Cara Sehat Konsumsi Daging Kurban

Reporter

Jumat, 1 September 2017 15:58 WIB

Koki memanggang daging dalam acara festival dan kontes barbekyu di Buenos Aires, Argentina, 20 Agustus 2017. REUTERS/Marcos Brindicci

TEMPO.CO, Jakarta - Hari raya Idul Adha menjadi momen penting untuk saling peduli dan menjunjung kebersamaan. Di hari itu pula dimaknai sebagai ungkapan simpati kepada sesama manusia terutama bagi yang tidak mampu. Hal itu diwujudkan melalui pembagian daging kurban, seperti sapi dan kambing untuk kemudian dibagikan kepada masyarakat secara merata. Pada saat itu pula masyarakat berkesempatan mengonsumsi daging lebih banyak dari hari biasanya.


Berdasarkan keterangan Subdit Pengelolaan Konsumsi Gizi, Direktorat Gizi Masyarakat, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan, daging kambing dan sapi (per 100 gram) mengandung 0,0 gram karbohidrat, 18,0 gram lemak, 24,9 gram protein, dan 268,9 kalori.


Protein dalam daging berfungsi membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, memproduksi hormon, enzim dan zat kimia lain dalam tubuh. Zat ini pun bertugas membentuk otot, tulang, kulit, dan darah, serta sumber tenaga. Lemak berfungsi membantu penyerapan vitamin yang larut lemak (A, D, E, dan K) dan mineral serta menjadi sumber energi dan menunjang fungsi otak.


Walau begitu, kelebihan mengonsumsi daging kambing dan sapi akan berefek langsung, seperti merasa pusing dan mual. Beberapa penyakit degeneratif seperti darah tinggi, kolesterol, dan asam urat serta kegemukan pun bisa terjadi bila memakan daging secara berlebihan.


Ahli Nutrisi, Tan Sot Yen mengatakan daging kambing dan sapi mengandung lemak jenuh yang tidak baik jika dikonsumsi secara berlebih. “Tidak makan daging pun stok lemak tubuh sudah banyak. Protein secukupnya, jika berlebih, ginjal bekerja keras,” katanya dalam keterangan pers Kamis 31 Agustus 2017.


Advertising
Advertising

Tan pun menyarankan untuk tidak mengonsumsi lemak gajih hewan. Lemak yang memiliki kalori paling tinggi tidak hanya menyebabkan gemuk, tapi juga memperlambat fungsi cerna. Untuk mencegah hal itu, masyarakat diharapkan dapat mengontrol porsi makan daging di hari kurban. “Konsumsi sumber protein hewani sebaiknya beraneka ragam, tidak hanya bersumber dari daging tetapi dapat bersumber dari ikan, ayam, dan telur,” kata Tan


Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan tahun 2013, kebutuhan protein dewasa rata-rata 65 gram perorang perhari. Daging dapat dikonsumsi 2-3 kali dalam seminggu.


Menurut Tan, cara memasak daging pun perlu diperhatikan. Sebaiknya daging dimasak secara matang sempurna. Daging yang digoreng akan menambah kadar lemak dari minyak goreng sedangkan dibakar akan berisiko menambah zat karsinogenik penyebab kanker. “Sebaiknya daging dimasak dengan cara direbus dan dikonsumsi bersama dengan sayur dan buah agar seimbang,” katanya.


Tan menambahkan, sebaiknya daging yang diterima dibagi ke beberapa kantung plastik kecil setelah dicuci bersih. Lalu dimasukan ke freezer. Tidak harus semua dimasak sekaligus.


Jika dimasak dengan santan, ia mengingatkan sebaiknya sekali masak sekali dimakan habis. “Jangan dihangatkan apalagi dimasak kembali. Santan nya sudah tidak sehat,” kata Tan.


Menyantap daging kurban pun diharapkan disertai sayur, lalapan dan buah. Jika pakai nasi merah atau beras coklat tumbuk, itu jauh lebih sehat. Pilih karbohidrat tinggi serat, berwarna warni spt umbi umbian. “Jangan lupa pula makan ikan. Apa yang ada di ikan, tidak ada dalam daging merah,” katanya.


MITRA TARIGAN



Berita terkait

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

17 jam lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

9 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

9 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

19 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

36 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

37 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

56 hari lalu

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.

Baca Selengkapnya

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

31 Januari 2024

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.

Baca Selengkapnya