Selain karena masalah lingkungan dan kesehatan, Dwiana mengungkapkan, pengajaran pembuatan sabun cair berbahan dasar minyak jelantah ini juga dilatarbelakangi oleh pertimbangan situasi pandemi Covid-19 saat ini.
Menurutnya, dengan adanya pandemi tersebut, masyarakat diwajibkan untuk selalu mematuhi protokol kesehatan 5M, salah satunya mencuci tangan menggunakan sabun. Proses pengolahan minyak jelantah menjadi sabun ini juga terbilang sederhana, sehingga dapat dilakukan oleh ibu rumah tangga.
Dwiana menjelaskan, sebelum diolah, minyak jelantah harus disaring terlebih dahulu, kemudian ditambah dengan larutan pembuat sabun Kalium Hidroksida atau KOH. Campuran tersebut lalu diaduk hingga menjadi pasta dan diencerkan dengan tambahan aloe vera, pewarna, serta minyak aromatik.
Agar aman di kulit, sabun dalam bentuk cairan tersebut kemudian dilakukan uji penyesuaian pH. Dwiana mengatakan ibu-ibu PKK tampak antusias melakukan pengolahan tersebut, terutama ketika mereka bisa memilih sendiri warna dan aroma yang diinginkan.
“Mereka sangat antusias ketika mencoba langsung sabun hasil produksinya sendiri. Salah satu anggota PKK, sengaja menumpahkan minyak di tangan untuk menguji sabun buatannya sendiri. Hasilnya, sabun tersebut bekerja dengan baik layaknya sabun bermerek dan mampu membersihkan tangan,” kata Dwiana.
Pembuatan sabun cair dari minyak jelantah sebenarnya bukan hal baru, pada November 2018 lalu, seorang ibu rumah tangga Sisca Fauzia berinisiatif mendaur ulang minyak jelantah menjadi sabun cuci.
Sisca senang membuat sabun dari bahan alami ini, telah membuat sabun berbahan minyak jelantah sejak beberapa bulan sebelumnya. Alasan Sisca memanfaatkan minyak jelantah sebagai bahan dasar sabun lantaran ia sering melihat banyak minyak bekas menggoreng tersebut dibuang percuma.
Tak jauh berbeda dengan cara Dwiana dan kawan-kawan, menurut Sisca cukup mudah untuk membuat sabun cuci minyak jelantah ini. Bahkan bahan-bahannya juga gampang ditemukan di pasaran.
Selain minyak jelantah, dibutuhkan minyak kelapa, cuka apel, NaOH, fragrance oil, arang, dan air. Setelah minyak jelantah disaring dan direndam menggunakan arang agar menyerap kotoran dan berubah menjadi jernih, semua bahan ini dicampur satu per satu dan diaduk.
Setelah itu, adonan sabun dimasukkan ke dalam cetakan dan didiamkan selama 12 jam agar menjadi padat dan dapat dipotong-potong. Sabun cuci minyak jelantah pun bisa digunakan.
“(Sabun cuci minyak jelantah) ini efektif membersihkan kotoran berlemak, minyak, darah, lebih cepat hilangnya kalau pakai sabun ini, awalnya saya gunakan untuk mencuci lap dan keset yang kotorannya membandel,” tutur Sisca.
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca juga: Olah Minyak Jelantah Jadi Biodiesel, Pemuda Ini Raup Omzet Rp 200 Juta Sebulan