Pernah Terkena Serangan Jantung, Hindari Olahraga Kompetisi

Reporter

Editor

Kamis, 14 September 2017 15:45 WIB

Yayasan Jantung Sehat memperingati Hari Jantung Sedunia di Plaza Selatan Gelora Bung Karno, Jakarta, 25 September 2016. dok.TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Komunikasi Informasi dam Edukasi Yayasan Jantung Sehat Siska Suridanda Danny mengatakan sebaiknya orang-orang yang pernah mengalami serangan jantung menghindari olahraga yang kompetitif. “Sebaiknya hindari kegiatan kompetitif seperti futsal, basket, tenis,” katanya pada Konferensi pers Peringatakan Hari Jantung Sedunia 2017 di Kantor Yayasan Jantung Sehat, Menteng Jakarta Kamis 14 September 2017.

Siska mengatakan olahraga kompetisi akan membuat tubuh memproduksi hormon adrenalin. Sebaliknya, bila olahraga yang tidak memacu kompetisi akan memproduksi hormon endorfin. Siska mengatakan hormon adrenalin memacu aktivitas jantung dan menyempitkan pembuluh darah kulit dan kelenjar mukosa sehingga tekanan darah meningkat. Hal itu pun dapat menaikkan kadar gula darah. "Fungsi lainnya bisa menstimulasi otak untuk waswas dan siaga bahkan stres. Hal itu tidak baik untuk yang pernah sakit jantung," kata Siska.

Menurut Siska, lebih baik kegiatan olah tubuh yang digunakan orang yang sudah pernah terkena serangan jantung adalah yang memberikan dampak kecil. “Yang disarankan itu senam, jalan atau jogging, dan renang,” katanya.

Dari segi waktu, ia pun menyarankan untuk melakukan kegiatan olahraga selama 150 menit perminggu. “Standarnya sih 150 menit, tapi intinya semua sesuai kemampuan masing masing,” kata Siska. Baca: 7 Kunci Mencegah Penyakit Jantung dan Stroke

Dunia akan memperingati Hari Jantung Sedunia pada 29 September. Perayaan yang berlangsung sejak 2000 atas inisiatif World Heart Federation pada tahun ini mengambil tema ‘Share Your Power – Detak Jantung Sehat untuk Negeri’.

Yayasan Jantung Indonesia mengajak masyarakat Indonesia unjuk kekuatan dalam menjaga jantung sehat dan melakukan pencegahan serangan penyakit kardiovaskuler. Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia Syahlina Zuhal mengatakan sampai saat ini, penyakit kardiovaskuler dan stroke tetap menduduki peringkat pertama dalam penyebab kematian masyarakat di seluruh dunia. “Kami kembali mengajak masyarakat untuk meningkatkan kepedulian kepada kesehatan jantungnya, lalu menginspirasi orang-orang di sekitarnya untuk bersama-sama menjaga kesehatan jantung agar terhindar dari penyakit kardiovaskuler,” Syahlina.

Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada 2005 menyebutkan, 30 persen dari total kematian di dunia disebabkan oleh peyakit kardiovaskuler. Jumlahnya mencapai 17,5 juta kematian dari 58 juta kematian di dunia. Dari seluruh angka itu, penyebab kematian terbagi menjadi serangan jantung (7,6 juta orang), stroke (5,7 juta orang), dan selebihnya disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah (4,2 juta orang). Menurut prediksi dari WHO, jumlah kematian akibat penyakit kardiovaskuler ini akan terus meningkat sampai tahun 2030, dan mencapai diperkirakan mencapai 23,6 juta orang di dunia. Baca: Enam Bulan Sebelum Serangan jantung, Tubuh Sudah Memberikan Tanda

Syahlina mengatakan kabar baik dari data itu adalah setidaknya 80 persen dari penyakit kardiovaskuler dapat dicegah dengan menjalani gaya hidup sehat sejak awal. Sesuai tema “Share the Power – Detak Jantung Sehat untuk Negeri”, pencegahan berfokus pada gaya hidup sehat dalam bentuk Fuel Your Heart (Penerapan pola makan dan minum yang sehat), Move Your Heart (aktif bergerak dan berolahraga), dan Love Your Heart (berhenti merokok).

MITRA TARIGAN

Berita terkait

Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

10 jam lalu

Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

Contoh gangguan mitokondria termasuk penyakit mitokondria, gangguan neurodegeneratif, dan gangguan metabolik.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

9 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

10 hari lalu

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

17 hari lalu

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

18 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya

Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

25 hari lalu

Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

Penelitian baru-baru ini menemukan gejala penyakit jantung yang biasanya terjadi di pagi hari. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

29 hari lalu

Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?

Baca Selengkapnya

Pentingnya EKG untuk Pemeriksaan Awal Penyakit Jantung

39 hari lalu

Pentingnya EKG untuk Pemeriksaan Awal Penyakit Jantung

Ada berbagai masalah terkait penyakit jantung dan EKG pun berperan penting sebagai rekaman aktivitas listrik jantung.

Baca Selengkapnya

Spesialis Sarankan Penderita Penyakit Jantung Kategori Ini Tak Puasa Ramadan

39 hari lalu

Spesialis Sarankan Penderita Penyakit Jantung Kategori Ini Tak Puasa Ramadan

Pakar mengungkapkan puasa Ramadan pada penderita penyakit jantung akut dikhawatirkan dapat mengakibatkan ketidakstabilan pompa jantung.

Baca Selengkapnya

Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

42 hari lalu

Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang mengalami komplikasi saat menjalani kehamilan cenderung memiliki risiko terkena penyakit jantung.

Baca Selengkapnya