TEMPO.CO, Jakarta - Aturan memakai masker di dalam KRL telah lama diberlakukan semenjak pandemi Covid-19 melanda di tanah air. Namun ternyata, aturan itu juga masih belum maksimal, karena masih banyak penumpang KRL yang menggunakan masker yang dianggap kurang efektif mencegah penyebaran virus termasuk corona.
Karena itu, PT KCI melalui akun instagram mengimbau agar penumpang tidak menggunakan masker jenis scuba dan buff.
Aksesoris buff yang sering dikenakan untuk menutupi wajah sebagai pengganti masker disebut tidak efektif dalam mencegah penularan virus corona. Hal ini diungkapkan oleh peneliti dari Duke University, Dr. Martin Fischer setelah menguji coba 14 tipe masker. NYpost.com/Emma Fischer, Duke University
Alasannya, karena kedua jenis masker itu hanya 5 persen efektif dalam mencegah risiko terpaparnya akan debu, virus, dan bakteri.
Mereka juga memaparkan efektivitas sejumlah jenis masker. Pertama N95 memiliki efektifitas 95-100 persen. Masker bedah 80-95 persen, masker FFPI 80-95 persen, masker bahan 3 lapis 50-70 persen, masker bahan scuba 0-5 persen.
Sementara itu, dari evaluasi dan penelitian baru-baru ini, masker hibrida adalah salah satu opsi buatan rumah yang paling aman. Sebagai aturan umum, masker kain harus ditenun sekencang mungkin. Itulah mengapa kain dengan jumlah benang lebih tinggi lebih baik dalam menyaring partikel. Lebih baik juga memiliki lebih dari satu lapisan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan bahwa masker kain memiliki tiga lapisan terdiri dari lapisan dalam yang menyerap, lapisan tengah yang menyaring, dan lapisan luar yang terbuat dari bahan non-penyerap seperti poliester.