Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hindari Terjerat Utang KTA untuk Modal Usaha dengan Tips Berikut

Reporter

image-gnews
Ilustrasi uang rupiah. Shutterstock
Ilustrasi uang rupiah. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Merintis bisnis dengan Kredit Tanpa Agunan (KTA) bisa dijadikan pilihan. Cara ini juga dipilih oleh beberapa orang untuk menghindari hilangnya aset. Jika tertarik untuk mengajukan pinjaman tanpa modal, tentunya Anda perlu memperhatikan bisnis yang dibangun untuk memastikan apakah bisa berjalan dengan baik sehingga Anda tidak akan terlilit utang.

Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai modal usaha agar Anda tak sampai terjerat utang KTA.

Riset bisnis
Apakah usaha cukup tren di masyarakat? Ataukah bisnis memiliki pelanggan atau target pasar? Pastikan Anda memiliki pelanggan untuk menjamin usaha memang berjalan.

Lihat laporan keuangan
Anda dapat melihat laporan keuangan dalam jangka waktu tertentu. Namun, pastikan juga melihat laporan keuangan bisnis yang paling terakhir. Ini perlu dilakukan untuk melihat kondisi keuangan terkini. Dengan ini, maka Anda akan mengetahui berapa besar dana yang diperlukan dan dapat diajukan ke pihak pemberi pinjaman.

Mantapkan model usaha
Dalam model bisnis, istilah SWOT sering menjadi referensi untuk melihat usaha secara keseluruhan. Anda perlu memastikannya sebelum mengajukan pinjaman. Dengan ini, Anda akan semakin tahu target pasar, kekuatan bisnis, dan lain-lain.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lalu, bagaimana cara agar tidak terlilit uang?

Pahami risiko
Dengan memahami risiko, Anda akan mengetahui apa yang perlu dipersiapkan dan dilewati. Anda juga cenderung akan lebih siap dan lebih memiliki rencana untuk mengurangi kecemasan dan tetap berjalan maju.

Menjaga performa bisnis
Anda perlu menjaga performa bisnis agar dapat membayar pinjaman. Hal ini perlu agar tidak terlilit utang. Untuk itu, pastikan tetap fokus dan konsisten.

Tetap siapkan dana cadangan
Dengan mengajukan pinjaman, bukan berarti Anda tidak memiliki dana sama sekali. Pastikan setidaknya memiliki dana cadangan untuk membayar dalam beberapa bulan untuk mengantisipasi.

Baca juga: Macam Pekerjaan Lepas yang Bisa Dilakukan dari Jauh

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perjanjian Pranikah, Perhatikan Ketentuannya

14 jam lalu

Ilustrasi pernikahan. Shutterstock
Perjanjian Pranikah, Perhatikan Ketentuannya

Perjanjian pranikah atau perjanjian pisah harta dilakukan kedua pasangan memiliki pendapatan atau bisnis sendiri masing-masing.


Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

22 jam lalu

PT Chandra Asri Petrochemical, Cilegon, Banten. TEMPO/Yosep Arkian
Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.


Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

1 hari lalu

PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR) menjalin kerja sama dengan PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (GAS) (ANTARA/HO)
Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

Pendapatan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) turun karena penjualan manufaktur suku cadang lesu.


Kopdit CU Lete Konda NTT Semakin Eksis dengan Manfaatkan Layanan LPDB-KUMKM

2 hari lalu

Kopdit CU Lete Konda NTT Semakin Eksis dengan Manfaatkan Layanan LPDB-KUMKM

Selain suntikan pinjaman terdapat upaya pembinaan, pendidikan, dan peningkatan usaha koperasi dari LPDB-KUMKM


Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

9 hari lalu

Philanthropy Asia Summit 2024 di Singapura pada 15 April 2024
Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.


Pengacara Ungkap Rekening Sandra Dewi yang Sempat Diblokir Kejagung Sudah Dibuka Aksesnya

11 hari lalu

Sandra Dewi dan Harvey Moeis. Instagram.
Pengacara Ungkap Rekening Sandra Dewi yang Sempat Diblokir Kejagung Sudah Dibuka Aksesnya

Kuasa hukum Sandra Dewi dan Harvey Moeis menyebutkan rekening yang diblokir oleh Kejagung biasa digunakan oleh kliennya untuk pinjaman bank.


PNM Mekaar Kembangkan Usaha Jamu Nasabah

14 hari lalu

PNM Mekaar Kembangkan Usaha Jamu Nasabah

Di PNM Mekaar, nasabah tidak harus mensyaratkan agunan dan tidak harus memiliki usaha yang sudah mapan. Bahkan orang yang baru akan memulai usaha bisa mendapatkan pinjaman.


10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

14 hari lalu

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist. Foto: Canva
10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.


Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal Sepanjang Februari-Maret 2024

14 hari lalu

Ilustrasi pinjaman online. Freepik
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal Sepanjang Februari-Maret 2024

Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas Pasti) memblokir 537 pinjaman online atau pinjol ilegal dan 48 konten penawaran pinjaman pribadi (pinpri) sepanjang Februari hingga Maret 2024.


Jhon LBF Datangi Kediaman Bahlil saat Lebaran, Bahas Pengusaha Muda

22 hari lalu

Henry Kurnia Adhi alias John LBF. Instagram
Jhon LBF Datangi Kediaman Bahlil saat Lebaran, Bahas Pengusaha Muda

Jhon LBF mendatangi rumah dinas Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.