Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Jenis Benang Layang-layang, Mana yang Aman untuk Anak-anak?

image-gnews
Seorang anak berusaha menerbangkan layangan, yang berbentuk anjing jenis Dalmatian. California, Amerika, 8 Maret 2015. REUTERS / Lucy Nicholson
Seorang anak berusaha menerbangkan layangan, yang berbentuk anjing jenis Dalmatian. California, Amerika, 8 Maret 2015. REUTERS / Lucy Nicholson
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Musim kemarau menjadi waktu yang sangat cocok untuk bermain layang-layang. Bahkan musim kemarau dikenal juga sebagai musim layang-layang. Euforianya pun cukup meriah. Di cuaca yang tepat, tak  hanya anak kecil, banyak orang dewasa yang gemar mengisi waktu dengan permainan ini. Untuk memainkannya dengan baik diperlukan benang layang-layang yang mumpuni. 

Sebab, salah satu bagian terbaik bermain layang-layang, adalah adu layangan. Dilansir dari allthingskites.com, berikut adalah lima ragam jenis benang terbaik yang biasa digunakan untuk layang-layang.

Benang gelasan

Benang ini merupakan salah satu benang paling populer di dunia layang-layang. Benang gelasan sangat cocok digunakan untuk mengadu layang-layang dengan layang-layang lain. Hal ini disebabkan benang gelasan memiliki ketajaman yang mumpuni. Itu sebabnya ketika diadu dengan layang-layang jenis benang lain, besar kemungkinan benang gelasan akan menang.

Meskipun begitu, benang gelasan memiliki beberapa kekurangan. Ketajaman benang ini apabila tidak dapat dikontrol sebagaimana mestinya justru akan berpotensi melukai tangan atau bagian tubuh lain. Selain itu, benang gelasan dapat menyebabkan kebakaran ketika bergesekan dengan kabel. Itu sebabnya para pemain layang-layang harus hati-hati dengan benang ini.

Benang kenur

Benang kenur cocok digunakan bagi anak-anak atau mereka yang sedang belajar menerbangkan layang-layang. Orang-orang yang hanya sekadar ingin bermain tanpa hasrat untuk memenangkan duel layang-layang pun dapat memakai benang jenis ini. Hal ini disebabkan benang ini relatif tidak tajam dan ringan untuk memastikan layang-layang bisa terbang.

Benang poliester
Benang ini kerap disebut dengan istilah dacron. Sebenarnya, dacron adalah nama salah satu merek untuk poliester. Merek tersebut sangat populer sehingga kebanyakan orang lebih mengenal benang ini dengan nama dacron. Benang poliester tak diragukan lagi meruapakan salah satu jenis benang andalan untuk menerbangkan layang-layang.

Salah satu kekuatan terbesar benang poliester adalah benang ini lebih kuat daripada jenis benang lain yang lebih murah seperti katun atau nilon. Kelebihan benang poliester adalah benang ini memiliki harga yang relatif lebih murah dibandingkan jenis benang lain. Benang ini merupakan salah satu jenis benang yang paling banyak digunakan untuk layang-layang.

Benang nilon

Ada tiga jenis benang nilon yang biasa digunakan untuk layang-layang, yaitu benang bengkok, dikepang, dan pancing. Nylon dengan sendirinya adalah pilihan umum untuk banyak layang-layang kecil. Hal itu disebabkan benang nilon relatif memiliki harga yang murah. Benang Nilon juga lebih mudah untu ditangani dan tidak membahayakan.

Benang katun

Benang katun sering dijual dengan layang-layang pemula atau dalam kit pembuatan layang-layang untuk anak-anak. Benang katun terkenal dengan harganya yang relatif murah, mudah didapat, dan cukup kuat. Benang katun bertekstur halus sehingga mudah dipegang oleh anak-anak. Namun, benang katun akan kusut dan simpul dengan mudah jika Anda tidak berhati-hati.

Pilihan Editor: Meski Berbahaya, Warga Tetap Bermain Layang-layang di Jembatan Ciliwung

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada