Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Yang Perlu Diperhatikan Jika Ingin Tes Swab Antigen Mandiri

Reporter

image-gnews
Calon penumpang melakukan tes usap antigen di layanan tes swab antigen di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Selasa, 15 Maret 2022. Tempat layanan PCR dan antigen terpantau sepi seteleh pemerintah memperbaharui kebijakan syarat untuk melakukan perjalanan lewat moda transportasi publik yaitu penumpang transportasi darat, laut, dan udara khususnya untuk rute domestik yang tidak perlu lagi menunjukan surat tes antigen atau PCR. Pelayanan tes swab di Stasiun Pasar Senen tetap melayani untuk calon penumpang yang belum di vaksinasi lengkap. TEMPO/Muhammad Hidayat
Calon penumpang melakukan tes usap antigen di layanan tes swab antigen di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Selasa, 15 Maret 2022. Tempat layanan PCR dan antigen terpantau sepi seteleh pemerintah memperbaharui kebijakan syarat untuk melakukan perjalanan lewat moda transportasi publik yaitu penumpang transportasi darat, laut, dan udara khususnya untuk rute domestik yang tidak perlu lagi menunjukan surat tes antigen atau PCR. Pelayanan tes swab di Stasiun Pasar Senen tetap melayani untuk calon penumpang yang belum di vaksinasi lengkap. TEMPO/Muhammad Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Semakin banyak penjual online yang menawarkan alat tes swab antigen mandiri. Namun, spesialis patologi klinik July Kumalawati menyebutkan sejumlah hal yang harus diperhatikan dan disiapkan jika orang memutuskan untuk melakukan tes swab antigen secara mandiri atau tanpa bantuan petugas kesehatan.

“Ternyata melakukan tes swab mandiri tidak semudah yang diperkirakan. Banyak hal yang bisa mempengaruhi hasilnya. Hasilnya bisa negatif palsu, bisa positif palsu. Belum lagi ada efek samping tindakan dari pengambilan swab itu sendiri,” kata dokter dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo itu.

Langkah pertama, perhatikan jenis reagen yang akan digunakan. Saat ini pasar daring telah menjual berbagai reagen dengan produsen yang berbeda-beda. Masyarakat diimbau berhati-hati memilih reagen mengingat tidak semua bagus. July menganjurkan memilih reagen yang memiliki izin edar dari Kementerian Kesehatan melalui pengecekan di aplikasi Mobile Alkes.

“Biasanya kita pilih reagen yang sudah terdaftar di Kemenkes karena Kemenkes bertanggung jawab untuk memberikan izin pada reagen-reagen yang baik, tentunya tidak berbahaya untuk kita,” ujarnya.

Perhatikan cara yang benar
Selain pemilihan reagen, hal lain yang perlu diperhatikan yaitu cara pengambilan sampel dengan menggunakan alat yang menyerupai cotton bud panjang atau tangkai swab khusus untuk lubang hidung. Ia menyarankan masyarakat memilih alat swab yang lentur dan tidak terlalu kaku sehingga tidak melukai bagian dalam hidung. 

Teknik pengambilan sampel pun harus dilakukan dengan tepat dengan mendorong alat swab ke bagian nasofaring. Caranya dengan menyusuri dasar rongga hidung ke belakang arah telinga, bukan ke arah atas rongga hidung. Untuk memudahkan, pasien harus dalam posisi agak mendongakkan kepala dan pegang alat swab seperti layaknya memegang pena.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

July mengatakan alat swab tidak boleh mengenai rongga hidung arah atas karena dikhawatirkan melukai tulang tengkorak. Apalagi jika alat swab dimasukkan terlalu kasar, dikhawatirkan dapat menembus ke otak.

“Hidung kita ini penuh pembuluh darah dan saraf. Kalau kena pembuluh darah tentunya berdarah. Kalau kena saraf itu bisa mempengaruhi refleks otonom yang bisa mempengaruhi fungsi jantung, lambung. Jadi kita harus hati-hati, usahakan tidak lebih dari 30 derajat,” katanya.

Setelah melakukan pengambilan sampel dengan benar, maka hal terakhir yang perlu diperhatikan yaitu memastikan prosedur memasukkan sampel ke dalam tabung kecil dilakukan secara benar dan hati-hati hingga meneteskan cairan di rapid test cassette. July menekankan pentingnya pasien yang melakukan swab mandiri untuk membaca petunjuk pemakaian alat swab terlebih dulu sebab antara satu alat dengan alat lainnya bisa saja memiliki perbedaan ketentuan dalam waktu menunggu hasil tes dan hal-hal detail lain.

"Apabila hanya muncul garis pada huruf C dan tidak muncul garis pada huruf T di rapid test cassette, maka hasil tes menunjukkan negatif COVID-19. Jika garis muncul pada C dan T, maka hasil tes menunjukkan positif COVID-19. Namun, jika tidak muncul garis sama sekali, maka hasil tersebut dikatakan invalid," paparnya.

Baca juga: Tetap Disiplin Lakukan Ini Demi Menekan Kasus Covid-19

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

12 jam lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.


Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

15 jam lalu

Vaksin Covid-19 AstraZeneca. REUTERS/Dado Ruvic
Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat


Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

18 jam lalu

Botol berlabel
Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.


Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

4 hari lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.


Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

6 hari lalu

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas
Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?


Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

6 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia


Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

6 hari lalu

Pada acara vaksinasi booster ini tersedia dosis vaksin Astra Zeneca, Sinovac, dan Pfizer di Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat 17 Juni 2022. Adanya virus omicron subvarian baru yaitu BA.4 dan BA.5 yang berpotensi membuat lonjakan kasus Covid-19. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.


Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

6 hari lalu

Mesin robot ekstraksi vaksin Covid-19 bernama AutoVacc, yang dirancang oleh Pusat Penelitian Teknik Biomedis Universitas Chulalongkorn untuk mengekstrak dosis ekstra dari botol vaksin AstraZeneca, terlihat di Bangkok, Thailand 23 Agustus 2021. Gambar diambil 23 Agustus 2021. REUTERS/Juarawee Kittisilpa
Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.


Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

7 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?


Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

12 hari lalu

Juru bicara KPK, Ali Fikri, menghadirkan anggota DPRD Labuhan Batu, Yusrial Suprianto Pasaribu dan pihak swasta Wahyu Ramdhani Siregar, resmi memakai rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 26 Januari 2024. KPK resmi meningkatkan status perkara ke tahap penyidikan dengan menetapkan dan melakukan penahnan secara paksa selama 20 hari pertama terhadap dua orang tersangka baru Yusrial Suprianto Pasaribu dan Wahyu Ramdhani Siregar terkait Operasi Tangkap Tangan KPK terhadap empat tersangka Bupati Labuhan Batu, Erik A. Ritonga, anggota DPRD Labuhan Batu, Rudi Syahputra Ritonga, dua orang pihak swasta Efendy Sahputra dan Fazar Syahputra, dalam dugaan tindak pidana korupsi berupa pemberian hadiah atau janji terkait proyek pengadaan barang dan jasa dari APBD Tahun 2013 dan Tahun 2014 sebesar Rp.1,4 triliun di lingkungan Pemerintah Kabupatan Labuhan Batu. TEMPO/Imam Sukamto
Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.