Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Cara Agar Anak Bisa Tetap Fit di Cuaca Ekstrem

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi anak minum susu (Pixabay.com)
Ilustrasi anak minum susu (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Memasuki periode pergantian musim, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat di sejumlah wilayah Indonesia untuk mewaspadai cuaca ekstrem yang masih akan berlangsung hingga akhir Maret 2021. Cuaca tak menentu ini bisa menyebabkan anak-anak lebih rentan terhadap penyakit, seperti alergi, diare dan flu. Senior Vice President Marketing & International Operations Combiphar Weitarsa Hendarto mengatakan dampak dari perubahan cuaca, termasuk cuaca ekstrem, memiliki konsekuensi bagi kesehatan.

Anak-anak, lebih rentan terhadap risiko yang terkait dengan cuaca karena mereka umumnya menghabiskan lebih banyak waktu di luar untuk bermain, ditambah mereka memiliki metabolisme yang berbeda dari orang dewasa. "Pada prinsipnya kesehatan anak dapat terus terjaga bila berada di lingkungan yang sehat juga. Oleh karenanya, untuk mempersiapkan dan menjaga ketahanan tubuh anak, hal terpenting yang dapat ibu lakukan adalah menerapkan kebiasaan-kebiasaan sehat di rumah, didukung dengan pemenuhan asupan nutrisi, termasuk memanfaatkan madu dan bahan-bahan alami lainnya,” kata Weitarsa pada konferensi pers virtual 23 Maret 2021.

Baca: 8 Tips Menstimulasi Anak agar Cepat Berjalan

Medical Expert Combiphar Carlinda Nekawaty mengatakan berbeda dengan orang dewasa, sistem kekebalan tubuh anak belum sempurna dan belum mengenal jutaan variabel penyebab penyakit seperti bakteri, kuman dan virus. Hal ini yang menyebabkan anak-anak memiliki kecenderungan terjangkit flu hingga 3 kali lebih sering dari orang dewasa. Meskipun demikian, tubuh anak akan secara alami beradaptasi seiring tumbuh kembang. "Namun, dibutuhkan pula langkah-langkah khusus yang mampu meningkatkan daya tahan tubuh, sekaligus menjaganya dari penyakit,” katanya.

Berikut ada 5 langkah penting yang para ibu dan orang tua lakukan untuk menjaga agar anak terhindar dari serangan penyakit, utamanya selama perubahan cuaca ekstrem, yakni:

1. Menjaga kebersihan
Sumber penyakit seperti virus penyebab flu dan diare, juga debu, asap serta bulu binatang sebagai penyebab alergi, dapat muncul dari kotoran yang menempel di tubuh anak maupun lingkungan sekitar. Membiasakan anak untuk menjaga kebersihan diri seperti mandi secara rutin, menggunting kuku, dan mencuci tangan menjadi langkah efektif. Menjaga kebersihan rumah dari debu dan kelembaban juga perlu dilakukan ibu.

2. Mengajak anak rutin berolahraga
Aktivitas fisik yang tinggi pada anak memberikan efek positif pada sistem kekebalan tubuh. Menemani anak untuk aktif bergerak juga memberikan manfaat lebih pada kesehatan orang tua.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Memastikan anak tidur dengan cukup
Jam tidur anak dapat mempengaruhi metabolisme. Oleh sebab itu, anak usia 3 hingga 6 tahun perlu mencukupi jam tidur sebanyak 11-13 jam dan anak usia 6 hingga 12 tahun sebanyak 10 jam.

4. Hindari anak dari orang lain yang sedang sakit
Virus dan bakteri mudah menular dari orang terdekat sekali pun, salah satunya melalui air liur. Tetesan lendir yang dikeluarkan melalui bersin atau batuk, dapat dengan mudah menginfeksi orang lain dalam jarak dekat, terutama jika berbagi makanan dan minuman.

5. Penuhi kebutuhan mikronutrien
Kebutuhan mikronutrien yang cukup dapat membantu pembentukan sistem imunitas anak dan menjaga anak tetap dalam kondisi sehat. Seng, vitamin C, vitamin A, dan vitamin B kompleks merupakan nutrien yang memainkan peranan penting pada daya tahan tubuh anak.

Menurut Carlinda memenuhi kebutuhan nutrisi pada anak merupakan langkah dasar dan utama dalam membentuk benteng perlindungan tubuh yang baik. Selain melalui konsumsi buah, sayur, daging dan kacang-kacangan, terdapat bahan-bahan alami dengan kandungan vitamin dan mineral yang dipercaya dapat menjaga kesehatan dan memelihara daya tahan tubuh anak. Di antaranya: madu, temulawak, kurma dan juga meniran. "Di samping menjaga imunitas anak saat cuaca tidak menentu, nutrisi yang terdapat dalam asupan dapat berperan untuk memulihkan lebih cepat dan mencegah penyakit kembali menyerang tubuh,” kata Carlinda.

Seluruh bahan alam tersebut terdapat dalam multivitamin penunjang daya tahan tubuh Madurasa Fitkidz. Senior Brand Manager Combiphar Damayanti mengatakan timnya percaya, anak yang fit tak hanya membahagiakan ibu, namun juga baik bagi tumbuh kembang si kecil. "Mereka bisa dengan bebas mengeksplore diri dan lingkungannya dengan tetap sehat, tanpa takut sakit,” kata Damayanti.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemenhub Ungkap Persiapan dan Jumlah Armada Transportasi Mudik Tahun Ini

14 jam lalu

Jalan Pantura Kudus-Demak, Jawa Tengah yang rusak akibat banjir mulai diperbaiki untuk persiapan arus mudik lebaran 2024 pada Kamis 28 Maret 2024. Perbaikan dan pengaspalan dilaksanakan dari jembatan batas antar kabupaten sampai depan Pasar Karanganyar, tepatnya di kilometer 44+500 B - 45+900 B arah Kudus-Demak. Tempo/Budi Purwanto
Kemenhub Ungkap Persiapan dan Jumlah Armada Transportasi Mudik Tahun Ini

Kemenhub sebut pekerjaan proyek di sekitar ruas jalan yang dimanfaatkan sebagai jalur mudik akan dihentikan mulai 31 Maret hingga 21 April 2024.


Isu Munculnya Selat Muria Mengemuka, BRIN: Perlu Riset Cuaca Ekstrem dan Penurunan Tanah

1 hari lalu

Peta satelit wilayah sebaran banjir di pantai utara Jawa Tengah pada Maret 2024 dari Google Earth Engine yang dihubungkan dengan muncul kembalinya Selat Muria. Istimewa
Isu Munculnya Selat Muria Mengemuka, BRIN: Perlu Riset Cuaca Ekstrem dan Penurunan Tanah

Selat Muria merupakan selat yang pernah ada, yang memisahkan Pulau Jawa dan Pulau Muria.


Basarnas Temukan 4 Korban Tewas Imbas Banjir dan Longsor di Bandung Barat

2 hari lalu

 Anggota SAR dan relawan mengevakuasi warga yang mengungsi menggunakan perahu karet melewati Jalan Raya Dayeuhkolot saat banjir di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 12 Januari 2024. Hujan lebat di wilayah Bandung Raya membuat semua sungai meluap dan merendam ribuan rumah disejumlah kecamatan di Kabupaten Bandung, juga menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor di beberapa wilayah. TEMPO/Prima mulia
Basarnas Temukan 4 Korban Tewas Imbas Banjir dan Longsor di Bandung Barat

Tim gabungan Basarnas masih mencari enam orang korban yang hilang imbas banjir dan longsor. Proses pencariannya akan dilanjutkan pada pagi ini.


BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Berawan Pagi Ini, Hujan Merata Sejak Siang Hingga Malam

2 hari lalu

Tangkapan layar pergerakan dua bibit Siklon Tropis 98S dan 90W yang dirilis BMKG, Jumat 7 April 2023. (ANTARA/HO-BMKG)
BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Berawan Pagi Ini, Hujan Merata Sejak Siang Hingga Malam

Jakarta diperkirakan berawan sejak dinihari hingga Rabu pagi ini. Hujan baru berpeluang turun sejak sore ke malam.


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

3 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.


Antisipasi Cuaca Ekstrem, PLN Imbau Masyarakat Lakukan Ini

3 hari lalu

Antisipasi Cuaca Ekstrem, PLN Imbau Masyarakat Lakukan Ini

Ada sejumlah tips yang harus dijalankan masyarakat ketika melihat potensi gangguan pada kelistrikan.


BMKG: Sembilan Daerah Berstatus Siaga dan Waspada Cuaca Ekstrem

3 hari lalu

Ilustrasi hujan disertai angin kencang. Shutterstock
BMKG: Sembilan Daerah Berstatus Siaga dan Waspada Cuaca Ekstrem

Provinsi Jawa Barat ditetapkan berstatus siaga dampak cuaca ekstrem yang dapat berujung bencana.


Masalah Kulit saat Berpuasa di Cuaca Ekstrem, Jerawat sampai Bibir Kering

4 hari lalu

Ilustrasi bibir kering dan pecah-pecah. Shutterstock.com
Masalah Kulit saat Berpuasa di Cuaca Ekstrem, Jerawat sampai Bibir Kering

Dokter kulit jerawat hingga bibir kering adalah masalah kulit yang sering terjadi saat berpuasa di tengah cuaca ekstrem.


Perubahan Cuaca Ekstrem Berkaitan dengan Meningkatkan Kasus DBD

5 hari lalu

Ilustrasi vaksin DBD (demam berdarah). Shutterstock
Perubahan Cuaca Ekstrem Berkaitan dengan Meningkatkan Kasus DBD

Praktisi Kesehatan mengatakan perubahan cuaca ekstrem mempengaruhi semakin meningkatnya kasus demam berdarah dengue alias DBD.


Pastikan stok aman, Pertamina Tambah Stok LPG

6 hari lalu

Pastikan stok aman, Pertamina Tambah Stok LPG

Penyaluran harian mencapai 1.614.150 tabung atau 8,1 persen diatas rata-rata normal penyaluran harian di Jateng dan DIY