Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

image-gnews
Berikut ini penyakit polusi udara yang bisa menyerang warga Jabodetabek. Foto: Canva
Berikut ini penyakit polusi udara yang bisa menyerang warga Jabodetabek. Foto: Canva
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tidak hanya pernapasan, polusi udara juga berdampak buruk bagi kesehatan kulit. Partikel yang terkandung dalam polusi udara mampu menyebabkan kerusakan kulit bahkan memicu stres oksidatif dan peradangan.

Sebelumnya, polusi udara berasal dari pencemaran lingkungan seperti emisi kendaraan bermotor, industri, perkapalan dan proses alami oleh makhluk hidup. Polusi udara sendiri mengandung enam macam polutan, yaitu karbon monoksida, timbal, oksida nitrogen, ozone, partikel polusi atau partikulat, dan oksida belerang. Berikut 5 dampak polusi udara terhadap kulit, Dirangkum dari berbagai sumber: 

1. Memicu stres oksidatif dan peradangan

Dokter spesialis kulit dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Arini Astasari Widodo mengatakan polusi udara menyebabkan efek buruk pada kesehatan kulit. Dirangkum dari Antara, hal ini disebabkan udara yang terkontaminasi polutan seperti radikal bebas memiliki kecenderungan merusak struktur sel sehingga memicu stres oksidatif dan peradangan.

Tak hanya itu, kulit yang terpapar polutan tersebut akan mengalami peningkatan kekeringan, peradangan, dan kepekaan yang mengarah munculnya eksaserbasi. Terutama pada pasien yang memiliki riwayat penyakit kulit sebelumnya.

2. Menimbulkan bintik gelap

Masih merujuk sumber yang sama, paparan polusi udara secara terus menerus meningkatkan risiko perubahan pigmentasi kulit seperti hiperpigmentasi atau peningkatan produksi melanin. Hal ini menyebabkan timbulnya masalah bintik atau bercak gelap pada kulit. 

3. Penuaan dini

Paparan polusi udara juga memicu risiko penuaan dini dan kerusakan kulit. Pasalnya, polutan udara seperti partikel halus (PM2.5) dan polutan oksidatif merusak kolagen dan elastin dalam kulit. Akibatnya, terjadi proses penuaan kulit, munculnya kerutan, garis halus, dan kehilangan kekencangan kulit.

4. kulit kering dan gatal

Spesialis kulit dan kelamin Benny Nelson menyebutkan polusi udara menyebabkan kerusakan dan perubahan sel kulit. Menurutnya, polusi mengandung radikal bebas dan agresor lain yang bisa menembus jauh ke dalam lapisan kulit sehingga menimbulkan kerusakan jangka panjang.

Tak hanya itu, paparan polusi udara menyebabkan penyumbatan di pori-pori kulit. Kondisi ini akan memperlihatkan efek buruk lainnya pada kulit, seperti kulit kering, gatal dan berjerawat. Bahkan mampu menimbulkan penyakit autoimun serta kanker kulit.

5. Komedo

Selain menimbulkan jerawat, penyumbatan pori pori juga menyebabkan munculnya komedo. Dikutip dari cleanandclear.co.id, hal ini disebabkan kualitas udara yang buruk menimbulkan akumulasi kotoran pada kulit. Selain itu, kotoran yang terperangkap dalam pori-pori mengganggu keseimbangan bakteri alami kulit. Akibatnya meningkatkan risiko infeksi kulit seperti dermatitis atau eksim.

Pilihan Editor: Walhi dan Green Peace Minta Pemerintah Buka Data Soal Penyumbang Polusi Udara

 

 

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

1 hari lalu

Mahasiswa ITB menggelar aksi menolak skema pembayaran uang kuliah melalui platform pinjaman online di depan gedung Rektorat ITB, Bandung, Senin, 29 Januari 2024. Keluarga Mahasiswa ITB mencatat ada 120 orang mahasiswa yang menunggak Uang Kuliah Tunggal atau UKT dan terancam tidak bisa mengikuti kuliah atau dipaksa cuti kuliah. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.


Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

2 hari lalu

Sebuah mesin bekerja untuk mengurangi polusi dipasang di sekitar area konstruksi saat polusi udara menyelimuti wilayah Beijing, Cina, 18 Desember 2016. REUTERS/Stringer
Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.


Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

3 hari lalu

Mahasiswa UGM menggelar aksi dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional di Balairung UGM Kamis, 2 Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

4 hari lalu

Foto aerial kondisi polusi udara di kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 Desember 2023. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Rabu, konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) di Jakarta sebesar 41 mikrogram per meter kubik dan berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif karena polusi. ANTARA/Iggoy el Fitra
Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).


Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

4 hari lalu

Kelompok lansia melakukan gerakan senam ringan pada peluncuran Gerakan Senam Sehat (GSS) Lansia di Jakarta, Senin (29/5). (ANTARA/Ahmad Faishal)
Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.


Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

5 hari lalu

Pasien penyakit Minamata bawaan Yuji Kaneko di Oruge-Noa, menyantap makanan di sebuah kelompok perawatan untuk orang-orang cacat di Minamata, Prefektur Kumamoto, Jepang, 13 September 2017. Kaneko lahir di Minamata pada tahun 1955 dan semua dari anggota keluarganya penderita penyakit Minamata. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?


Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

9 hari lalu

Foto aerial kondisi polusi udara di kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 Desember 2023. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Rabu, konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) di Jakarta sebesar 41 mikrogram per meter kubik dan berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif karena polusi. ANTARA/Iggoy el Fitra
Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

Pada Sabtu pagi pukul 07.02 WIB Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 122 atau masuk dalam kategori tidak sehat.


Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

14 hari lalu

Lalat buah. Kredit: Wikipedia
Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

Temuan lainnya adalah keturunan hibrida dari serangga yang salah pilih pasangan karena polusi udara itu kerap kali steril.


BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

28 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.


Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

37 hari lalu

Ilustrasi stroke. healthline.com
Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

Studi ini mengeksplorasi hubungan antara paparan polusi cahaya pada malam hari dengan potensi risiko kesehatan otak dan stroke.