Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jangan Salah Paham, Oximeter Bukan Alat Deteksi Positif Covid-19

Reporter

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menganjurkan penggunaan alat pengukur kadar oksigen dalam darah atau oximeter sebagai alat pendeteksi dini infeksi Covid-19. Alasannya, infeksi virus corona dapat menyebabkan kadar oksigen dalam darah menurun karena virus ini menyerang sistem pernapasan. Namun, kegunaan oximeter hanya sebatas pendeteksi dini, bukan alat untuk mengetahui apakah seseorang positif Covid-19.

Anjuran tersebut tertera dalam pedoman tata laksana Covid-19 yang diperbarui oleh WHO. Rekomendasi EHO ini ditujukan kepada pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri atau isoman. Dengan alat tersebut, pasien Covid-19 dapat memeriksa kadar oksigen dalam darah secara mandiri.

Menurunnya kadar oksigen dalam darah pada sejumlah pasien Covid-19, disebabkan virus corona yang masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan akan menimbulkan peradangan paru-paru. Akibatnya, kadar oksigen dalam darah jadi terganggu atau malah berkurang dan pasien berisiko mengalami happy hypoxia yang dapat mengancam nyawa jika tidak lekas ditangani secara medis. Parahnya, pasien akan terlihat baik-baik saja meski kadar oksigen dalam darahnya sangat rendah. Ketersediaan oximeter bagi pasien Covid-19 untuk memeriksa kadar oksigen dalam darah amat diperlukan.

Kendati oximeter dapat digunakan untuk memantau kadar oksigen dalam darah pasien Covid-19, bukan berarti alat ini dapat digunakan untuk mendeteksi secara nyata infeksi virus. Dilansir dari Londonwide LMC, komite perwakilan National Health Service atau NHS General Practice di London, Inggris menyebutkan, hasil yang ditunjukkan oximeter dapat dijadikan pertimbangan klinis, namun tidak dapat menentukan hasil secara mutlak.

Melansir dari Antara, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Vito Anggariano Damay menuturkan, oximeter dibutuhkan bagi pasien Covid-19 dengan gejala ringan yang tengah menjalani isoman. Menurutnya, seseorang yang mengalami kondisi kadar oksigen dalam darah rendah atau happy hypoxia akibat infeksi Covid-19, meski bukan berarti tanpa gejala, biasanya gejalanya tidak disadari. Untuk itu, perlu disediakan oximeter di tempat isolasi bagi pasien Covid-19 yang menjalani isoman.

“Mungkin perlu disediakan di rumah untuk mereka yang terinfeksi Covid-19 dengan gejala ringan,” kata Vito.

Meski begitu, menurut Vito, tidak semua pasien Covid-19 mengalami penurunan kadar oksigen dalam darah. Bahkan tingkat keparahan infeksi Covid-19 pun tak lantas jadi acuan bahwa pasien mengalami penurunan kadar oksigen. Vito mengatakan, di beberapa kasus, pasien dengan gejala parah tetap memiliki kadar oksigen dalam darah normal, yakni di kisaran 95 sampai 100 persen.

Vito menjelaskan seseorang yang memiliki kadar oksigen dalam darah normal pun tak lantas menunjukkan bawah orang tersebut bebas dari infeksi Covid-19. “Memiliki tingkat oksigen yang normal tak berarti Anda bebas dari infeksi,” katanya. Dengan demikian, alat pengukur kadar oksigen dalam darah oximeter ini belum dapat dianggap sebagai alat screening.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, tingkat saturasi oksigen dalam darah yang rendah, tak melulu disebabkan oleh infeksi Covid-19 pada saluran pernapasan yang menyebabkan peradangan paru-paru. Di beberapa kasus. Tingkat saturasi oksigen yang rendah yang dideteksi oximeter bisa jadi merupakan indikasi adanya masalah kesehatan, seperti penyumbatan saluran udara, kesulitan bernapas, infeksi paru-paru oleh virus, sirkulasi darah yang buruk, gangguan obat dari anestesi, pelemas otot, maupun anafilaksis.

HENDRIK KHOIRUL MUHID 

Baca: Cara Pakai dan Baca Hasil Oximeter. Bisa Dijepit di Jari Kaki atau Daun Telinga

#Jagajarak

#Pakaimasker

#Cucitangan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

23 jam lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.


Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas
Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?


Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia


Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Pada acara vaksinasi booster ini tersedia dosis vaksin Astra Zeneca, Sinovac, dan Pfizer di Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat 17 Juni 2022. Adanya virus omicron subvarian baru yaitu BA.4 dan BA.5 yang berpotensi membuat lonjakan kasus Covid-19. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.


Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Mesin robot ekstraksi vaksin Covid-19 bernama AutoVacc, yang dirancang oleh Pusat Penelitian Teknik Biomedis Universitas Chulalongkorn untuk mengekstrak dosis ekstra dari botol vaksin AstraZeneca, terlihat di Bangkok, Thailand 23 Agustus 2021. Gambar diambil 23 Agustus 2021. REUTERS/Juarawee Kittisilpa
Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.


Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?


5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

6 hari lalu

Seekor Axolotls memanjat dinding akuarium di lokasi eksperimen milik Biology Institute of the National Autonomous University of Mexico (UNAM) di Mexico City (13/2). Binatang saat ini masuk dalam kategoro terancam punah dalam Convention on International Trade in Endangered Species (CITES).  REUTERS/Tomas Bravo
5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

Akuarium air asin memerlukan salinitas, derajat keasaman, hingga perawatan tertentu agar zat kimia seperti amonia, nitrit, dan nitrat tidak masuk ke dalam airnya.


Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

9 hari lalu

Juru bicara KPK, Ali Fikri, menghadirkan anggota DPRD Labuhan Batu, Yusrial Suprianto Pasaribu dan pihak swasta Wahyu Ramdhani Siregar, resmi memakai rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 26 Januari 2024. KPK resmi meningkatkan status perkara ke tahap penyidikan dengan menetapkan dan melakukan penahnan secara paksa selama 20 hari pertama terhadap dua orang tersangka baru Yusrial Suprianto Pasaribu dan Wahyu Ramdhani Siregar terkait Operasi Tangkap Tangan KPK terhadap empat tersangka Bupati Labuhan Batu, Erik A. Ritonga, anggota DPRD Labuhan Batu, Rudi Syahputra Ritonga, dua orang pihak swasta Efendy Sahputra dan Fazar Syahputra, dalam dugaan tindak pidana korupsi berupa pemberian hadiah atau janji terkait proyek pengadaan barang dan jasa dari APBD Tahun 2013 dan Tahun 2014 sebesar Rp.1,4 triliun di lingkungan Pemerintah Kabupatan Labuhan Batu. TEMPO/Imam Sukamto
Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

10 hari lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

10 hari lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.