Larang Rokok di Rumah atau Bahaya Mengancam Si Kecil  

Reporter

Editor

Jumat, 15 September 2017 11:15 WIB

Ilustrasi merokok di dekat anak kecil. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok bayi dan balita rentan terkena dampak rokok. Hal itu diungkapkan dokter spesialis paru dewasa dari Rumah Sakit Persahabatan, Agus Dwi Susanto, pada Kamis, 14 September 2017, di Jakarta.

Cara utama pencegahan akibat asap rokok, menurut Agus, adalah menciptakan lingkungan rumah yang bebas dari asap rokok.

"Kuncinya, di rumah tidak boleh ada rokok," kata Agus seusai diskusi publik yang diselenggarakan Kantor Berita Radio (KBR) di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis, 14 September 2017.

baca juga:
Tramadol juga Tingkatkan Korban Overdosis di Inggris
Zodiak Hari Ini Pengaruhi Emosi, Virgo Hindari Pertengkaran
Mengapa Rokok Menyebabkan Serangan Jantung? Simak Kata Dokter


Tak kalah penting, anggota keluarga diharapkan mendukung pencegahan itu dengan tidak merokok di dalam rumah. Sebab, residu (sisa) asap rokok dari perokok aktif dapat menempel di lingkungan sekitar atau disebut asap rokok tersier. Bahayanya, zat yang menempel tak bisa hilang selama bertahun-tahun. "Tidak ada yang bisa menetralkan," ucap Agus.

Bila asap rokok terus-menerus masuk ke dalam tubuh, itu akan berdampak pada kesehatan. Agus menjelaskan, asap rokok mengandung nikotin dan zat berbahaya lain yang dapat mengganggu saluran pernapasan manusia.

Selain itu, merokok tidak hanya membahayakan kesehatan orang di sekitar, tapi juga perokok. Menurut Agus, fungsi paru-paru perokok menurun tiga kali lebih cepat daripada paru-paru bukan perokok. Karena itulah, perokok lebih cepat lelah, mudah sakit (batuk, pilek, dan sakit tenggorokan), serta banyak dahak.

Berapa pun jumlah zat berbahaya dalam rokok bermerek tertentu akan berdampak pada penurunan kesehatan. Alasannya, risiko merokok bergantung pada banyaknya puntung rokok yang diisap dan berapa lama menjadi perokok aktif.

"Jadi, kalau dia merokok sedikit dan singkat, risikonya rendah. Tapi, kalau dia merokok banyak dan lama, risikonya lebih tinggi," tutur Agus.

LANI DIANA





Advertising
Advertising

Berita terkait

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

8 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

12 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

14 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

27 hari lalu

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.

Baca Selengkapnya

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

30 hari lalu

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.

Baca Selengkapnya

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

41 hari lalu

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

Hasil pemeriksaan medis yang baik tak menjamin perokok sehat. Untuk memastikan kesehatan perokok satu-satunya jalan adalah total berhenti merokok.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

45 hari lalu

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.

Baca Selengkapnya

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

56 hari lalu

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

Faisal Basri menyatakan perusahaan rokok memiliki lobi-lobi yang kuat di lingkungan Istana dan pembuat undang-undang.

Baca Selengkapnya

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

56 hari lalu

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

Benny mengklaim industri rokok hanya melakukan komunikasi dengan pemerintah melalui jalur-jalur yang legal.

Baca Selengkapnya

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

5 Maret 2024

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

Sesi kesepuluh Konferensi Para Pihak (COP10) Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau WHO FCTC menghasilkan sejumlah kesepakatan jangka panjang.

Baca Selengkapnya