Awas, Terlalu Lama Menganggur Berisiko Gagal Jantung  

Reporter

Senin, 8 Mei 2017 14:05 WIB

Ilustrasi pengangguran. Agbeat.com

TEMPO.CO, Jakarta - Jangan terlalu lama menganggur jika tak ingin terkena gagal jantung. Penelitian terbaru menunjukkan seseorang yang menganggur terlalu lama berisiko terkena gagal jantung 50 persen lebih tinggi dibandingkan dengan para pekerja.

Baca: Baru Saja Menganggur, Perempuan Ini Menang Lotre...

“Seorang pekerja memiliki kemampuan mengolah berbagai informasi sehingga otak dan tubuhnya terbiasa terus bekerja,” ujar seorang peneliti, Rasmus Roerth, dari Rumah Sakit Universitas Copenhagen, Denmark.

Dengan kata lain, menganggur diasumsikan menjadi penyebab terjadinya depresi, gangguan mental, bahkan kematian.

“Orang yang menganggur cenderung berisiko terkena gagal jantung dan depresi berat, sehingga tidak menutup kemungkinan untuk mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri,” ucap Roerth.

Penemuan Roerth tersebut disampaikan dalam kongres dunia keempat tentang “Gagal Jantung Akut” di Paris, Prancis. Dalam penelitiannya, Roerth menggunakan data pasien sejak 1997 hingga 2012. Pasien yang dirawat di beberapa rumah sakit Denmark tersebut berada di usia produktif, yakni 18-60 tahun. Dari 21.455 pasien yang dirawat akibat gagal jantung tersebut, sebanyak 55 persen atau setara dengan 11.880 pasien merupakan pengangguran.

Selama 1.005 hari, 16 persen pasien yang bekerja dan 31 persen pasien yang menganggur diketahui meninggal dunia. Setelah disesuaikan usia, jenis kelamin, dan jenjang pendidikannya, pasien gagal jantung yang tidak bekerja (pengangguran) memiliki 50 persen risiko kematian lebih tinggi dan hanya 12 persen saja yang menunjukkan tanda-tanda dapat disembuhkan dengan perawatan khusus di rumah sakit.

Penelitian tersebut juga menunjukkan status ketenagakerjaan seseorang dapat meningkatkan risiko gagal jantung, terutama di usia muda, sekaligus mengidentifikasi mereka yang membutuhkan rehabilitasi intensif sejak dini.

ESKANISA RAMADIANI| BOLDSKY

Berita terkait

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

18 jam lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

21 jam lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

6 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

6 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

7 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

7 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

8 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

8 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya