Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

image-gnews
Ilustrasi paracetamol. Shutterstock
Ilustrasi paracetamol. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, JakartaParacetamol adalah obat yang digunakan untuk menghilangkan atau meredakan nyeri intensitas ringan hingga sedang. Parasetamol dapat ditemukan di konter di apotek dan toko lainnya.

Paracetamol dikonsumsi hanya untuk meringankan rasa sakit bukan mengobati penyebab penyakit. Biasanya, paracetamol dikonsumsi untuk sakit punggung, sakit kepala, ketegangan otot, nyeri menstruasi, sakit gigi, dan sakit pilek atau flu. 

Mengacu healthdirect.gov.au, berbahaya untuk mengonsumsi lebih dari dosis paracetamol yang direkomendasikan. Dosis paracetamol yang disarankan untuk orang dewasa dan anak-anak berusia 12 tahun ke atas adalah tidak lebih dari 1 gram setiap 4-6 jam sehingga total mengonsumsi 4 gram dalam satu hari.

Sementara itu, anak-anak berusia 1 bulan sampai 12 tahun memiliki dosis sebesar 15 miligram per kilogram setiap 4-6 jam sesuai kebutuhan. Selain itu, paracetamol bagi anak berusia 1 bulan sampai 12 tahun tidak diberikan lebih dari 4 dosis dalam 24 jam.

Dilansir adf.org, secara umum, paracetamol memberikan efek samping berupa rasa kantuk, lelah, ruam, dan gatal-gatal. Biasanya, anak-anak akan mengalami gula darah rendah, tremor, dan merasa lapar, pingsan dan bingung usai mengonsumsi parasetamol.

Paracetamol tidak dapat diminum sembarangan. Selain dosis, paracetamol juga dikonsumsi dengan memperhatikan obat lain yang diminum pada waktu sama. Sebab, parasetamol tidak dapat dikonsumsi dengan obat lain yang mengandung paracetamol, yaitu:

  • Kombinasi paracetamol atau ibuprofen
  • Beberapa obat batuk dan pilek
  • Obat-obatan yang diresepkan dokter.

Jika sudah mengonsumsi paracetamol dengan obat lain dalam waktu bersamaan, segera periksa ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut. Sebab, jika tidak segera ditangani, konsumsi obat sembarangan ini dapat meningkatkan risiko overdosis paracetamol. Bahkan, paracetamol yang dikonsumsi sembarangan juga dapat menybabkan gangguan hati dan menyebabkan kematian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berdasarkan ox.ac.uk, penggunaan paracetamol juga berhubungan dengan peningkatan angka serangan jantung, pendarahan perut, dan gagal ginjal. Parasetamol diketahui menyebabkan gagal hati dalam overdosis.

Bahkan, paracetamol juga menyebabkan gagal hati pada seseorang yang mengonsumsinya dalam dosis standar untuk menghilangkan rasa sakit. Meskipun risiko mengonsumsi paracetamol dengan dosis standar hanya dialami sekitar satu dari satu juta orang, tetapi tetap perlu waspada dan tidak digunakan berlebihan. 

Tak hanya itu, paracetamol juga mengindikasi kecenderungan terhadap narkoba atau obat-obatan terlarang. Sebab, seseorang yang mengonsumsi paracetamol berlebihan dapat mengalami overdosis. Kondisi ini dapat membuat seseorang seperti mengonsumsi narkoba. Namun, penelitian lebih lanjut terkait kondisi ini perlu dilakukan.

Bahaya tersebut dapat dihindari, jika seseorang memperhatikan dosis dan penggunaan obat lain. Selain itu, terdapat pula beberapa hal yang dapat diperhatikan agar parasetamol dapat bekerja baik dan menghindari bahaya kesehatan. Adapun, beberapa kondisi yang tidak dapat dilakukan ketika mengonsumsi paracetamol adalah memiliki alergi terhadap parasetamol dan memiliki riwayat kesehatan, seperti penyakit hati, ginjal, minum alkohol berlebihan, dan berat badan terlalu kurus. 

Pilihan Editor: Jangan Beri Anak Parasetamol Setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ambil dan Jual Barang Bukti Sabu 1 Kilogram, Kasat Narkoba Polres Barelang Dipecat

2 hari lalu

Ketua Harian Kompolnas Benny Jozua Mamoto saat diwawancarai awak media setelah mendatangi Mapolda Kepri di Batam, Kamis, 5 September 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Ambil dan Jual Barang Bukti Sabu 1 Kilogram, Kasat Narkoba Polres Barelang Dipecat

Kasat Narkoba Polres Barelang, Batam, dan dua anggotanya dipecat karena menilap barang bukti sabu sebanyak 1 kilogram lalu menjualnya


Propam Polda Kepri Masih Periksa Kasat Narkoba Polresta Barelang Soal Hilangnya Barang Bukti Sabu 1 Kg

3 hari lalu

Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Zahwani Pandra Arsyad. Foto Yogi Eka Sahputra
Propam Polda Kepri Masih Periksa Kasat Narkoba Polresta Barelang Soal Hilangnya Barang Bukti Sabu 1 Kg

Propam Polda Kepri masih memeriksa Kasat Narkoba dan 9 anak buahnya soal hilangnya barang bukti sabu 1 kg.


Polri Minta Filipina Barter Alice Guo dengan Bandar Narkoba Gregor Haas

3 hari lalu

Foto yang beredar di media sosial, diduga Walikota Alice Guo dari Bamban ditangkap di sebuah apartemen di Kota Tangerang, sumber dari Biro Imigrasi. Dok. Twitter
Polri Minta Filipina Barter Alice Guo dengan Bandar Narkoba Gregor Haas

Polisi menangkap Mantan Wali Kota Bamban, Alice Guo di Tangerang. Mau dibarter dengan bandar narkoba Gregor Haas.


Kecelakaan Beruntun di Plumpang Jakarta Utara, Sopir Truk Tangki Diduga Alami Serangan Jantung

3 hari lalu

Sejumlah masyarakat mengerumuni lokasi kecelakaan beruntun di depan SPBU Walang, Plumpang Semper, Koja, Jakarta Utara, Rabu, 4 September 2024. TEMPO/Ade Ridwan Yandwiputra
Kecelakaan Beruntun di Plumpang Jakarta Utara, Sopir Truk Tangki Diduga Alami Serangan Jantung

Sebuah truk tangki yang melaju dari arah Simpang Semper menuju jalan Yos Sudarso tiba-tiba menabrak sejumlah kendaraan.


Waktu yang Tepat Pemasangan Akses Cuci Darah Menurut Pakar

3 hari lalu

Ilustrasi cuci darah (REUTERS/Hannah McKay)
Waktu yang Tepat Pemasangan Akses Cuci Darah Menurut Pakar

Berikut waktu yang tepat bagi pasien gagal ginjal untuk memasang akses hemodialisis atau cuci darah menurut pakar.


Yoo Ah In Langsung Ditahan Usai Divonis 1 Tahun Penjara karena Kasus Narkoba

4 hari lalu

Yoo Ah In ketika menjalani pemeriksaan di kantor polisi di Seoul, Korea. Foto: Allkpop.
Yoo Ah In Langsung Ditahan Usai Divonis 1 Tahun Penjara karena Kasus Narkoba

Yoo Ah In divonis satu tahun penjara dan langsung ditahan karena ada kekhawatiran berusaha melarikan diri atas kasus penyalahgunaan narkoba.


5 Gejala Sindrom Metabolik yang Jarang Diperhatikan

5 hari lalu

Ilustrasi tes gula darah penderita diabetes (pixabay.com)
5 Gejala Sindrom Metabolik yang Jarang Diperhatikan

Sindrom metabolik bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2 namun gejalanya sering tidak diperhatikan.


Tips Redakan Sakit Kepala karena Cuaca Panas

6 hari lalu

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
Tips Redakan Sakit Kepala karena Cuaca Panas

Ada beberapa penyebab sakit kepala saat cuaca panas, termasuk dehidrasi. Berikut saran pakar untuk mengatasinya.


Benarkah Merendam Kaki Bisa Redakan Migrain? Pakar Beri Jawaban

6 hari lalu

Ilustrasi wanita migrain atau sakit kepala. Freepik.com
Benarkah Merendam Kaki Bisa Redakan Migrain? Pakar Beri Jawaban

Hanya merendam kaki saja tidak cukup untuk mengurangi frekuensi dan intensitas sakit kepala pada penderita migrain. Berikut penjelasannya.


Tahanan Tewas di Rutan Depok, Diduga Pelaku Aniaya Korban Menggunakan Kabel Listrik

6 hari lalu

Didampingi Karutan Depok Lamarta Surbakti (kiri) dan Kasat Reskrim Polres Metro Depok Kompol Suardi Jumaing, Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdan menjelaskan tahanan titipan Kejari tewas dikeroyok di Rutan Depok saat prescon di Mapolres Metro Depok. Sabtu, 31 Agustus 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Tahanan Tewas di Rutan Depok, Diduga Pelaku Aniaya Korban Menggunakan Kabel Listrik

Rizky Akbari adalah tahanan titipan Kejaksaan Negeri Depok diduga menjadi korban pengeroyokan sesama tahanan.