TEMPO.CO, Jakarta -Ini mungkin sebuah pertanyaan abadi yang tak akan terjawab: berapa kalikah idealnya setiap pasangan berhubungan seks dalam sebulan--pada periode usia yang berbeda? Empat kali, delapan kali, atau lebih?

Ini memang bukan pertanyaan mudah untuk dijawab. Terutama jika ditujukan kepada mereka yang usianya kian menanjak. Maklum, pada usia matang, tanggung jawab pekerjaan dan kehidupan pribadi pun juga kian banyak.

Namun, hal tersebut tidak menghentikan para pakar seks untuk menemukan jawaban yang tepat. Baru-baru ini, studi yang dilakukan majalah Playboy, berhasil menemukan jawaban yang dibutuhkan itu.

Menurut majalah untuk orang dewasa itu, frekuensi rata-rata hubungan seks yang dilakukan orang berusia 18 – 29 tahun adalah 112 kali setahun. Ini artinya sekitar dua kali dalam seminggu.

Sementara mereka yang berusia 40 – 49 tahun melakukannya sebanyak 69 kali setahun. Alias antara 1 hingga 2 kali dalam sebulan.

Apakah angka itu mutlak? Tidak juga. Studi lain mengindikasikan bahwa jumlah ideal untuk melakukan hubungan seks adalah setidaknya sekali dalam sepekan. Itu demi mencapai kebahagiaan yang hakiki. Tapi, bagaimana pula merumuskan kebahagiaan hakiki itu, jika setiap orang punya definisi masing-masing?

Karena hal-hal kualitatif itu, maka ada yang berpendapat patokan menjaga kehidupan seks adalah seperti menjaga kadar gula tetap stabil pada penderita diabetes: jika kurang atau lebih, seseorang berada dalam bahaya!

New York Post pada 2009 lalu pernah melansir, 34 persen pasangan yang sudah menikah di Amerika, berhubungan seks dua hingga tiga kali seminggu. Sementara 15 persen pasangan yang sudah menikah lainnya, diketahui tidak berhubungan seks selama enam bulan selama setahun.

Ada banyak faktor yang memengaruhi hal tersebut, termasuk stres karena pekerjaan, anak dan hormon postpartum setelah melahirkan.

Nah, angkanya berbeda lagi, bukan? Sepetinya, yang terbaik adalah berhenti mengkhawatirkan seberapa sering Anda harus berhubungan seks, selama Anda dan pasangan merasa bahagia dengan kehidupan seks saat ini. Itu sudah cukup.

MEN’S HEALTH | ESKANISA RAMADIANI