TEMPO.CO, Jakarta -Olahraga rutin dan asupan serat digadang-gadang menjadi sepasang kunci untuk hidup sehat. Dengan keduanya, perempuan percaya dapat mengikis lemak dan memperoleh bentuk tubuh ideal. Banyak yang menyebut, olah raga cukup 30 menit sehari jika ingin langsing. Kalau tak sempat olah raga cukup, lakukan aktivitas rumah tangga seperti menyapu, mengepel, dan seterusnya. Benarkah?
Dokter spesialis gizi Rida Noor menjawab, “Ibu-ibu mungkin merasa sudah menyapu, mencuci, dan lain-lain. Itu sebenarnya tidak bisa disamakan dengan olahraga, " kata dokter yang biasa disapa Rida ini dalam acara talk show “Ibu Cerdas, Penuhi Kebutuhan Serat Keluarga” bersama Kalbe Farma dan Forum Ngobras” yang berlangsung pekan ini di Jakarta.
Karena itu, Rida selalu menganjurkan para ibu untuk berolahraga secara rutin setiap hari. Menurutnya, dalam seminggu, ada satu day off atau istirahat. Namun, lima atau enam hari sisanya harus diisi dengan olahraga. "Tiga puluh menit sehari minimal. Kalau mau mencapai fat burn atau pembakaran lemak, Anda disarankan 40 menit per hari.”
Dengan olahraga minimal 40 menit sehari, metabolisme tubuh berubah menjadi optimal dan terjadilah pembakaran lemak. Selain itu, pelajarilah tubuh Anda. Setiap orang, punya kebutuhan kalori yang berbeda. Kalau remaja putri, sehari membutuhkan kira-kira membutuhkan 1.500 kalori. Kalau laki-laki aktif bisa 2.000 hingga 2.500 kalori. Semestinya, harus ada serat yang diasup setiap hari.
“Kalau tidak makan serat, tubuh mengganti serat itu dengan lemak. Tanpa sadar kita menggantikan porsi sehat itu dengan sesuatu yang berlebihan dan tidak sehat. Dalam jangka panjang, Anda terserang penyakit metabolik seperti jantung, misalnya,”ujar Rida.
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
10 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.