Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Imunisasi Lengkap untuk Kurangi Risiko Penyakit Kawasaki

Reporter

image-gnews
Indah Suraya Rizki Rambe, 3 tahun terbaring lemah di ruang perawatan kelas III RS Omni Alam Sutra, Minggu (06/12). Ia dinyatakan menderita penyakit Kawasaki sementara ia dijamin oleh salah satu dokter karena orangtuanya tidak mampu membayar biaya per
Indah Suraya Rizki Rambe, 3 tahun terbaring lemah di ruang perawatan kelas III RS Omni Alam Sutra, Minggu (06/12). Ia dinyatakan menderita penyakit Kawasaki sementara ia dijamin oleh salah satu dokter karena orangtuanya tidak mampu membayar biaya per
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit Kawasaki, juga dikenal sebagai sindrom Kawasaki, adalah penyakit peradangan yang mempengaruhi pembuluh darah kecil pada tubuh, terutama pada anak-anak usia di bawah 5 tahun. Penyakit itu pertama kali diidentifikasi oleh dokter Jepang bernama Tomisaku Kawasaki pada 1967 dan sejak itu dinamai sesuai namanya.

Spesialis jantung dan pembuluh darah Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, Aditya Agita Sembiring, menyarankan orang tua memastikan anak mendapatkan imunisasi lengkap sesuai jadwal yang direkomendasikan sebagai langkah pencegahan dan membantu mengurangi risiko penyakit Kawasaki.

“Memastikan anak-anak mendapatkan imunisasi lengkap sesuai jadwal yang direkomendasikan oleh otoritas kesehatan. Imunisasi rutin, seperti vaksin MMR (measles, mumps, rubella), dapat membantu melindungi terhadap infeksi yang dapat memicu penyakit Kawasaki,” jelas Aditya.

Imunisasi lengkap
Imunisasi lengkap juga dapat mengurangi komplikasi lebih serius terhadap penyakit Kawasaki yang rata-rata menyerang anak. Selain imunisasi, menghindari paparan infeksi seperti praktik mencuci tangan, menjaga kebersihan lingkungan, dan menghindari kontak dengan yang sedang sakit juga bisa jadi langkah pencegahan infeksi yang direkomendasikan.

Gejala yang dialami anak yang terinfeksi penyakit Kawasaki dapat bervariasi. Namun, gejala umum meliputi demam yang berlangsung lebih dari lima hari dan tidak merespons obat penurun demam, ruam pada kulit seperti campak atau rubella, pembengkakan kelenjar getah bening, bibir merah dan pecah-pecah, lidah merah dan bengkak atau sering disebut lidah stroberi, persendian di area tangan dan kaki bengkak, serta mata merah. Penyakit Kawasaki juga dapat memunculkan gejala seperti nyeri sendi, nyeri perut, diare, muntah, kelelahan, dan penurunan nafsu makan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Jika melihat gejala yang mencurigakan pada anak, segera berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi dan pengobatan yang tepat. Pengobatan yang diberikan secara dini dapat membantu mengurangi risiko komplikasi yang serius,” ucap Aditya.

Pilihan Editor: Penyakit Kawasaki, Radang Pembuluh Darah yang Rentan Dialami Balita

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Syarat Penderita Cacar Air Bisa Mandi

8 jam lalu

Cacar air. Foto : halodoc
Syarat Penderita Cacar Air Bisa Mandi

Dokter mengatakan pasien cacar air boleh mandi tetapi syaratnya tidak mengalami demam. Apa lagi sarannya?


Cara Cegah Sepsis pada Bayi

14 hari lalu

Ilustrasi bayi demam. shutterstock.com
Cara Cegah Sepsis pada Bayi

Sepsis adalah kegagalan fungsi organ dan jaringannya akibat ketidakseimbangan respons tubuh terhadap infeksi berat dan biasa menyerang bayi.


Kisah Tragis Mahasiswa yang Tewas setelah Makan Spageti yang Dipanaskan

18 hari lalu

Ilustrasi hidangan spageti. Freepik.com
Kisah Tragis Mahasiswa yang Tewas setelah Makan Spageti yang Dipanaskan

Kisah mahasiswa yang tewas akibat menyantap sisa spageti ini bisa menjadi pelajaran, keamanan lebih penting dari penghematan.


Leher Pegal, Jangan Sembarangan Menggeretakannya, Akibatnya Fatal

21 hari lalu

Ilustrasi wanita pegal leher. Shutterstock
Leher Pegal, Jangan Sembarangan Menggeretakannya, Akibatnya Fatal

Godaan untuk menggeretakkan leher yang pegal begitu besar karena akan membuatnya lebih enak dan sedikit menghilangkan pegal. Tapi waspadai bahayanya.


Pembuluh Darah Kecil Melebar, Mengenali Gejala Spider Veins

21 hari lalu

Ilustrasi wanita memegang kaki. Freepik.com
Pembuluh Darah Kecil Melebar, Mengenali Gejala Spider Veins

Spider veins atau vena laba-laba sebutan untuk kondisi telangiectasia kondisi ketika melebarnya pembuluh darah kecil di permukaan kulit


Sebab Bra Harus Dipakai dalam Kondisi Bersih

23 hari lalu

Ilustrasi Pakaian Dalam. Shutterstock
Sebab Bra Harus Dipakai dalam Kondisi Bersih

Jangan malas mengganti dan mencuci bra. Risiko mengenakan bra kotor adalah bakteri yang membahayakan kulit dan menyebabkan infeksi.


Ketahui Penyebab Bibir Pecah-pecah dan Bibir Kering, Apakah Berbahaya?

26 hari lalu

Ilustrasi bibir kering dan pecah-pecah. Shutterstock.com
Ketahui Penyebab Bibir Pecah-pecah dan Bibir Kering, Apakah Berbahaya?

Setiap orang bisa mengalami bibir pecah-pecah dan bibir kering. Apa penyebabnya, sekadar kelembapan kering berkurang atau tanda penyakit berbahaya?


Masalah Gigi Berlubang Ini Bisa Sebabkan Kematian, Apa Itu DNM?

29 hari lalu

Ilustrasi sakit gigi. Shutterstock
Masalah Gigi Berlubang Ini Bisa Sebabkan Kematian, Apa Itu DNM?

Dokter gigi mengatakan DNM bisa menjadi salah satu faktor pemicu kematian pada kasus gigi berlubang. Penyakit apa itu?


Kenali Penyakit Radang Panggul yang Mengintai Wanita

29 hari lalu

Ilustrasi wanita mengelus perutnya. shutterstock.com
Kenali Penyakit Radang Panggul yang Mengintai Wanita

Penyakit radang panggul adalah infeksi pada sistem reproduksi wanita yang meliputi rahim, saluran tuba, dan ovarium.


Gejala Penggumpalan Darah, Betis Bengkak sampai Kaki Berubah Warna

30 hari lalu

Ilustrasi mata kaki bengkak atau dibebat. shutterstock.com
Gejala Penggumpalan Darah, Betis Bengkak sampai Kaki Berubah Warna

Tanda terjadinya penggumpalan darah bisa terlihat di kaki. Pakar mengimbau untuk waspada bila melihat gejala berikut.