Pro Kontra Pijat Prostat untuk Terapi Nyeri Punggung

Reporter

Jumat, 11 Agustus 2017 09:17 WIB

diagnostic.com

TEMPO.CO, Jakarta - Nyeri punggung kini dapat diterapi lewat pijat pada bagian prostat. Demikian yang diklaim Aneros, pusat pijat prostat, belum lama ini.


Aneros dikabarkan peraih penghargaan di bidang ini. Dalam sebuah surat elektronik kepada publik, mereka menyatakan pijatan yang dilakukannya tersebut telah dipatenkan secara medis sebagai cara alternatif yang berpotensi meringankan nyeri punggung. Mungkin terdengar ganjil.


Prostat adalah kelenjar kecil di panggul pria yang merupakan bagian dari sistem reproduksi. Sederhananya, prostat merupakan organ berbentuk mirip kacang kenari yang ada diantara penis dan anus. Bagian ini mengeluarkan cairan saat terjadi ejakulasi sekaligus mendorong ejakulasi. Hal tersebut diketahui dapat berdampak pada punggung.


Saat terjadi peradangan (inflamasi) pada prostat, otot-otot disekitarnya terasa seperti dipuntir. Ini menyebabkan nyeri pada selangkangan dan berakhir pada ejakulasi yang terasa menyakitkan atau sulit buang air kecil.


Duduk terlalu lama dan gaya hidup yang tidak sehat dapat menyebabkan peradangan (inflamasi) pada prostat. Spesialis urologi setuju jika inflamasi disebabkan karena adanya infeksi, biasanya dipicu oleh sakit pada bagian tubuh lain. Bisa juga karena cedera pada prostat. Penyakit tersebut dikenal dengan nama prostatitis. Tidak semua laki-laki mengalaminya, namun dalam beberapa kasus bisa kronis. Prostatitis inilah yang menyebabkan nyeri pada punggung.


Advertising
Advertising

Dr. Jesse Mills, seorang ahli yang bekerja cukup lama dalam membedah segala macam mengenai prostat menjelaskan nyeri punggung juga dapat disebabkan karena masalah pada ginjal, hernia, kanker tulang atau kejang otot, yang tidak berhubungan dengan prostat.


“Pijat prostat digunakan sebagai langkah untuk mengobati prostatitis di awal abad 20. Pada dasarnya pijat prostat bertujuan untuk memperlancar sekresi dalam prostat, pijatan tersebut dapat menghilangkan tekanan-tekanan yang menyebabkan sekresi tidak lancar,” jelas Mills.


Forus prostatitis hingga saat ini masih mengkategorikan pijat prostat sebagai pengobatan alternatif. Mills menjelaskan beberapa spesialis prostatitis tetap merekomendasikan pijat prostat untuk kasus kronis atau situasi lain dimana penyebab infeksi utamanya tidak dapat disembuhkan dengan obat-obatan (antibiotik).


Manajer produksi Aneros, Forrest Andrews mengungkapkan, pada 1995 lalu, seorang dokter asal Jepang yang hingga saat ini masih aktif membuka usaha pijat prostat menghampiri penemu Aneros, Jiro Takashima. Keduanya setuju membangun tempat pijat untuk para pasien yang tidak terlalu peduli apakah tempat pijat tersebut sesuai dengan aturan-aturan yang dikemukakan oleh spesialis urologi.


Setelah mendapat pasien di tahun 1998, Aneros mulai menjual jasa pijatnya, tentu saja tanpa melewati uji FDA, di bawah merek produksi obat alternatif, High Island Health. Selang beberapa tahun kemudian, berdasarkan pendapat acak dari para pelanggang mengenai orgasme intens, Aneros mulai menjual mainan seks.


“Pijatan pada bagian prostat berpotensi merelaksasi otot-otot panggul yang rawan mengalami kejang. Jika efek terapi non-farmakologi minim, kemungkinan dapat menjadi cara alternatif yang lebih tradisional dari praktik dokter,” jelas Mills.


MEN’S JOURNAL | ESKANISA RAMADIANI

Berita terkait

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

24 hari lalu

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).

Baca Selengkapnya

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.

Baca Selengkapnya

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.

Baca Selengkapnya

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan

Baca Selengkapnya

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.

Baca Selengkapnya

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.

Baca Selengkapnya

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.

Baca Selengkapnya

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?

Baca Selengkapnya

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.

Baca Selengkapnya