Ibu Hamil atau Menyusui Juga Bisa Berpuasa Tanpa Kekurangan Gizi

Reporter

Sabtu, 27 Mei 2017 16:07 WIB

Ilustrasi wanita/ibu hamil dan sayuran, Jakarta. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Memasuki Ramadan, umat muslim seluruh dunia menjalankan ibadah puasa. Tak sedikit pula ibu hamil atau menyusui yang bertekad menjalankan ibadah puasa. Agar tak bermasalah, ada sejumlah hal yang harus diperhatikan.

Diana F. Suganda selaku Dokter Spesialis Gizi Klinik Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta mengatakan ibu hamil memerlukan 2.100 kkal untuk kebutuhan energi dan zat gizi dalam tubuh. Adapun ibu menyusui memerlukan 2400 kkal. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut pada saat berpuasa, Diana menyarankan agar ibu hamil dan menyusui mengkonsumsi banyak protein terutama protein nabati pada ibu menyusui.

“Konsumsi aneka ragam pangan untuk memenuhi nutrisi dan batasi konsumsi makanan yang mengandung garam,” ujarnya dalam diskusi bersama para awak media di Jakarta Selatan, Selasa, 23 Mei 2017.


Diana menjelaskan, ketika berpuasa tubuh tak mendapat asupan makanan dan minuman selama 14 jam. Hal ini bisa membuat asupan nutrisi ke janin terganggu. Berkurangnya asupan gizi juga berpengaruh pada produksi Air Susu Ibu (ASI). Nah, untuk menyiasatinya, Diana menganjurkan agar para ibu hamil atau menyusui rajin mengkonsumsi buah-buahan atau sayuran pada sebelum tidur atau di antara waktu berbuka dan sahur.

Selain meningkatkan asupan protein, karbohidrat komplek juga wajib dikonsumsi selama bulan puasa. Karbohidrat kompleks yang dimaksud berupa oatmeal, nasi merah, atau roti gandum. “Karbohidrat kompleks ini susah dicerna jadi lebih lama di lambung,” tuturnya. Berbeda dengan karbohidrat yang lain seperti nasi putih, yang menyebabkan mual atau muntah karena nasi merupakan lemak yang paling terakhir dicerna.

Ibu hamil dan menyusui juga tidak boleh lupa untuk minum air putih 8 sampai 12 gelas per hari. “Minimal tiga gelas pas sahur yaitu segelas ketika bangun tidur, segelas saat makan dan segelas lagi pas mendekati Imsak,” jelas Diana.

Ia menambahkan untuk tidak minum minuman yang mengandung kaffein seperti teh ataupun kopi. “Kaffein memiliki efek diuretik yang menyebabkan dehidrasi,” katanya. Kaffein juga dapat menghambat zat besi dan tumbuh kembang janin. “Daripada teh manis mending susu hangat,” sarannya.

Untuk berbuka puasa, Diana menganjurkan untuk memilih dua buah kurma dan air putih hangat. Asupan ini cukup untuk menaikan kadar glukosa dalam tubuh yang berkurang selama berpuasa. “Kalau buka pakai takjil, kalorinya tinggi tetapi susah dicerna,” tutur Diana. Setelah itu, barulah boleh mengkonsumsi makanan-makanan yang menandung karbohidrat kompleks, protein tinggi, buah dan sayur.

AMMY HETHARIA


Berita terkait

Itikaf Ramadan di Malam Lailatul Qadar

6 Juni 2018

Itikaf Ramadan di Malam Lailatul Qadar

Selama Ramadan pintu masjid terbuka sepanjang hari untuk mereka yang ingin menjalankan itikaf.

Baca Selengkapnya

Demi Penentuan Ramadan, Muhammadiyah Bangun Observatorium di Yogya  

25 Juli 2017

Demi Penentuan Ramadan, Muhammadiyah Bangun Observatorium di Yogya  

Keberadaan kedua observatorium ilmu falak atau hisab itu bisa memperkokoh penentuan awal Ramadan dan 1 Syawal dengan observasi ilmiah.

Baca Selengkapnya

Operasi Ramadniya 2017, Angka Kecelakaan Lalu Lintas Menurun  

4 Juli 2017

Operasi Ramadniya 2017, Angka Kecelakaan Lalu Lintas Menurun  

Dalam Operasi Ramadniya 2017 terjadi 95 kasus kecelakaan lalu lintas, sedangkan tahun lalu 132 kasus.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran, Pengunjung Kebun Binatang Bandung 21 Ribu

2 Juli 2017

Libur Lebaran, Pengunjung Kebun Binatang Bandung 21 Ribu

Jumlah pengunjung Kebun Binatang Bandung pada masa liburan Hari Raya Idul Fitri 2017 meningkat dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Pertamina Siapkan Kantong BBM di Sumatera Barat untuk Arus Balik  

1 Juli 2017

Pertamina Siapkan Kantong BBM di Sumatera Barat untuk Arus Balik  

PT Pertamina (Persero) Region I Sumatera Bagian Utara menambah jumlah pasokan bahan bakar minyak untuk arus balik di Sumatera Barat.

Baca Selengkapnya

Kapolri: Angka Kecelakaan Lebaran di Jawa Barat Turun 47 Persen  

30 Juni 2017

Kapolri: Angka Kecelakaan Lebaran di Jawa Barat Turun 47 Persen  

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan angka kecelakaan lalu lintas pada Lebaran 2017 di Jawa Barat menurun hingga 47 persen dari tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Belanja Masyarakat di Ramadan Tahun Ini Dinilai Tak Begitu Kuat  

30 Juni 2017

Belanja Masyarakat di Ramadan Tahun Ini Dinilai Tak Begitu Kuat  

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, belanja masyarakat selama Ramadan tahun ini tak begitu kuat.

Baca Selengkapnya

Pendonor On Call, Kiat PMI Pasaman Barat Cari Darah saat Lebaran

29 Juni 2017

Pendonor On Call, Kiat PMI Pasaman Barat Cari Darah saat Lebaran

PMI Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat memiliki program donor darah on call untuk menyediakan darah bagi yang membutuhkan selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Pacu Biduk, Tradisi Memeriahkan Lebaran di Jambi  

29 Juni 2017

Pacu Biduk, Tradisi Memeriahkan Lebaran di Jambi  

Lomba pacu biduk merupakan tradisi turun-temurun warga Desa Teluk Sikumbang, Merangin, Jambi, dalam memeriahkan Lebaran.

Baca Selengkapnya

Ramadan Penuh Tantangan Keluarga Perantau di Jepang

27 Juni 2017

Ramadan Penuh Tantangan Keluarga Perantau di Jepang

Sebuah keluarga perantau dari Bandung yang tinggal di Tsukuba, Jepang, berpuasa selama hampir 17 jam.

Baca Selengkapnya