Sejumlah model memperagakan koleksi busana Louis Vuitton Cruise 2018 di Museum Miho, Kyoto, Jepang, 14 Mei 2017. WWD
TEMPO.CO, Jakarta - Louis Vuitton meluncurkan layanan e-commerce di Cina, memanfaatkan momen rebound pada pasar barang mewah. Di waktu yang sama, penjualan online didominasi oleh e-commerce lokal raksasa.
Dikutip dari Bloomberg, dalam situs tersebut, konsumen bisa membeli produk kulit, sepatu, aksesoris, jam tangan, perhiasan, koper, dan parfum milik Louis Vuitton. Situs ini melayani penjualan ke 12 kota, termasuk Beijing dan Shanghai.
Seperti diketahui, Cina tengah mengalami rebound pada pasar penjualan barang mewah setelah jatuh akibat kasus korupsi. Sementara itu, LVMH, Hermes International, Kering SA dan rumah mode fesyen lainnya dilaporkan menuai penjualan yang moncer tahun ini di Cina.
Louis Vuitton sudah mulai menjual produknya secara online sejak 2005 di Prancis. Kini, Louis Vuitton telah mengkespansi penjualan online ke 11 negara.
Untuk mempermudah pembayaran, situs ini juga melayani pembayaran melalui mekanisme yang disediakan oleh Alibaba, dan WeChat pembayaran online. Hal itu disebabkan masih besarnya kekuasaan e-commerce lokal di China, seperti Alibaba Group Holding Ltd.dan JD.com Inc.
Kendati penjualan barang mewah di Cina moncer, penjualan barang mewah via online di Cina tengah melambat karena banyak merek yang tetap mempertahankan eksklusivitas.
Persaingan penjualan barang fesyen mewah akan semakin memanas di Ciina, mengingat aksi JD.com yang membeli peritel online Farfetch dan Gucci senilai US$397 juta pada bulan lalu.
Grup fesyen mewah Moet Hennessy Louis Vuitton SE (LVMH) tengah mematangkan strategi digitalnya. Bloomberg mencatat pada Mei, LVMH memperkenalkan situs ritel multi merek baru yang diberi nama 24Sevres.com setelah menghadapi aksi ekspansi Yoox-Net-a-Porter dan Farfetch.
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan
42 hari lalu
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan
Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.