itu bisa ditularkan dari ibu ke janin, atau melalui hubungan seksual atau transfusi darah," kata Espinoza.
Espinoza mengingatkan masyarakat agar brhati-hati karena penyakit tersebut bisa membuat bayi dilahirkan dengan kepala lebih kecil atau kondisi cacat lain.Dia meminta warga agar memperkuat upaya mereka guna melindungi perempuan hamil terserang virus itu.
Kementerian Kesehatan Masyarakat Ekuador telah memimpin upaya melawan nyamuk di seluruh negeri itu dengan menyemprotkan bahan kimia dan menghancurkan tempat nyamuk biasa bertelur.
Deteksi dini infeksi sangatlah penting bagi ibu hamil. Pasalnya, ada lima infeksi berbahaya selama kehamilan yang bisa menjadi faktor penyebab bayi lahir dalam kondisi cacat.