Gila Kerja Bukan Kebanggaan, Fisik Terancam Kenali 6 Tandanya

Reporter

Editor

Susandijani

Senin, 4 September 2017 22:00 WIB

REUTERS/Olivia Harris

TEMPO.CO, Jakarta - Kelelahan akibat stres yang berlebihan dan keletihan kronis yang terjadi dalam jangka waktu yang lama pada dasarnya adalah kelebihan beban yang ditanggung oleh tubuh dan pikiran.

Gejala tersebut terkadang digambarkan sebagai sindrom overachievers. Orang-orang dengan penyakit ini mengalami kerusakan total yang mencakup kelelahan emosional, kognitif, dan fisik. Sekali menyerang, kelelahan dapat memakan waktu yang sangat lama dan membutuhkan perawatan ekstensif untuk dapat pulih kembali.

Kelelahan menyebabkan seseorang menjadi mudah tersinggung, antisosial, konfrontatif, dan umumnya menjadi menantang saat bergaul. Hal ini secara alami mempengaruhi hubungan individu dengan anggota keluarga dekat, teman, dan kolega. Baca:Pekerja Lepas Tren di Usia Produktif, Simak 5 Siasat Suksesnya

“Meskipun keadaan sudah cukup buruk kerena bisnis dan individu di Inggris rugi jutaan pound setahun, yang bahkan lebih menghancurkan adalah kerugian nyawa,” jelas Campus and Institutional Event Executive JobStreet Indonesia, Satya Sultanudin.

Menurutnya, daripada membiarkannya menyelinap masuk ke dalam diri, yang dengan pelan tapi pasti menghancurkan kualitas hidup dan mengarah pada masalah kesehatan yang mengancam jiwa, bantulah diri sendiri dengan mengikisnya mulai dari sekarang.

Ada berbagai tanda awal yang biasa ditunjukkan oleh mereka yang sedang mengalami proses menuju kelelahan. Apakah Anda mengalami salah satu dari mereka? Jika iya, saatnya untuk mengambil istirahat dan merenungkan prioritas. Berikut beberapa tanda awal kelelahan yang patut diwaspadai:

1. Negativitas sering terjadi
Gejala ini ditandai dengan perasaan keputusasaan tanpa harapan, seolah-olah yang Anda lakukan tidak ada yang penting, disertai dengan pandangan yang sangat pesimistis. Perasaan negatif lainnya meliputi sinisme, frustrasi, kelalaian, dan kekecewaan. Baca:Sakit Sendi? MInum Jus Sirsak Setiap Pagi, Hindari Kopi

“Memang normal mengalami hari yang buruk, tapi jika Anda menganggap diri Anda terlalu negatif dan mudah tersinggung dalam jangka waktu lama, itu mungkin pertanda bahwa Anda terlalu banyak bekerja,” terang Satya.

2. Kelelahan yang terus-menerus
Kelelahan bisa bersifat fisik, mental dan/atau emosional. Jika Anda merasa lelah sepanjang waktu dari saat bangun sampai kembali tidur, artinya ada sesuatu yang tidak beres. Kelelahan mental dan emosional sama buruknya dengan kelelahan fisik, jadi jangan hanya mengabaikannya dan berharap dapat hilang dengan sendirinya.

Anda mungkin dapat tidur 8 jam seperti yang biasa dilakukan. Namun, jika pikiran Anda menolak untuk beristirahat, Anda akan terbangun dengan perasaan seolah-olah belum tidur sedetik pun.

3. Apatis dan tidak peduli terhadap pekerjaan
“Apakah Anda merasa muak dan takut bekerja setiap pagi, tidak seperti sebelumnya saat Anda menantikannya? Sudahkah Anda meminta rekan anda berkomentar tentang perubahan sikap Anda terhadap pekerjaan?” ujar Satya.

4. Stres yang menyebabkan penyakit
Apakah Anda belakangan ini jatuh sakit? Stress dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan membuat seseorang lebih rentan terhadap penyakit selain gangguan tidur seperti insomnia, serta rasa sakit dan nyeri yang tidak dapat dijelaskan.Baca: Hindari 5 Hal Ini Saat Perut Kosong

5. Penundaan yang berlebihan
Apakah anda merasa sering menunda-nunda pekerjaan lebih dari biasanya di tempat kerja, bahkan ketika itu adalah tugas yang sangat sederhana sehingga Anda seharusnya bisa melakukannya dengan kedua mata tertutup?

Semua orang menunda-satu atau lain waktu. Namun, jika Anda tampaknya selalu menyeret kaki saat berhadapan dengan setiap tugas kecil yang harus dikerjakan, Anda mungkin sedang mengalami proses menuju kelelahan.

6. Stagnansi
Apakah Anda benar-benar sibuk dengan pekerjaan tetapi merasa terjebak dalam rutinitas? Apakah Anda merasa seolah-olah apapun yang dilakukan tidak cukup baik dan tidak membantu tumbuh ke arah yang benar?

“Jika Anda menjawab ‘ya’ untuk keduanya, Anda tentu butuh istirahat. Anda harus bisa merasakan beberapa tingkat prestasi setiap kali Anda menyelesaikan tugas atau proyek,” jelas Satya.

Kapan terakhir kali Anda mengambil cuti atau pergi berlibur? Jika tidak ingat, itu pertanda buruk yang berarti bahwa Anda mungkin memerlukannya. Pekerjaan itu penting, tapi tidak lebih penting dari kesehatan. Baca: Rokok Tak Hanya Memicu Kanker, Simak Fakta di India

“Jangan terus mengikuti pemikiran yang keliru bahwa menjadi seorang gila kerja adalah sesuatu yang bisa dibanggakan; sebenarnya tidak,” tegasnya.

BISNIS

Berita terkait

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

5 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

10 hari lalu

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.

Baca Selengkapnya

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

13 hari lalu

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.

Baca Selengkapnya

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

17 hari lalu

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

17 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

16 Januari 2024

Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

Kutu loncat adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang suka berpindah pekerjaan dalam waktu singkat. Ini dampaknya untuk karier.

Baca Selengkapnya

Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

8 Januari 2024

Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

Memasuki usia dewasa, seseorang seringkali mengalami quarter life crisis yang membuatnya jadi tak percaya diri. Apa itu quarter life crisis?

Baca Selengkapnya

Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

31 Desember 2023

Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

Baru-baru ini wawancara lama Lee Dong Wook viral. Dia mengungkapkan caranya mempertahankan karier 25 tahun di inudstri hiburan

Baca Selengkapnya

Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

8 Desember 2023

Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

Pentingnya gen Z memiliki pola pikir yang peka serta kepedulian tinggi dalam kesehariannya.

Baca Selengkapnya

Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

11 November 2023

Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

Acara difokuskan pada berbagai tips dan trik merencanakan karier

Baca Selengkapnya