TEMPO.CO, Jakarta - Pria Jepang berperawakan kecil itu terlihat ceria ketika diminta berfoto. Ttanpa malu-malu dia menjulurkan lidahnya, persis seperti logo pada setiap cheesecake buatan tokonya. Mengenakan kemeja batik lengan pendek, pria bernama Tetsushi Mizokami itu bercerita tentang perjalanannya mengembangkan toko kue Uncle Tetsu hingga membuka 220 cabang toko di belasan negara, termasuk di Indonesia.
Tetsushi Mizokami lahir di keluarga pemilik toko permen dan kue kering khas Jepang. Kedua orangtuanya sibuk mengurus toko dan tidak bisa meluangkan banyak waktu untuknya. Tetsu kecil mencari cara agar bisa terus berdekatan dengan orangtuanya. Pada usia lima tahun dia memutuskan untuk mulai membantu di toko orangtuanya.
"Sejak 30 tahun lalu saya membuka toko sendiri, tapi saya sebenarnya mulai membuat kue sejak 60 tahun lalu," kata Tetsushi Mizokami pada pembukaan toko keduanya di Indonesia di Pondok Indah Mall, Minggu, 14 Mei 2017.
Lalu apa rahasia kesuksesan Uncle Tetsu? Tetsushi Mizokami menjawab ada dua faktor, yakni kelembutan cheesecake buatannya dan ketiadaan bahan pengawet.
Cheesecake buatan Uncle Tetsu teksturnya lembut dan ringan seperti cotton cake. Ia membuat cheesecake terinspirasinya kue-kue Jepang yang punya tekstur lembut. Saat dimakan, kue bikinannya seperti langsung lumer dan menghilang di mulut. Kuenya tidak terlalu manis dan jejak kejunya ringan.
Tekstur yang ringan membuat cheesecake ini menjadi camilan yang tetap bisa disantap meski perut sudah mulai kenyang. Kue itu dibuat menggunakan keju Australia, tepung Jepang, butter Eropa serta gula dan susu. Khusus untuk Indonesia, bahan baku telur berasal dari peternak lokal agar kesegarannya lebih terjamin.
Uncle Tetsu tidak menggunakan bahan pengawet. Kuenya dipanggang langsung di toko ketika ada pembeli yang memesan. Varian rasanya meliputi keju, cokelat dan matcha. Setiap cheesecake yang baru matang langsung dicap dengan lambang toko Uncle Tetsu, versi kartun dari wajahnya yang sedang menjulurkan lidah seakan baru menyantap hidangan lezat.
Toko Uncle Tetsu bisa bertahan tiga dekade karena mereka melatih setiap staf menjaga kualitas dan melakukan pekerjaan secara sempurna. "Kalau terkenal, mungkin karena ada muka saya di atas kue," ujar Tetsushi Mizokami berseloroh.