TEMPO.CO, Jakarta - Memasuki periode pergantian musim, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat di sejumlah wilayah Indonesia untuk mewaspadai cuaca ekstrem yang masih akan berlangsung hingga akhir Maret 2021. Cuaca tak menentu ini bisa menyebabkan anak-anak lebih rentan terhadap penyakit, seperti alergi, diare dan flu. Senior Vice President Marketing & International Operations Combiphar Weitarsa Hendarto mengatakan dampak dari perubahan cuaca, termasuk cuaca ekstrem, memiliki konsekuensi bagi kesehatan.
Anak-anak, lebih rentan terhadap risiko yang terkait dengan cuaca karena mereka umumnya menghabiskan lebih banyak waktu di luar untuk bermain, ditambah mereka memiliki metabolisme yang berbeda dari orang dewasa. "Pada prinsipnya kesehatan anak dapat terus terjaga bila berada di lingkungan yang sehat juga. Oleh karenanya, untuk mempersiapkan dan menjaga ketahanan tubuh anak, hal terpenting yang dapat ibu lakukan adalah menerapkan kebiasaan-kebiasaan sehat di rumah, didukung dengan pemenuhan asupan nutrisi, termasuk memanfaatkan madu dan bahan-bahan alami lainnya,” kata Weitarsa pada konferensi pers virtual 23 Maret 2021.
Baca: 8 Tips Menstimulasi Anak agar Cepat Berjalan
Medical Expert Combiphar Carlinda Nekawaty mengatakan berbeda dengan orang dewasa, sistem kekebalan tubuh anak belum sempurna dan belum mengenal jutaan variabel penyebab penyakit seperti bakteri, kuman dan virus. Hal ini yang menyebabkan anak-anak memiliki kecenderungan terjangkit flu hingga 3 kali lebih sering dari orang dewasa. Meskipun demikian, tubuh anak akan secara alami beradaptasi seiring tumbuh kembang. "Namun, dibutuhkan pula langkah-langkah khusus yang mampu meningkatkan daya tahan tubuh, sekaligus menjaganya dari penyakit,” katanya.
Berikut ada 5 langkah penting yang para ibu dan orang tua lakukan untuk menjaga agar anak terhindar dari serangan penyakit, utamanya selama perubahan cuaca ekstrem, yakni:
1. Menjaga kebersihan
Sumber penyakit seperti virus penyebab flu dan diare, juga debu, asap serta bulu binatang sebagai penyebab alergi, dapat muncul dari kotoran yang menempel di tubuh anak maupun lingkungan sekitar. Membiasakan anak untuk menjaga kebersihan diri seperti mandi secara rutin, menggunting kuku, dan mencuci tangan menjadi langkah efektif. Menjaga kebersihan rumah dari debu dan kelembaban juga perlu dilakukan ibu.
2. Mengajak anak rutin berolahraga
Aktivitas fisik yang tinggi pada anak memberikan efek positif pada sistem kekebalan tubuh. Menemani anak untuk aktif bergerak juga memberikan manfaat lebih pada kesehatan orang tua.
3. Memastikan anak tidur dengan cukup
Jam tidur anak dapat mempengaruhi metabolisme. Oleh sebab itu, anak usia 3 hingga 6 tahun perlu mencukupi jam tidur sebanyak 11-13 jam dan anak usia 6 hingga 12 tahun sebanyak 10 jam.
4. Hindari anak dari orang lain yang sedang sakit
Virus dan bakteri mudah menular dari orang terdekat sekali pun, salah satunya melalui air liur. Tetesan lendir yang dikeluarkan melalui bersin atau batuk, dapat dengan mudah menginfeksi orang lain dalam jarak dekat, terutama jika berbagi makanan dan minuman.
5. Penuhi kebutuhan mikronutrien
Kebutuhan mikronutrien yang cukup dapat membantu pembentukan sistem imunitas anak dan menjaga anak tetap dalam kondisi sehat. Seng, vitamin C, vitamin A, dan vitamin B kompleks merupakan nutrien yang memainkan peranan penting pada daya tahan tubuh anak.
Menurut Carlinda memenuhi kebutuhan nutrisi pada anak merupakan langkah dasar dan utama dalam membentuk benteng perlindungan tubuh yang baik. Selain melalui konsumsi buah, sayur, daging dan kacang-kacangan, terdapat bahan-bahan alami dengan kandungan vitamin dan mineral yang dipercaya dapat menjaga kesehatan dan memelihara daya tahan tubuh anak. Di antaranya: madu, temulawak, kurma dan juga meniran. "Di samping menjaga imunitas anak saat cuaca tidak menentu, nutrisi yang terdapat dalam asupan dapat berperan untuk memulihkan lebih cepat dan mencegah penyakit kembali menyerang tubuh,” kata Carlinda.
Seluruh bahan alam tersebut terdapat dalam multivitamin penunjang daya tahan tubuh Madurasa Fitkidz. Senior Brand Manager Combiphar Damayanti mengatakan timnya percaya, anak yang fit tak hanya membahagiakan ibu, namun juga baik bagi tumbuh kembang si kecil. "Mereka bisa dengan bebas mengeksplore diri dan lingkungannya dengan tetap sehat, tanpa takut sakit,” kata Damayanti.