TEMPO.CO, Abuja - Lebih dari 1.000 orang meninggal akibat wabah meningitis di Nigeria. Demikian dinyatakan Pusat Pengendalian Penyakit (Centre for Disease Control/CDC) pada Kamis, 11 Mei 2017. Namun badan tersebut menambahkan, penyebaran penyakit itu telah melambat.
Wabah meningitis sebagian besar menyerang anak-anak di negara paling padat di Afrika itu. Sejak 9 Mei, sebanyak 13.420 dugaan kasus dilaporkan di 23 negara bagian dengan 1.068 kematian. Seperti dilansir AFP, CDC mengatakan rasio kematian tercatat delapan persen.
Negara bagian Zamfara, Sokoto, Katsina, dan Kebbi, yang terdampak paling parah, mengalami penurunan jumlah kasus. CDC menyatakan dua negara bagian lain yang juga terdampak parah—Kebbi dan Niger—tidak melaporkan ada kematian.
Jenis baru meningitis C pertama kali dilaporkan di Zamfara pada November lalu dan menyebar ke 22 negara bagian lain di Nigeria utara. Sebuah program vaksinasi massal dimulai untuk membatasi penyebarannya.
CDC mengatakan paket vaksin diperkirakan akan tiba dalam beberapa hari.
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
24 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.